News Ticker
  • 20 November Dalam Sejarah
  • Desa Trucuk, Bojonegoro Bertekad Jadi Role Model Nasional Pengelolaan Sampah dari Dapur Warga
  • Ademos dan EMCL Gelar Pelatihan Praktik Buka Toko di TikTok Shop bagi Pelaku UMKM Blora
  • Bupati Bojonegoro Tekankan Pembangunan Generasi Sehat dan Cerdas Harus Dimulai dari Sekolah
  • Kabupaten Bojonegoro Jadi Daerah dengan KDKMP Terbanyak, Wakil Panglima TNI Beri Apresiasi
  • Truk Modifikasi di Ngasem, Bojonegoro Terguling dan Tersengat Listrik, Sopir Tewas di Tempat
  • Kerupuk Bang Jo, Kuliner Khas Bojonegoro yang Sudah Ditetapkan sebagai WBTB
  • Desa Gondang Bojonegoro Kembali Diterjang Banjir Bandang, Warga Minta Sodetan Sungai
  • TTG, Grup Musik Asal Bojonegoro dengan Lirik Lagu Syahdu Keseharian
  • Operasi Zebra Semeru 2025 Dimulai, Keselamatan Berlalu Lintas Jadi Prioritas Utama
  • 17 November dalam Sejarah
  • AJI Bojonegoro Dukung Pers Mahasiswa dengan Pendampingan Gratis
  • Reog hingga Wayang Kulit di Kedungadem Meriahkan Hari Jadi Bojonegoro ke 348
  • 16 November dalam Sejarah
  • Runergy, Begini Cara Mengenal Industri Migas di Bojonegoro dengan Berlari
  • Jatuh ke Jurang dan Motor Terbakar, Pemotor di Temayang, Bojonegoro Meninggal
  • Ladang Ekonomi Baru Terbentang di Wonocolo, Ribuan Pohon Alpukat Berbuah
  • Gubernur Khofifah Beberkan Faktor Pendukung Ekonomi di Jatim Tumbuh Melesat
  • Fraksi PKB DPRD Bojonegoro Gelar Tasyakuran dan Khotmil Qur’an atas Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional
  • Kecoa Masuk Telinga? Begini Cara Mengatasinya
  • Geopark Bojonegoro Berpeluang Raih UNESCO Global Geopark
  • Komite Nasional Geopark Indonesia Verifikasi Sejumlah Geosite di Bojonegoro
  • 15 November dalam Sejarah
  • Program Cek Kesehatan Gratis di Bojonegoro Sudah Disambut 500 Ribu Warga
Resensi Buku: Tuhan Maha Asyik

Resensi Buku: Tuhan Maha Asyik

Buku dengan berjudul “Tuhan Maha Asyik” karangan Sujiwo Tejo dan Dr MN Kamba ini ingin mengajak kita untuk lebih mengenal Tuhan dengan sudut pandang yang berbeda.
 
Dalam buku ini ada beberapa lakon atau tokoh anak-anak yaitu Buchori, Kapitayan, Christine, Samin, Parwati, Dharma, dan Pangestu, yang mana mereka adalah sahabat, teman sekolah, dan teman bermain.
 
 
Buku “Tuhan Maha Asyik” ini ada beberapa cerita di dalamnya. Pada bagian pertama kita disuguhi dengan cerita “Wayang”, yang mana penulis mencoba mengibaratkan atau menganalogikan wayang dengan kehidupan kita. Maksudnya penulis mengibaratkan seorang dalang itu layaknya Tuhan yang mengatur segala tingkah laku wayangnya, sedangkan wayang tersebut yang memiliki sebuah peran yang diibaratkan sebagai manusia.
 
Dalam menjalankan perannya, wayang melakukan perannya dengan baik sesuai keinginan dalang, begitu juga dengan manusia, dalam menjalani kehidupannya, manusia memiliki kehendak masing-masing tetapi semua itu tetap dalam arahan dan kehendak dari dalangnya yaitu Tuhannya.
 
Seperti dalam firman Allah: “Engkau berkehendak, Aku berkehendak. Yang berlaku adalah yang Aku kehendaki. Jika engkau berserah diri kepeda kehendak-Ku, Aku memenuhi kehendakmu, dan jika tidak, engkau akan lelah mengejar kehendakmu, sedangkan yang terjadi adalah kehendak-Ku jua”.
 
 

Ilustrasi: Cover buku "Tuhan Maha Asyik" karya Sujiwo Tejo dan Dr MN Kamba. (istimewa)

 
Karena kekuasaan Tuhan bersifat absolut. Tiada yang terjadi di luar kehendak-Nya. Manusia hanya dapat berencana, berusaha dan melakukan yang terbaik dalam hidupnya, tetapi yang menentukan hasilnya tetap Tuhannya.
 
Kisah selanjutnya yaitu berjudul “Cacing” yang menjelaskan tentang Tuhan yang Maha Abadi dan Kekal. “Kebiasaan yang dilakukan secara konsisten dan seolah menjadi karakter bukan tidak bisa berubah, karena segala sesuatu bisa mengalami perubahan dan hanya Tuhan yang kekal abadi.
 
