News Ticker
  • Sepanjang Hari Ini, 4 Kebakaran Terjadi di Wilayah Kabupaten Bojonegoro
  • Bupati Bojonegoro Tekankan Pejabat Publik Beri Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat
  • Tabrak Pagar Pembatas Jembatan, Pengemudi Panther di Kapas, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Meski Dana Bantuan dari Pemerintah Belum Cair, KDM Padangan, Bojonegoro Mulai Beroperasi
  • Bimbel Kampung Ilmu Kota Bojonegoro Dibuka
  • Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro
  • Begini Cara Siswa dan Mahasiswa Bojonegoro Siap Taklukkan Dunia Kerja
  • KAI Buka Lowongan Kerja untuk Talenta Muda, Tegaskan Proses Transparan dan Gratis
  • Permintaan Produksi Turun, Ratusan Buruh Pabrik Rokok MPS Padangan, Bojonegoro di PHK
  • Peserta Gerak Jalan Peringatan HUT Kemerdekaan RI di Kanor, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Pemkab Bojonegoro Perkenalkan Apilasi e-Bakul, Dorong ASN Belanja Produk UMKM Lokal
  • Pemkab Bojonegoro Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau
  • Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan Kategori Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Anugerah Desa Inspiratif
  • Peringati HUT Kemerdekaan RI, PNM Cabang Bojonegoro Gelar Lomba Anak dan Cek Kesehatan Gratis
  • Menpora RI Hadiri Festival Olahraga Tradisional di GOR Utama Bojonegoro, Beri Apresiasi Tinggi
  • Kantor Bea Cukai Bojonegoro Musnahkan 8,5 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp 12,6 Miliar
  • Bupati Setyo Wahono Kukuhkan Pengurus Baru GOW Bojonegoro
  • Hari Ketujuh, Semburan Api dari Sumur Tua di Bogorejo, Blora Berhasil Dipadamkan
  • IJTI Pantura Raya Gelar Sinau Jurnalistik dan Broadcasting untuk Pelajar Bojonegoro
  • Inilah Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau
  • Motor Tabrak Truk Boks di Ngasem, Bojonegoro, Seorang Pemotor Anak Meninggal Dunia
  • Diduga Serangan Jantung, Warga Gayam, Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Sawah
  • Tahun 2025, Bojonegoro Terima DBH Cukai Hasil Tembakau Rp 119,8 Miliar, Inilah Penggunaannya
  • Perempuan Indonesia Merajut Bojonegoro dan Tuban dapat Kepercayaan dari Luar Negeri
Gantung Diri, Tanggung Jawab Siapa?

Gantung Diri, Tanggung Jawab Siapa?

Kejadian bunuh diri atau gantung diri di wilayah Kabupaten Bojonegoro selama tahun 2018, menunjukkan angka yang relatif cukup tinggi.

Lantas pertanyaannya, tanggung jawab siapa?

 

Berdasarkan data yang dihimpun penulis, sepanjang 2018 di wilayah Kabupaten Bojonegoro terjadi 33 orang meninggal dunia akibat bunuh diri, dengan rincian 32 kasus bunuh diri dengan cara gantung diri dan satu kasus bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.

Dengan kata lain, pada tahun 2018 di Kabupaten Bojonegoro, setiap 11 hari 1 jam 27 menit 16 detik, terjadi satu kasus bunuh diri.

Data tersebut sama persis dengan yang terjadi pada 2017, di mana juga terjadi 33 kasus bunuh diri, dengan rincian 30 kasus bunuh diri dengan cara gantung diri, satu kasus bunuh diri dengan meminum racun serangga, satu kasus bunuh diri dengan menceburkan diri ke sungai Bengawan Solo dan satu kasus bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta api (korban warga Kota Surabaya).

Selain itu, pada tahun 2017, terdapat satu kasus percobaan bunuh diri dengan menceburkan diri ke sumur, namun nyawa korban masih dapat diselamatkan.

Berdasarkan pengamatan penulis, di Kabupaten Bojonegoro sejauh ini belum ada organisasi perangkat daerah (OPD) maupun lembaga lainnya, yang secara khusus dan terintegrasi, yang melakukan aksi, dalam mencegah atau menekan angka bunuh diri atau lebih spesifik lagi kejadian gantung diri.

Melalui tulisan ini, penulis ingin menyajikan data kasus bunuh diri yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro sepanjang 2018, berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, domisili atau alamat tempat-tinggal, tanggal atau bulan kejadian, dan motif yang melatar belakangi korban hingga nekat mengakhiri hidupnya, dengan cara bunuh diri (gantung diri).

