News Ticker
  • KPU Bojonegoro Gelar Sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada Awak Media
  • Kolaborasi Strategis Antara SKK Migas, KKKS, dan Media Kunci Keberhasilan Operasi Hulu Migas  
  • Peran Media dalam Mendorong Kemajuan Industri Hulu Migas dapat Apresiasi dari SKK Migas
  • Baznas Blora Gelontorkan Beasiswa Senilai Rp 290 Juta ke Sejumlah Mahasiswa
  • UNDIP Semarang Siap Tindaklanjuti Kerja Sama dengan Pemkab Blora
  • Upaya Entaskan Kemiskinan di Blora, Bupati Arief Gandeng BPS untuk Beri Masukan
  • Mayat Warga Purwosari, Bojonegoro Ditemukan di Rumahnya, Diduga Meninggal Sejak Sebulan Lalu
  • Diduga Akibat Korsleting Listrik, 3 Rumah Warga Kedungadem, Bojonegoro Hangus Terbakar
  • Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK Berikan Edukasi pada Pelajar dan Santri di Blora
  • Forkopimda Blora Gelar Apel Patroli Keamanan Sekolah dan Launching Jawa Tengah Zero Bullying
  • Penerimaan Cukai Hasil Tembakau di Bojonegoro Tahun 2024 Ditargetkan Meningkat
  • Ratusan Siswa Usia Dini di Blora Ikuti Penjaringan Bakat Cabor Angkat Besi dari Kemenpora
  • KPPN Bojonegoro Sampaikan Capaian Kinerja APBN Semester Satu 2024
  • Kemenpora RI Lakukan Identifikasi Bakat Cabang Olahraga Angkat Besi di Kabupaten Blora
  • Hingga Juli 2024, Kejaksaan Negeri Bojonegoro Tangani 3 Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi
  • Kejaksaan Negeri Bojonegoro Sampaikan Laporan Kinerja Januari hingga Juli 2024
  • Kecelakaan di Balen, Bojonegoro, Seorang Pembonceng Motor Meninggal Dunia
  • Pasangan Arief Rohman-Sri Setyorini Resmi Kantongi Rekom dari PSI pada Pilkada Blora 2024
  • Parade Reog dan Jaranan Awali Pembukaan Bojonegoro Thengul International Folklore Festival
  • Bojonegoro Thengul International Folklore Festival Dihadiri Perwakilan 8 Negara Asing
  • Bojonegoro Gelar Thengul International Folklore Festival
  • Hendak Potong Pohon, Warga Balen, Bojonegoro Meninggal Tersengat Listrik
  • Bupati Arief Sambut Kepulangan Kloter Terakhir Jemaah Haji Blora
  • Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Gondang, Bojonegoro Terbakar, Kerugian Capai Rp 250 Juta
Resensi Buku: It's Not About The Shark. Terobosan Baru dalam Penyelesaian Masalah

Resensi Buku: It's Not About The Shark. Terobosan Baru dalam Penyelesaian Masalah

Buku dengan judul “It’s Not About The Shark” Terobosan Baru dalam Penyelesaian Masalah ini sangat menarik.
Penulisnya, David Nihen PhD. Buku ini memberikan saya sudut pandang yang sangat berbeda mengenai “masalah” dan bagaimana merespons serta mengelola masalah itu.
 
David Nihen cukup apik memberikan perspektif atau sudut pandang mengenai masalah dalam kehidupan kita sehari-hari. Ia mengulas berbagai cerita tentang “masalah” yang dihadapi oleh orang-orang biasa sampai orang-orang terkenal. Bagaimana kemudian “masalah” itu justru membuat seseorang menjadi mendapatkan berkah yang tidak terduga.
 
 
Ia mulai ceritanya dari Steven Spielberg. Kalau anda pernah menonton film Jurassic Park atau Jurassic World yang fenomenal itu, pasti anda kenal Steven Spielberg. Dia adalah sutradaranya yang brilian. Banyak film bagus yang dia buat dan menjadi film dengan kualitas top.
 
Tetapi, Steven Spielberg tidak langsung bisa sehebat itu. Film pertama yang dia buat adalah Jaws. Film yang bercerita tentang hiu. Debut pertamanya dalam membuat film itu hampir saja gagal. Untuk membuat film Jaws itu, Steven dibantu oleh orang-orang yang sangat ahli. Terutama membuat hiu yang bisa bergerak dan digambarkan seolah menyerang orang yang berenang. Tetapi, hiu putih besar yang dibuat dari bahan khusus itu ketika mau dibuat untuk adegan film ternyata tidak bisa bergerak. Bahan yang dibuat hiu itu yang melembung dan tidak bekerja sebagaimana mestinya.
 
