News Ticker
  • Harga Pupuk Turun, DKPP Bojonegoro Jamin Ketersediaan di Musim Tanam Aman
  • Usai Evaluasi Kemenkeu dan Mendagri, Bupati Bojonegoro Akan Evaluasi Menyeluruh OPD Soal Pengelolaan Anggaran
  • Pertamina Patra Niaga Masif Siagakan Layanan dan Kualitas BBM, Pastikan Penanganan Terukur
  • ASN Bojonegoro Didorong Kuasai Data Spasial dan SPBE untuk Percepatan Transformasi Digital
  • Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab
  • Harga Pupuk Bersubsidi Turun, Petani Bojonegoro Sambut Gembira
  • Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro. Selasa, 04 November 2025
  • 04 November
  • Bupati Wahono Tegaskan Gayatri adalah Langkah Awal Kemandirian Ekonomi Keluarga
  • Bengkel Mitra Pertamina di Bojonegoro Padat, Puluhan Kendaraan Ditangani Cepat
  • Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Indonesia Punya Peluang Besar
  • Kekosongan Kursi Kepala OPD Bertambah Setelah Pelantikan Sekda Baru
  • Gubernur Khofifah Ajak Warga Jatim Rawat Persatuan di Tengah Dinamika Global
  • Menko PMK Dorong Pemkab Bojonegoro Lakukan Transformasi dan Kolaborasi di Tengah Tantangan Fiskal
  • Pemkab Bojonegoro Tegaskan Komitmen Transparansi dan Kesejahteraan Pekerja Tembakau
  • SH Terate Cabang Bojonegoro Resmi Buka Program Latihan Pencak Silat Usia Dini
  • Offroad Bojonegoro 2025, dari Medan Lumpur Tumbuh Solidaritas dan Cinta Alam
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Senin 03 November 2025
  • 03 November
  • Medhayoh Night Run Jadi Agenda Penutup HJB 348
  • Gubernur Jatim Luncurkan Inovasi Baru Layanan Kesehatan RSUD dr Soetomo
  • 02 November
  • Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin
 Seni Mangunwijaya Membangun Jiwa

Novel Burung-Burung Manyar Karya YB Mangunwijaya

Seni Mangunwijaya Membangun Jiwa

Oleh Shinta Ardinta

”Tik, serius. Bagaimana seandainya, ini hanya... hanya seandainya. Bagaimana seandainya Teto tidak berminat padamu, jangan lagi melamar. Kan bertepuk  tangan sebelah tidak bisa.”

”Kalau dia tidak melamar, sayalah yang melamar.”

Terkejut Bu Antana mendengar ucapan yang menurut adat tidak semestinya itu. (139 )

Boleh saya tanya sesuatu? Pernahkah anda sebagai perempuan melakukan hal-hal diluar nalar untuk mengapresiasikan rasa suka anda terhadap pasangan? Atau pernahkah anda sebagai seorang lelaki mendapat perlakuan yang begitu berkesan dari perempuan yang pernah atau sedang hidup dalam rotasi hati anda? Jika bagi anda menyukai dan disukai saja sudah cukup, maka mungkin anda perlu banyak belajar dari sosok Atik tentang apa yang namanya seni menyatakan perasaan, menyusun rencana dan menerima konsekuensi atau bagaimanapun caranyalah agar supaya perasaan suka tersebut tidak hanya sampai pada titik stagnan, terpendam, habis, monoton dan membosankan.

Selain Atik, novel ini turut bercerita tentang sosok Teto dan masa lalunya yang acak, dimana teduh berubah gaduh. Ayah yang hilang, ibu yang mati gila, pujaan yang bersebrang pandang dan jabatan yang tinggi namun sekaligus makan hati adalah yang kemudian melahirkan sosok Teto yang penuh dendam, kuat tapi rapuh dan sekaligus mati kutu karena angkuh. Namun Teto punya rasa, satu-satunya alasan yang membuat lelaki ini kemudian memilih untuk bertahan hidup dalam takut. Takut akan nasib dan pengakuan kenyataan yang baginya tak pantas untuk ditukar dengan segala jenis keberuntungan pada sosok Atik, perempuan yang disukainya.