Cerita ini mengingatkan saya kepada salah satu dosen saya di kampus UPN V JATIM dulu, beliau bernama Prof Syarif Imam Hidayat yang memotivasi mahasiswanya dengan kata-kata “Terpaksa, dipaksa, terbiasa”. Maksudnya yaitu kadang kita “terpaksa” menjalankan sesuatu hal baru, dan kita “dipaksa” untuk bisa melakukannya dengan baik dan profesional, tetapi pada akhirnya kita akan “terbiasa” dengan hal tersebut, karena sesuatu itu telah dilakukan secara berulang sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
 
“Tidak selamanya angin bertiup seperti harapan para pelaut” sepotong pepatah Arab yang mengisyaratkan bahwa hidup tidak selamanya sesuai harapan. Oleh sebab itu kita harus dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari setiap peristiwa serta bersifat bijaksana dan arif. Inilah pesan yang disampaikan dari cerita “Zat”.
 
 
Ada judul yang cukup unik yaitu “Gincu”. Berisi tentang manusia yang diciptakan sebagai makhluk sosial, tetapi bukan berarti manusia yang satu dapat menghakimi manusia yang lain.
 
Pada bab “Antareja” membahas tentang “kotoran” dan “kesucian”. Yang mana sesuatu yang kotor belum tentu buruk dan tidak berguna. Contoh kotoran hewan sapi, wujud dan baunya mungkin dianggap kotor dan menjijikan, tetapi disisi lain sebenarnya kotoran tersebut dapat dijadikan sebagai pupuk organik untuk tanaman sehingga memiliki nilai guna.
 
Dan sebaliknya sesuatu dianggap suci atau halal belum tentu baik, contohnya makanan yang diberi label halal karena tidak mengandung babi atau alkohol, tetapi jika cara kita mendapatkan dengan cara mencuri, apakah makanan itu tetap halal? Tentu tidak. Jadi segala sesuatu itu sebaiknya dilihat dari berbagai sudut pandang, karena menurut saya beda orang beda pendapatnya, dan beda sudut pandang beda juga penafsirannya.
 
 
 
Kelebihan Buku:
Buku ini bercerita tentang “keasyikan” Tuhan kepada para umatnya dari berbagai sudut pandang dan disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari kita.
 
Kelemahan Buku:
Bahasa yang digunakan merupakan bahasa kiasan yang memerlukan pemahaman yang mendalam dan wawasan bahasa yang luas, sehingga kurang cocok untuk kaum awam yang baru memulai membaca.
Alur ceritanya yang maju-mundur sehingga cukup membingungkan.
Karena tokohnya anak-anak, menurut saya pembahasan cerita disetiap judulnya terlalu berat dan kurang sesuai dengan usia mereka dan kurang sesuai jika dibandingkan dengan kehidupan anak-anak sekarang.
Gambar yang disajikan terlalu abstrak dan tidak berwarna, sehingga kurang jelas dilihat. Menurut saya juga kurang sesuai antara isi cerita dengan gambar yang disajikan.
 
Secara pribadi saya juga kurang setuju dengan adanya simbol gambar mata satu, karena menurut saya terlalu kontra dengan judulnya. (*/kik)
 
 
Identitas Buku:
Judul: Tuhan Maha Asyik
Penulis: Sujiwo Tejo dan Dr MN Kamba
Penyunting: Tofik Pram
Penerbit: Imania
Tahun Dicetak: Cetakan XVIII, Mei 2021
ISBN: 978-602-7926-29-5
Tebal Buku: 245 Halaman
 
 
Penulis: Tsamrotul Ulum SP *Penulis resensi buku adalah Pegiat Kampung Ilmu Bojonegoro.
Editor: Muhammad Roqib
Publisher: Imam Nurcahyo
 
Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait

Videotorial

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Berita Video

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah dan Ketua DPRD Abdulloh Umar, bersama jajaran Forkopimda Bojonegoro ...

Berita Video

Geopark Bojonegoro Berpeluang Raih UNESCO Global Geopark

Berita Video

Geopark Bojonegoro Berpeluang Raih UNESCO Global Geopark

Bojonegoro - Peluang Bojonegoro Geopark untuk meraih UNESCO Global Geopark (UGGp) cukup besar, karena Bojonegoro mengangkat tema petroleum system paling ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Eksis

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro menggelar Lomba Bertutur tingkat Kabupaten. Lomba ini berakhir pada Jumat (31/10/2025) kemarin. Sepuluh finalis bersaing memperebutkan ...

Infotorial

20 November Dalam Sejarah

Tahukah Anda ?

20 November Dalam Sejarah

20 November adalah hari ke-324 (hari ke-325 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian Peristiwa
1945 - Kota Surabaya berhasil ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Bojonegoro Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro mencatat, harga emas dan telur ayam menjadi dua komoditas utama yang mendorong kenaikan ...

1763606802.9524 at start, 1763606803.1804 at end, 0.22796487808228 sec elapsed