News Ticker
  • Kejar Hingga ke Ngawi, Polsek Kradenan, Blora Amankan Maling Motor
  • Petani Tembakau Bojonegoro Tolak Keras Pasal Pengamanan Zat Adiktif Tembakau di RPP Pelaksana UU Kesehatan
  • Mangrove Lestari, Ekonomi Berseri
  • Pemkab Blora Dukung Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa
  • Agustus 2023, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina Catat Kinerja Produksi Minyak yang Positif
  • Sejumlah Warga Bojonegoro Syukuri Berakhirnya Masa Jabatan Bupati dengan Cukur Gundul
  • Di Pasar Dewi Tembang Tempellemahbang Blora, Pengunjung Seakan Diajak Kembali ke Masa Lalu
  • Kecelakaan Tabrak Lari di Perempatan Jembatan Sosrodilogo Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal
  • Asosiasi Kades Bojonegoro Datangi Kantor DPRD, Ajukan Sejumlah Tuntutan
  • Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Warga Desa Ngelo, Bojonegoro Protes Bendungan Karangnongko
  • Pengurus AMSI 2023-2027 Siap Songsong Ekosistem Bisnis Media Siber yang Lebih Baik
  • Sukun Tour de Muria Blora Expedition 2023 Sukses Digelar, Ini Daftar Juaranya
  • Event Sukun Tour de Muria Blora Expedition tahun 2023 Diharap Bisa Digelar Kembali di Blora
  • Sukun Tour de Muria Blora Expedition tahun 2023 Jadi Hiburan Warga
  • Mengenal Bendungan Randugunting, Pitstop Memukau di Sukun Tour de Muria
  • Peserta Sukun Tour de Muria Blora Expedition tahun 2023 Terkesan dengan Rute
  • 600 Peserta Meramaikan Sukun Tour de Muria Blora Expedition tahun 2023
  • KKN Mahasiswi IAI Al-Hikmah Tuban Gelar Pelatihan Buat Pestisida Nabati
  • KKN Mahasiswa IAIN Kudus Berantas Buta Aksara Al – Quran di Desa Pedalaman Hutan Blora
  • Wabup Blora Ajak Masyarakat Jaga dan Rawat Sumber Air
  • Bulog Bojonegoro Siap Gelontorkan 10 Ribu Ton Beras untuk Kendalikan Harga
  • Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Beri Apresiasi Program Bojonegoro Peduli Emisi Karbon
  • Bupati Arief Ajak Seluruh Guru MTs di Blora Tingkatkan Kualitas Pembelajaran
  • Sejak Januari hingga Agustus 2023, Kasus Baru HIV/AIDS di Blora Sebanyak 132
Resensi Buku: Tuhan Maha Asyik

Resensi Buku: Tuhan Maha Asyik

Buku dengan berjudul “Tuhan Maha Asyik” karangan Sujiwo Tejo dan Dr MN Kamba ini ingin mengajak kita untuk lebih mengenal Tuhan dengan sudut pandang yang berbeda.
 
Dalam buku ini ada beberapa lakon atau tokoh anak-anak yaitu Buchori, Kapitayan, Christine, Samin, Parwati, Dharma, dan Pangestu, yang mana mereka adalah sahabat, teman sekolah, dan teman bermain.
 
 
Buku “Tuhan Maha Asyik” ini ada beberapa cerita di dalamnya. Pada bagian pertama kita disuguhi dengan cerita “Wayang”, yang mana penulis mencoba mengibaratkan atau menganalogikan wayang dengan kehidupan kita. Maksudnya penulis mengibaratkan seorang dalang itu layaknya Tuhan yang mengatur segala tingkah laku wayangnya, sedangkan wayang tersebut yang memiliki sebuah peran yang diibaratkan sebagai manusia.
 
Dalam menjalankan perannya, wayang melakukan perannya dengan baik sesuai keinginan dalang, begitu juga dengan manusia, dalam menjalani kehidupannya, manusia memiliki kehendak masing-masing tetapi semua itu tetap dalam arahan dan kehendak dari dalangnya yaitu Tuhannya.
 
Seperti dalam firman Allah: “Engkau berkehendak, Aku berkehendak. Yang berlaku adalah yang Aku kehendaki. Jika engkau berserah diri kepeda kehendak-Ku, Aku memenuhi kehendakmu, dan jika tidak, engkau akan lelah mengejar kehendakmu, sedangkan yang terjadi adalah kehendak-Ku jua”.
 
 

Ilustrasi: Cover buku "Tuhan Maha Asyik" karya Sujiwo Tejo dan Dr MN Kamba. (istimewa)

 
Karena kekuasaan Tuhan bersifat absolut. Tiada yang terjadi di luar kehendak-Nya. Manusia hanya dapat berencana, berusaha dan melakukan yang terbaik dalam hidupnya, tetapi yang menentukan hasilnya tetap Tuhannya.
 
Kisah selanjutnya yaitu berjudul “Cacing” yang menjelaskan tentang Tuhan yang Maha Abadi dan Kekal. “Kebiasaan yang dilakukan secara konsisten dan seolah menjadi karakter bukan tidak bisa berubah, karena segala sesuatu bisa mengalami perubahan dan hanya Tuhan yang kekal abadi.
 
Cerita ini mengingatkan saya kepada salah satu dosen saya di kampus UPN V JATIM dulu, beliau bernama Prof Syarif Imam Hidayat yang memotivasi mahasiswanya dengan kata-kata “Terpaksa, dipaksa, terbiasa”. Maksudnya yaitu kadang kita “terpaksa” menjalankan sesuatu hal baru, dan kita “dipaksa” untuk bisa melakukannya dengan baik dan profesional, tetapi pada akhirnya kita akan “terbiasa” dengan hal tersebut, karena sesuatu itu telah dilakukan secara berulang sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
 
“Tidak selamanya angin bertiup seperti harapan para pelaut” sepotong pepatah Arab yang mengisyaratkan bahwa hidup tidak selamanya sesuai harapan. Oleh sebab itu kita harus dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari setiap peristiwa serta bersifat bijaksana dan arif. Inilah pesan yang disampaikan dari cerita “Zat”.
 
