Melalui Sambang Desa, Bupati Bojonegoro Serap Aspirasi Masyarakat
Rabu, 13 Maret 2019 10:00 WIBOleh Muliyanto Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, pada Selasa (12/03/2019), hadiri acara Sambang Desa di Desa Jati Blimbing Kecamatan Dander. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka untuk mendengar langsung apa yang menjadi aspirasi masyarakat di desa.
Selain dihadiri Bupati Bojonegoro, acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati, Asisten bidang Pemerintahan dan Kesra, kepala Dinas Kominfo beserta jajaran, sejumpah Kepala OPD, Camat Dander beserta Forpimca Dander, Kepala Desa Jati Blimbing beserta perangkat desa dan masyarakat setempat.
Camat Dander, Nanik Lusetiyani SSos MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kesempatan yang baik bagi masyarakat, karena bupati Bojonegoro turun langsung untuk mendengarkan aspirasi dari masyarakat. Menurutnya, apa yang menjadi keluhan dari masyarakat bisa disampaikan langsung kepada Bupati Bojonegoro dan juga kepala OPD yang bersangkutan. Sehingga bisa segera diambil tindakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Kesempatan ini perlu digunakan dengan baik oleh masyarakat kecamatan Dander pada umumnya dan masyarakat Desa jati Blimbing pada khususnya, untuk menyampaikan aspirasi dan unek-uneknya.” kata Camat Dander, Nanik Lusetiyani SSos MM.
Kepala Dinas Pertanian, Ir Akhmad Djupari MSi, pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro memmiliki Asuransi Usaha Tanaman Padi, yang mana dulu petani membayar premi sendiri, sekarang dibayar oleh Pemkab melalui APBD. Menurutnya, Asuransi ini untuk mengcover sawah yang gagal panen atau mengalami kerusakan, dengan ketentuan sebanyak 75 persen akan mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta per hektare.
Ke depan juga akan diusulkan untuk asuransi Tembakau, Jagung, serta Bawang. Selain itu, lanjutnya, ada juga pemberdayaan petani melalui sekolah tani. Hal ini didasari semakin berkurangnya petani muda.
“Setiap desa mengalokasikan lahan sawan seluas satu hektare, yang biaya operasionalnya dibiayayi pemerintah, seperti benih dan pupuk. Namun nanti hasilnya bisa diambil oleh desa sendiri.” kata Ir Akhmad Djupari MSi.
Kepala Dinas PU Bina Marga, Nur Sujito menyampaikan bahwa Bupati Bojonegoro memberi target tiga tahun untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan jembatan dan penerangan jalan umum.
Menurutnya, mulai tahun 2019 ini pemkab akan melakukan pembangunan Infrastruktur jalan.
“Apabila ada jalan desa yang ingin pembangunannyang dibantu oleh pemkab, harus mengajukan Bantuan Keuangan Desa, yang pengajuannya harus detil.” kata Nur Sujito.
Kepala Dinas PU Sumber Daya Air, Edi Susanto SSos MSi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa irigasi merupakan hal penting, baik untuk kehidupan maupun bagi pertanian, sehingga perlu ada perhatian agar ketersedian air bisa tetap berlangsung. Menjadi tugas Dinas PU SDA untuk menangani masalah irigasi, sehingga air memiliki saluran agar air bisa mengalir.
“Dinas PU SDA juga akan melakukan perbaikan kepada saluran yang mengalami penyumbatan. Selain itu juga pembangunan jaringan irigasi baru.” kata Edi Susanto SSos MSi
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat memberikan sambutan dalam acara Sambang Desa di Desa Jati Blimbing Kecamatan Dander. Selasa (12/03/2019)
Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro menyakini tahun 2021, pembangunan jalan inti bisa tuntas semuanya. Setelah permasalahan infrastruktur jalan rampung, pemkab akan fokus pada masalah air, yang mana bila musim penghujan mengalami banjir dan pada musim kemarau mengalami kekeringan.
“Kita akan memberikan perhatian lebih kepada pembangunan saluran sungai agar air yang melewati Bojonegoro bisa mengalir dengan lancar. Selain itu perlu kerjasama dari masyarakat Bojonegoro agar tidak membuang sampah di sungai. Karena sampah di sungai bisa menyumbat saluran air yang mengakibatkan banjir.” tutur Bupati.
Lebih lanjut Bupati menuturkan, bahwa pemkab juga akan melakukan kerjasama anatar daerah, dengan pembangunan jembatan yang menghubungkan desa Luwihhaji Kecamatan Ngraho Bojonegoro dengan Desa Medalem Kabupaten Blora.
“Dengan pembangunan jembatan tersebut, diharapkan nantinya bisa meningkatkan perekonomian Kabupaten Bojonegoro bagian Selatan.” kata Bupati.
Selain itu, lanjutnya, ada juga usulan warga Kecamatan Kanor yang ingin dibangun jembatan, yang menghubungkan ke Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban, namun hal tersebut harus mendapat ijin dari Provinsi.
“Karena orientasi pembangunan kita adalah pembangunan kawasan secara bersama. Sehingga nanti semua daerah di Bojonegoro bisa maju secara bersama-sama.” pungkas Bupati. (red/imm)