News Ticker
  • Polisi Bojonegoro Tangkap 6 Pelaku Premanisme
  • Diduga Hilang Kendali, Truk Bermuatan Sekam Padi Terguling di Margomulyo, Bojonegoro
  • Banjir Terjang Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Sejumlah Rumah Warga Tergenang
  • Banjir Bandang Terjang 3 Desa di Kecamatan Sekar, Bojonegoro, Puluhan Rumah Warga Tergenang
  • Mayat Perempuan yang Ditemukan di Sungai Bengawan Solo Ngraho, Bojonegoro adalah Warga Magetan
  • Sesosok Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Bengawan Solo Ngraho, Bojonegoro
  • Tabrakan Motor di Padangan, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
  • Kakek Warga Kelurahan Mlangsen, Blora Ditemukan Meninggal di Kamar Rumahnya
  • Kecelakaan di Pertigaan Sumuragung, Sumberrejo, Bojonegoro, Sepasang Pasutri Meninggal Dunia
  • Korban Meninggal Kasus Pembacokan di Kedungadem, Bojonegoro Bertambah Jadi 2 Orang
  • Tertabrak Truk, Seorang Pengayuh Sepeda di Sumberrejo, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Sempat Ada Permintaan Uang Rp 300 Juta, Upaya Damai Kecelakaan di Kedungadem, Bojonegoro Gagal
  • Polisi Kembali Gelar Olah TKP Kecelakaan yang Terjadi 7 Bulan Lalu di Kedungadem, Bojonegoro
  • Diduga Pengemudi Mengantuk, Truk Tabrak Motor di Purwosari, Bojonegoro, 2 Orang Luka-luka
  • Tertemper Kereta Api Ambarawa Ekspres, Seorang Perempuan di Bojonegoro Kota Meninggal
  • 27 Tahun Mengabdi, Mantan Atlet Dayung Blora Ini Akhirnya Diangkat PPPK
  • Peringatan May Day 2025, Bupati Blora Beri Apresiasi pada Para Pekerja
  • Sesosok Mayat Laki-Laki Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Bengawan Solo Kasiman, Bojonegoro
  • 3.129 CPNS dan PPPK di Lingkungan Pemkab Bojonegoro Terima SK Pengangkatan
  • Xenia Tabrak Truk Tangki Air di Pintu Masuk Flyover Gayam, Bojonegoro, 4 Orang Luka-luka
  • Kontribusi DBH Migas terhadap Pembangunan di Kabupaten Bojonegoro
  • Pelaku Pembacokan di Kedungadem, Bojonegoro Dijerat dengan Pasal Pembunuhan Berencana
  • Motif Pelaku Pembunuhan di Kedungadem, Bojonegoro Diduga Karena Dendam
  • Ketua RT di Kedungadem, Bojonegoro Dibacok Tetangganya Hingga Meninggal
Resensi Buku: Apa yang Benar, Bukan Siapa yang Benar

Resensi Buku: Apa yang Benar, Bukan Siapa yang Benar

Buku Apa yang Benar, Bukan Siapa yang Benar, karangan Emha Ainun Nadjib ini menceritakan tentang tiga sahabat yang memliki karakter yang berbeda watak dan mempunyai kekhasan tersendiri, yakni Beruk, Penceng, dan Gendon.
 
Buku ini membahas interaksi antara Simbah bersama ketiga sahabat tersebut dalam memaknai setiap tujuan hidup manusia dan dinamika di dalamnya.
 
 
Emha Ainun Nadjib mengulas memori sosial yang terjadi di Yogyakarta, yang termasuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mengapa Yogyakarta?. Karena Yogyakarta sering dikatakan sebuah ruang atau pengalaman batin yang setiap orang mendapat imajinasi tersendiri di sana.
 
Dalam dialog ketiga sahabat tadi bersama Simbah (Cak Nun), secara sosial Yogya lebih dikenal dengan budaya, tradisi, ndawuhi dan bebrayan. Tema yang dibicarakan adalah tentang Yogya memangku Indonesia.
 