 
Ada judul yang cukup unik yaitu “Gincu”. Berisi tentang manusia yang diciptakan sebagai makhluk sosial, tetapi bukan berarti manusia yang satu dapat menghakimi manusia yang lain.
 
Pada bab “Antareja” membahas tentang “kotoran” dan “kesucian”. Yang mana sesuatu yang kotor belum tentu buruk dan tidak berguna. Contoh kotoran hewan sapi, wujud dan baunya mungkin dianggap kotor dan menjijikan, tetapi disisi lain sebenarnya kotoran tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk organik untuk tanaman sehingga memiliki nilai guna.
 
Dan sebaliknya sesuatu dianggap suci atau halal belum tentu baik, contohnya makanan yang diberi label halal karena tidak mengandung babi atau alkohol, tetapi jika cara kita mendapatkan dengan cara mencuri, apakah makanan itu tetap halal? Tentu tidak. Jadi segala sesuatu itu sebaiknya dilihat dari berbagai sudut pandang, karena menurut saya beda orang beda pendapatnya, dan beda sudut pandang beda juga penafsirannya.
 
 
 
Kelebihan Buku:
Buku ini bercerita tentang “keasyikan” Tuhan kepada para umatnya dari berbagai sudut pandang dan disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari kita.
 
Kelemahan Buku:
Bahasa yang digunakan merupakan bahasa kiasan yang memerlukan pemahaman yang mendalam dan wawasan bahasa yang luas, sehingga kurang cocok untuk kaum awam yang baru memulai membaca.
Alur ceritanya yang maju-mundur sehingga cukup membingungkan.
Karena tokohnya anak-anak, menurut saya pembahasan cerita disetiap judulnya terlalu berat dan kurang sesuai dengan usia mereka dan kurang sesuai jika dibandingkan dengan kehidupan anak-anak sekarang.
Gambar yang disajikan terlalu abstrak dan tidak berwarna, sehingga kurang jelas dilihat. Menurut saya juga kurang sesuai antara isi cerita dengan gambar yang disajikan.
 
Secara pribadi saya juga kurang setuju dengan adanya simbol gambar mata satu, karena menurut saya terlalu kontra dengan judulnya. (*/kik)
 
 
Identitas Buku:
Judul: Tuhan Maha Asyik
Penulis: Sujiwo Tejo dan Dr MN Kamba
Penyunting: Tofik Pram
Penerbit: Imania
Tahun Dicetak: Cetakan XVIII, Mei 2021
ISBN: 978-602-7926-29-5
Tebal Buku: 245 Halaman
 
 
Penulis: Tsamrotul Ulum SP *Penulis resensi buku adalah Pegiat Kampung Ilmu Bojonegoro.
Editor: Muhammad Roqib
Publisher: Imam Nurcahyo
 
Berita Terkait

Videotorial

Bupati Blora Sampaikan Ucapan Selamat Hari Jadi Ke-345 Kabupaten Bojonegoro

Hari Jadi Bojonegoro Ke-345

Bupati Blora Sampaikan Ucapan Selamat Hari Jadi Ke-345 Kabupaten Bojonegoro

Selamat Ulang Tahun Bojonegoro Bupati Blora, H. Arief Rohman SIP MSi, sampaikan ucapan selamat Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-345 ...

Berita Video

Viral, 2 Pengemudi di Tambakboyo, Tuban Berkelahi di Tengah Jalan

Viral, 2 Pengemudi di Tambakboyo, Tuban Berkelahi di Tengah Jalan

Tuban - Sebuah rekaman video memperlihatkan perkelahian antara dua orang pengemudi, di Jalan Pantura, turut Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Keutamaan dan Motivasi Membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadan

Oase Ramadan

Keutamaan dan Motivasi Membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadan

Selain berpuasa, seorang muslim dianjurkan untuk banyak-banyak beribadah selama bulan Ramadan. Salah satu ibadah yang memiliki banyak keistimewaan di bulan ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Infotorial

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Beri Apresiasi Program Bojonegoro Peduli Emisi Karbon

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Beri Apresiasi Program Bojonegoro Peduli Emisi Karbon

Bojonegoro Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dan Badan Usaha Milik ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Feature

Warga Blora Ini Raup Pundi-pundi Rupiah dengan Jual Tutorial Pembuatan Patung Lilin Miniatur

Warga Blora Ini Raup Pundi-pundi Rupiah dengan Jual Tutorial Pembuatan Patung Lilin Miniatur

Blora - Karya seni patung lilin (plastisin) miniatur yang di buat warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menarik perhatian sejumlah orang, ...

Religi

Melihat Sirine Peninggalan Belanda Penanda Buka Puasa di Pendopo Bupati Blora

Melihat Sirine Peninggalan Belanda Penanda Buka Puasa di Pendopo Bupati Blora

Blora Jika biasanya penanda buka puasa adalah suara azan magrib, namun berbeda dengan yang ada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. ...

Wisata

Menengok Wisata Petik Buah Semangka di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Blora

Menengok Wisata Petik Buah Semangka di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Blora

Blora Budi daya buah semangka di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, memasuki masa panen. Momen tersebut dikemas oleh pemerintah ...

1695800607.157 at start, 1695800607.3215 at end, 0.16446995735168 sec elapsed