Peristiwa Orang Tenggelam
Warga Kanor Bojonegoro yang Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal Dunia
Senin, 11 Februari 2019 07:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Kanor) - Diberitakan sebelumnya, seorang pencari pasir bernama Suwarno (46), warga Desa Kabalan RT 001 RW 004 Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu (09/02/2019) sekira pukul 17.30 WIB lalu, dilaporkan tenggelam di sungai Bengawan Solo, turut wilayah Desa Kenongo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.
Sejak dilaporkan tenggelam, aparaat dan warga setempat serta Tim SAR gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, terus melakukan upaya pencarian, hingga akhirnya pada Minggu (10/02/2019) sekira pukul 21.30 WIB, korban ditemukan mengapung di sungai Bengawan Solo, di dekat lokasi Tambangan Pasir Dusun Ager-ager Desa Tambahrejo Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, dalam kondisi meninggal dunia.
Korban tenggelam di sungai Bengawan Solo, Suwarno (46), saat hendak dievakuasi dari lokasi penemuan, di dekat lokasi Tambangan Pasir Dusun Ager-ager Desa Tambahrejo Kecamatan Kanor Bojonegoro. Minggu (10/02/2019).
Kapolsek Kanor, Iptu Hadi Waluyo, dikonfirmasi awak media ini pada Senin (11/02/2019) pagi menuturkan, bahwa kronologi penemuan korban bermula pada Minggu (10/02/2019) sekira pukul 21.30 WIB, meliha korban mengapung di aliran sungai Bengawan Solo, di dekat lokasi Tambangan Pasir Dusun Ager-ager Desa Tambahrejo Kecamatan Kanor, sehingga Tim SAR dari BPBD Bojonegoro bersama perangkat desa dan warga yang melakukan pencarian segera mengevakuasi korban.
“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” tutur Kapolsek, Senin (11/02/2019) pagi.
Kapolsek menambahkan, setelah dievakuasi selanjutnya dilakukan identifikasi dan pemeriksaan terhadap jenazah korban. Dari hasil identifikasi, diketahui panjang mayat 160 sentimeter, kulit sawo matang, rambut hitam pendek. Korban memakai baju hem warna coklat motif kotak-kotak dan celana pendek warna hitam.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak diketemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Korban meninggal dunia akibat tenggelam,” tutur Kapolsek.
Atas terjadinya peristiwa tersebut, ahli waris korban menerima sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi, yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan, disaksikan oleh perangkat desa setempat.
“Selanjutnya setelah dibuatkan berita-acara, jenazah korban diserahkan kepada keluarganya untuk proses pemakaman.” pungkas Kapolsek.
Suwarno (46), pada Sabtu (09/02/2019) sekira pukul 17.30 WIB, bersama anaknya dan seorang rekannya yang bernama Muadim (46), warga Desa Piyak RT 001 RW 002 Kecamatan Kanor, sedang berada di atas perahu, usai mencari pasir di bantaran sungai Bengawan Solo dan bersiap-siap hendak kembali pulang dari mencari pasir.
Saat itu, korban berupaya menarik jangkar perahunya, yang dalam keadaan kosong tanpa muatan, namun korban tidak kuat sehingga dibantu oleh rekannya, namun keduanya masih juga keberatan dan tidak berhasil menarik jangkar perahu tersebut, hingga akhirnya rekan korban memutus tali jangkar tersebut.
Namun saat tali jangkar perahu tersebut berhasil diputus, prahu tersebut yang dinaiki korban bersama rekan dan anaknya oleng, hingga kemasukan air sungai Bengawan Solo, hingga akhirnya perahu tersebut tenggelam dan seluruh penumpangnya tercebur ke dalam air.
Mengetahui kejadian tersebut, rekan korban berupaya menolong korban dan anaknya, namun rekan korban hanya dapat menolong anak korban. Sedangkan korban tidak berhasil di selamatkan dan hanyut terseret arus aliran sungai Bengawan Solo. (red/imm)