Kata Yogya memang sangat sensitif, menggetarkan hati dan menaikkan adrenalin. Yogya itu mutiaranya Indonesia, kalau NKRI tanpa Yogya maka akan “growak” ada lubang gelap dalam bangunan karakternya.
 
 

Ilustrasi: Cover buku Apa yang Benar, Bukan Siapa yang Benar, karya Emha Ainun Nadjib (Foto: Dok Istimewa)

 
Yogya dikenal minumannya yaitu ‘wedang uwuh’. Nampak seperti sampah tapi ada filosofi tersendiri dalam wedang uwuh tersebut. Wedang uwuh itu diramu dari macam-macam bahan, yaitu jahe, bunga cengkih, batang cengkih, daun cengkih, kayu secang, pala, daun pala, kayu manis, akar serai, daun serai, gula batu, kapulaga. Dalam wedang uwuh kita bisa bercermin dan menemukan kesalahan-kesalahan bangsa kita ini sehingga kacau balau, kehilangan kedaulatan, tidak percaya diri.
 
Menurut Beruk, Yogya secara administratif adalah bagian dari Indonesia. Namun secara historis Yogya berposisi premier dalam proses melahirkan Indonesia. Yogya adalah konstitusi dari Glagah Wangi salah satu titik dari sejumlah titik yang menghamparkan formula metamorphosis sejarah yang diaplikasikan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Keselamatan masa depan NKRI dan seluruh bangsa Indonesia dipangku oleh hikmat sejarah Yogya.
 
 
Dari kata Yogya mengayomi Indonesia, bagaimana maksudnya?
 
Yang pertama mempertanyakan kembali bentuk, wujud, racikan kebersamaan Indonesia, yang sementara ini merupa negara republik dan diadopsi dari bangsa yang bukan Indonesia. Yang kedua, hakikat ngawulo pada sesama manusia sebagai sesuatu yang tidak menciptakan dirinya sendiri, tetapi diciptakan oleh Yang Maha Agung. Dan yang ketiga yaitu agama, tatkala Sang Maha Lembut itu menaburkan informasi tentang diri-Nya bahwa Ia Ahad Dzat yang Tunggal.
 
Penceng, memberi tanggapan lain mengenai Tuhan Yang Maha Tunggal mencipratkan dirinya dengan prinsip dan pedoman dalam hidupnya “Innalillahi wainna ilaihi rojiun”. Semua apa saja yang berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Dalam hal ini Penceng membeberkan tentang perkara ilat, illat, Ilah dan Ilahi. Yang artinya dari keempat kata tersebut ilat yang berarti lidah, illat yaitu menyangkut perubahan. Ilah artinya Tuhan, dan Illahi yang artinya Tuhanku.
 
Semua itu pertanda bahwa salah satu tempat terpenting dan paling vital dari kehadiran nilai Tuhan adalah ilat. Perubahan di antara perbedaan-perbedaan itu didasaarkan pada illat (lidah). Semakin kita menjaga lidah kita, semakin kita disayang oleh Tuhan.
 
 
Dari penilaian kedua teman tersebut Gendon yang hanya terdiam memiliki makna tersimpan mengenai hal tersebut. Gendon, Penceng dan Beruk tidak pandai, tidak hebat, tidak juga lantip atau waskita. Mereka tidak punya kebiasan untuk mencari kebenaran bersama-sama. Tidak cenderung datang dengan “biso rumongso”. Malah menantang siapa saja di luar dirinya dengan sikap mental “rumongso biso”, merasa unggul, merasa paling benar, merasa pasti masuk surga, dan semua yang akan ditemuinya adalah para penghuni neraka.
 
Itu pun mereka sibuk dan selalu ribut dengan menyimpulkan “siapa yang benar” dan “siapa yang salah”. Siapa-siapa yang dianggap benar, sehingga dia pro, maka disimpulkan 100 persen, sedangkan yang salah pasti salah 100 persen.
 