Kegagalan demi kegagalan membuat Steven Spielberg hampir saja frustasi. Sementara, produsernya sudah tidak mau lagi mengeluarkan investasi untuk pembuatan film yang nyaris tanpa harapan itu. Kegagalan hiu itu untuk bergerak atau berenang di kedalaman laut itu adalah “masalah”.
 
Spielberg hampir saja putus asa. Lalu, dia terus memutar otak. Bagaimana film yang bercerita tentang hiu itu tetap bisa selesai dan rilis. Dia akhirnya berpikir dan menemukan ilham. Apa yang ditakuti oleh seseorang ketika berada di laut adalah sesuatu yang ada di bawah laut, sesuatu yang tidak bisa dilihatnya. Kemudian, Steven punya solusi terhadap film itu, yaitu “membuat film hiu tanpa ada hiu”.
 
Jadi, dia tidak memperlihatkan hiu yang menyerang manusia, tetapi sesuatu yang berada di bawah laut yang seperti hiu. Dengan efek yang sangat bagus dan cerita yang menarik, akhirnya film Jaws itu justru banyak disukai penonton dan meledak. Bahkan, film Jaws itu mendapatkan penghargaan dan menjadi film fenomenal yang tak terlupakan sampai sekarang. “Masalah” hiu buatan yang tidak bisa berfungsi itu justru menjadi “berkah” bagi Steven Spielberg.
 
 

Ilustrasi: Cover buku “It’s Not About The Shark” karya David Nihen PhD. (Istimewa)

 
Lalu, ada cerita John Lennon. Siapa yang tidak tahu John Lennon. Legenda musisi itu sangat popular dan berpengaruh di masanya. Namun, siapa yang menyangka kalau John Lennon kecil dianggap sebagai anak yang “gagal” atau anak yang “bermasalah” oleh para gurunya. Sejak dibangku TK, SD, SMP, dan SMA, John Lennon dianggap bermasalah, terutama dalam hal akademik.
 
John Lennon juga tidak mau mengikuti aturan atau standar yang diterapkan oleh guru-gurunya di sekolah. John Lennon kecil dianggap anak yang berbeda dan sayangnya dianggap sebagai anak yang “bermasalah”. Para gurunya tidak melihat perbedaan atau kelebihan yang dimiliki oleh John Lennon kecil. Yang dilihat adalah John Lennon adalah anak yang bermasalah. Para gurunya terjebak dalam standar yang ditetapkan dalam diri mereka terhadap John Lennon yang mempunyai kejeniusan di atas “rata-rata”.
 
Sebagaimana kita tahu, John Lennon lalu berkembang melalui bakat musiknya. Bahkan, ia dikenang sebagai legenda musik dan wajahnya diabadikan dalam lembar mata uang. Kejeniusan John Lennon yang di atas rata-rata tidak bisa dilihat oleh para gurunya waktu itu.
 
 
Ada juga cerita tentang pembangunan jalur kereta cepat di Jepang. Kita tahu di Jepang kondisi alamnya sangat menantang. Ada ribuan gunung di Jepang. Dan salah satunya adalah Gunung Tanigawa. Untuk membikin supaya perjalanan kereta api bisa super cepat, perusahaan kereta api East Japan Railways, tidak mau memutari gunung-gunung itu, termasuk Gunung Tanigawa. Padahal, Gunung Tanigawa dikenal medannya sangat sulit dan dikenal sebagai gunung kematian.
 
Tetapi, insinyur –insinyur dan pekerja dari perusahaan East Japan Railways itu memilih menembus gunung itu dengan membuat sebuah terowongan panjang. Mereka bekerja siang malam membuat terowongan menembus gunung Tanigawa itu. Namun, sampai di tengah terowongan, tiba – tiba air memenuhi terowongan itu. Para insinyur melihat itu sebagai”masalah” yang harus dihilangkan. Mereka memutar utak bagaimana menyelesaikan “masalah” air itu. Salah satu cara yang direncanakan yakni memompa dan membuang air yang dianggap masalah itu.
 