 

Berdasarkan jenis kelamin, dari 33 kasus bunuh diri tersebut, 23 korban berjenis kelamin laki-laki dan 10 korban berjenis kelamin penempuan.

 

Berdasarkan kelompok umur: Untuk kategori Remaja, umur 1 tahun hingga 25 tahun, terdapat 2 kasus; Untuk kategori Dewasa, umur 26 tahun hingga 45 tahun, terdapat 7 kasus; Untuk kategori Lansia, umur 46 tahun hingga 69 tahun, terdapat 14 kasus; dan Untuk kategori Manula, atau usia di atas 70 tahun, terdapat 10 kasus.

  

 

Berdasarkan domisili atau tempat tinggal korban, dari Kecamatan Temayang, terdapat 4 korban; Kecamatan Margomulyo dan Kecamatan Ngraho, masing-masing terdapat 3 korban; Kecamatan Kalitidu, Malo, Ngasem, Tambakrejo dan Kecamatan Trucuk, masing-masing terdapat 2 korban; Kecamatan Balen, Bojonegoro, Bubulan, Dander, Gayam, Gondang, Kedungadem, Kepohbaru, Padangan, Sekar, dan Kecamatan Sukosewu, masing-masing terdapat 1 korban.  

Selain itu, terdapat 2 kasus bunuh diri dengan korban warga dari luar Kabupaten Bojonegoro.

Sementara pada tahun 2018 ini, ada 9 kecamatan di wilayah Kabupaten Bojonegoro, yang tidak terjadi kasus bunuh diri, yaitu di Kecamatan Baureno, Kedewan, Kanor, Kapas, Kasiman, Ngambon, Purwosari, Sugihwaras, dan Kecamatan Sumberrejo.

 

Berdasarkan tanggal atau bulan kejadian, pada Januari 2018, terjadi 3 kasus; Februari 2018, terjadi 3 kasus; Maret 2018, terjadi 5 kasus; April 2018, terjadi 2 kasus; Mei 2018, nihil; Juni 2018, terjadi 3 kasus; Juli 2018, terjadi 4 kasus; Agustus 2018, terjadi 2 kasus; September 2018, terjadi 1 kasus; Oktober 2018, terjadi 2 kasus; November 2018, terjadi 5 kasus; dan Desember 2018, terjadi 3 kasus.

 

Berdasarkan motif yang melatar belakangi para korban hingga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri antara lain: Akibat sakit tak kunjung sembuh, terdapat 10 kasus; Akibat depresi atau gangguan kejiwaan, terdapat tujuh kasus; Akibat masalah keluarga, terdapat dua kasus; Akibat masalah keuangan atau pekerjaan, terdapat satu kasus; dan 13 kasus tidak diketahui secara pasti motifnya.

 

Dari data tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sejumlah kasus gantung diri dan atau bunuh diri yang terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro, sebagian besar karena korban putus asa akibat penyakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh.

Sementara dari kategori umur, korban paling muda dengan usia 22 tahun dan paling tua usia 85 tahun. Selain itu, ada hal yang patut dicermati, di mana terdapat 10 orang korban yang masuk dalam kategori usia manula atau di atas 70 tahun.

Selanjutnya penulis berharap, dengan data tersebut di atas dapat dipergunakan sebagai bahan kajian oleh para pemangku kebijakan untuk mengambil langkah yang diperlukan, dalam rangka mencegah atau menekan angka bunuh diri dan atau gantung diri, di wilayah Kabupaten Bojonegoro. (*/imm)

 

Gempur Rokok Ilegal
Berita Terkait

Videotorial

Inilah Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau

Berita Video

Inilah Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Bojonegoro - Jika hari ini ada beberapa kelompok menggiring opini bahwa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Busambo: Ketika Industri Migas Menjadi Penjaga Budaya di Tengah Gelombang Digital

Busambo: Ketika Industri Migas Menjadi Penjaga Budaya di Tengah Gelombang Digital

Bojonegoro Suara gemerincing gamelan dan hentakan kendang mengalun dari sebuah sanggar di Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro, Jawa Timur. Di ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bakal menggelar Festival Geopark 2025. Festival Geopark 2025 ...

Hiburan

Jambore dan Gelar Seni Taruna Budaya Meriahkan Festival Geopark Bojonegoro 2025

Festival Geopark Bojonegoro 2025

Jambore dan Gelar Seni Taruna Budaya Meriahkan Festival Geopark Bojonegoro 2025

Bojonegoro - Sejumlah acara, meriahkan hari ketiga Festival Geopark Bojonegoro 2025. Sabtu (28/06/2025). Di pagi hari, kegiatan diawali dengan Pembukaan ...

1756865773.3458 at start, 1756865773.5544 at end, 0.20861482620239 sec elapsed