Padahal kalau kita telaah, perbedaan itu semua benar tetapi bukan siapa yang benar akan tetapi apa yang benar. Karena setiap pendapat memiliki perbedaan. Cara berpikir masyarakat pun tidak diimpit oleh fatamorgana bahwa kalau ada tokoh, orang, instuisi, komunitas, golongan, aliran, dan apapun yang dianggap benar, ia selalu 100 persen benar, sementara yang disimpulkan itu sudah pasti salah.
 
Kebenaran itu tidak selalu diungkapkan. Kebenaran itu utamanya untuk pertimbangan. Diungkapkan atau tidak, harus diperhitungkan akan menimbulkan kemaslahatan ataukah kemudaratan, kebaikan ataukah keburukan, kemajuan ataukah kemunduruan.
 
Menyembunyikan kebenaran terkadang merupakan kebenaran budaya, meskipun di dalam proses peradilan hukum itu pelanggaran dan pemalsuan. Menyatakan kebenaran bisa merupakan tindakan kepahlawanan dan kemuliaan, tetapi bisa memicu keburukan sosial apabila dilakukan tidak pada irama dan momentum tepat konteks tata kelola sosial.
 
Yang sebernya mau dikejar Beruk, Gendon dan Penceng dari Simbah (Cak Nun) adalah siapa sebenarnya NKRI dengan Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang mana atau yang bagaimana maksudnya. Dari siapa atau apa Pancasila menyebut Tuhan Yang Maha Esa. Kan Indonesia bukan negara Islam. Jadi Tidak Mungkin Tuhan Yang Maha Esa di Pancasila itu mengacu pada Islam dari Allah. (*/kik).
 
 
 
Identitas Buku:
Judul Buku: Apa yang Benar, Bukan Siapa yang Benar
Penulis: Emha Ainun Nadjib
Penerbit: Penerbit Bentang
Tahun terbit: 2020
No ISBN : ISBN 978-602-291-8
Deskripsi Fisik (Tebal): 247 halaman
 
 
Penulis Resensi: Eti Nurjanah SPd (Penulis adalah Guru Pegiat Kampung Ilmu Bojonegoro).
Editor: Muhammad Roqib
Publisher: Imam Nurcahyo
 
Iklan Pengurusan Legalitas
Berita Terkait

Videotorial

Peringatan Hari Menanam Pohon di Embung Babo, Desa Sidobandung, Bojonegoro

Berita Video

Peringatan Hari Menanam Pohon di Embung Babo, Desa Sidobandung, Bojonegoro

Bojonegoro - Dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten ...

Berita Video

Proses Evakuasi Orang Tercebur di Dalam Sumur di Ngraho, Bojonegoro

Berita Video

Proses Evakuasi Orang Tercebur di Dalam Sumur di Ngraho, Bojonegoro

Bojonegoro - Seorang laki-laki berinisial SNJ bin SPR (51) warga Dusun Tukbetung, Desa Nganti RT 047 RW 013, Kecamatan Ngraho, ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Bojonegoro - Jika hari ini ada beberapa kelompok menggiring opini bahwa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Pertamina EP Cepu Dorong Keberlanjutan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Agrosilvopastura

Pertamina EP Cepu Dorong Keberlanjutan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Agrosilvopastura

Bojonegoro - Pertamina EP Cepu (PEPC) melalui Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru meluncurkan inisiatif agrosilvopastura yang mengintegrasikan pengelolaan kehutanan, ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Wisata Alam Gua Terawang Ecopark Blora Kini Semakin Menarik

Wisata

Wisata Alam Gua Terawang Ecopark Blora Kini Semakin Menarik

Blora - Objek wisata Gua Terawang Ecopark, di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi salah satu destinasi ...

Hiburan

Blora Social Media bakal Gelar Festival 'Thethek' untuk Kedua Kalinya

Blora Social Media bakal Gelar Festival 'Thethek' untuk Kedua Kalinya

Blora - Komunitas Blora Social Media (Blosmed) akan menggelar "Festival Thethek" untuk kedua kalinya. Jumat (28/03/2025) mendatang. Dengan mengambil tema ...

1747382462.9269 at start, 1747382462.9834 at end, 0.056555986404419 sec elapsed