Namun, salah seorang pekerja melihat air yang jernih itu lalu menangkupnya dengan tangannya lalu meminumnya. Pekerja itu bilang “airnya sangat jernih dan alami. Rasanya juga alami”. Dari situ kemudian, air gunung Tanigawa yang memang selama puluhan tahun baru turun dari puncak gunung itu, dilihat bukan sebagai “masalah” tetapi sebagai “asset” yang bisa menguntungkan.
 
Singkat cerita, air yang mengandung banyak mineral baik itu lalu diolah dan dikemas menjadi air kemasan, Pengelolaan air kemasan dari Gunung Tanigawa itu akhirnya menjadi salah satu anak perusahaan kereta api East Japan Railways.
 
 
David Nihen memberikan sudut pandang sangat berbeda mengenai masalah. Ia menilai seseorang yang menghadapi masalah yang larut dengan masalah itu akan diterkam oleh masalah itu dan tidak punya solusi. Masalah, kata dia, bisa mendorong seseorang untuk melihatnya dari sudut yang lain, bahkan bisa dilihat dengan cara berkebalikan. Setiap orang, kata dia, pasti punya masalah, justru orang yang tidak punya masalah itu adalah orang yang bermasalah.
 
 Nah, tapi bagaimana kita melihat masalah, mengelola masalah itu, dan mencari solusi dari masalah itu yang penting. “Anda jangan terlalu fokus pada masalah itu. Saya ambil contoh, jika kemeja putihmu terkena noda kecil hitam, Anda jangan menguceknya atau membasuhnya dengan air. Justru noda itu akan melebar ke mana-mana. Seperti itulah masalah. Kalau anda terlalu larut dalam masalah itu, anda akan diterkam oleh masalah itu dan anda tidak berkutik dan tidak menemukan solusi. Buatlah jeda, rehat, agar anda dapat berpikir tenang untuk fokus pada solusinya, bukan masalahnya”.
 
Ada banyak cerita menarik lainnya dalam buku ini. Silakan Anda membacanya dan mengambil hikmah dari buku setebal 268 ini. (*/kik).
 
 
Identitas buku:
Judul Asli: It's Not About the Shark. How to Solve Unsolvable Problems
Pengarang: David Niven PhD
Terjemahan: It's Not About the Shark. Terobosan Baru dalam Penyelesain Masalah
Alih bahasa: Gita Savitri
Penerbitan Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-3826-2
Deskripsi Fisik (Tebal): 268 halaman
 
 
Penulis Resensi: Muhammad Roqib (Penulis adalah Pegiat Kampung Ilmu Bojonegoro).
Editor: Muhammad Roqib
Publisher: Imam Nurcahyo
 
Iklan Sesarengan mBangun Blora
Berita Terkait

Videotorial

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (PKPCK) secara bertahap menambah jumlah lampu penerangan jalan ...

Berita Video

Kejaksaan Bojonegoro Terima Pelimpahan Kasus Korupsi 4 Kades di Padangan

Berita Video

Kejaksaan Bojonegoro Terima Pelimpahan Kasus Korupsi 4 Kades di Padangan

Bojonegoro - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro terima pelimpahan kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan bantuan keuangan khusus desa (BKKD) tahun ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Tanggal 07 Juli 2024, merupakan hari yang cukup istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, karena hari itu bertepatan dengan ...

Quote

Semen Gresik Diving Club Borong Medali di Turnamen Bupati Tuban Cup

Semen Gresik Diving Club Borong Medali di Turnamen Bupati Tuban Cup

Tuban, 21 November 2023 - Semen Gresik Diving Club (SGDC) kembali menorehkan prestasi pada event Bupati Tuban Cup 2023. Club ...

Berita Foto

Warga Bojonegoro yang Dilaporkan Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Berita Video

Warga Bojonegoro yang Dilaporkan Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Seorang warga Dusun Gowok, Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro bernama Solikin (55), pada Rabu petang (03/01/2024) dilaporkan tenggelam di ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Hiburan

16 Finalis Kakang Mbakyu Duta Wisata Kabupaten Blora 2024 Uji Talenta

16 Finalis Kakang Mbakyu Duta Wisata Kabupaten Blora 2024 Uji Talenta

Blora - Sebanyak 16 finalis Kakang Mbakyu Duta Wisata Kabupaten Blora tahun 2024, beradu kemapuan di Lapangan Tuk Buntung Kecamatan ...

1722053335.0179 at start, 1722053335.1484 at end, 0.13050198554993 sec elapsed