Atik, Atik, Atik dan Atik lagi...Seperti apa memangnya karakter Atik dalam cerita ini? Kalau anda pernah membaca beberapa novel sejenis, maka anda mungkin akan sepaham dengan pendapat saya seperti berikut:

Pencitraan perempuan pada tokoh Atik di novel ini tampak jauh berbeda dengan beberapa novel roman kawakan sejenis semisal sosok Analise dalam Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer yang terkesan begitu rapuh, Srintil ala Ahmad Tohari dalam Sang Penarinya yang ”berani” namun sekaligus terbelakang, atau sosok Tuti yang teguh saja pun Maria yang anggun saja dalam Layar Terkembang karya S. Takdir Alisyahbana. Burung-Burung Manyar, adalah novel roman karya Mangunwijaya yang dibangun dengan apik dengan menghidupkan sosok Atik yang cerdas dan merupakan perpaduan antara Kartini dengan segala bentuk emansipasinya, Klenting Kuning dalam upaya ”ngunggah-unggahi” (melamar) Ande-ande Lumutnya, sekaligus sosok Amelia pada sebuah lagu yang tergambar begitu lincah dan riang gembira.

”Apa kau kira orang yang dipimpin itu selalu lebih lemah?” Matanya bening dan lebar penuh pertanyaan. Kuteruskan: ”Jana tidak dipimpin. Dialah yang memimpin, Atik. Hanya kau yang tidak tahu. Susahnya kau wanita terlalu pandai. Tetapi terlalu emosi juga.”

”Apa salahnya?”

”Bukan soal salah. Memimpin tidak selalu dengan komando, Tik. Kualitaslah yang memimpin dan kualitas sering menang tanpa kata. Kau mestinya harus tahu itu. (BbM –255)

Dalam percakapan tersebut Mangunwijaya menggambarkan sosok Atik yang keras kepala dengan segala bentuk pandangannya. Untung saja Teto tidak kalah bijak dalam bersikap. Masa lari dari kenyataan dan melepas segala jenis kesusahan yang membebani jiwanya termasuk perasaan sukanya, telah mengajari Teto seni untuk menjaga. Menjaga agar rumah tangga Atik tetap utuh. Menjaga agar semua berjalan sebagaimana mestinya. Menjaga agar ia sendiri mampu mengendalikan perasaannya. Walau akhirnya Mangunwijaya sendiri juga harus membuat Teto untuk pertama kalinya melepaskan segala keangkuhannya dalam sebuah pengakuan:

”Aku bukan orang kuat Atik. Kau pun juga tidak. Kita harus saling menjaga, justru karena kita bukan orang kuat.” (Hal 256 )

Pada akhirnya, sosok Larasati dalam cerita ini memang bertakdir hidup bersama Janakatamsi, lelaki budiman yang begitu pengasih terhadapnya. Sedang Teto sendiri saat bertemu kembali dengan Atik, kala itu telah berstatus duda.. Namun demikian, Atik yang telah berputera tiga seakan tengah mengalami puber kedua jika harus kembali berhadapan empat mata dengan Teto, lupa status dan segala gelar. Bagaimana dengan Teto? Sudah saya jelaskan, Eyang Mangun telah mengatasi mentalnya. Tentu saja Teto ingin namun sekaligus tak ingin dan begitulah Teto, lelaki manyar yang kalah perang walau sebenarnya bisa saja menang. Teto kalah dengan terhormat dan Janakatamsi menang juga dengan sangat terhormat. Hanya saja, Atik... ah, dia berulah lagi:


”Mas Teto, untung ya kita bukan suami-istri.”

”Kau ngomong aneh apa lagi ini?”

”Tidak. Kalau cinta suami-istri itu kan datar-datar saja. Kalau mencintai yang bukan suaminya kok lebih hebat rasanya.”

”Kau doktor biologi hebat, tapi tolol sekali soal perkawinan.”

”Memang, diakui saja.” (hal 259)

 Harus disebut apakah perempuan seperti Atik? Bersuami dan tapi masih hidup dalam perasaan suka yang selalu tidak pernah dapat ia sembunyikan? Perasaannya..., salahkah? Saya rasa tidak! Setidaknya untuk cara Atik yang tidak pernah membohongi dirinya sendiri.

 Judul   : Bubrung-Burung Manyar

Penulis : YB Mangunwijaya

Penerbit: Djambatan

Jumlah Halaman : 319

 

Shinta Ardinta, penulis adalah alumni IKIP PGRI Bojonegoro. Penulis buku kumpulan Cerpen Rumah Eurika (2015)

Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait

Videotorial

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Berita Video

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah dan Ketua DPRD Abdulloh Umar, bersama jajaran Forkopimda Bojonegoro ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Eksis

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro menggelar Lomba Bertutur tingkat Kabupaten. Lomba ini berakhir pada Jumat (31/10/2025) kemarin. Sepuluh finalis bersaing memperebutkan ...

Infotorial

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Bojonegoro Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro mencatat, harga emas dan telur ayam menjadi dua komoditas utama yang mendorong kenaikan ...

1762260299.2929 at start, 1762260300.6028 at end, 1.30983710289 sec elapsed