Pemkab Bojonegoro dan Blora Tandatangani Perjanjian Pembangunan Jembatan Penghubung
Rabu, 29 Mei 2019 14:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada Rabu (29/05/2019), bertempat di Gedung Pertemuan Setda Blora, tandatangani perjanjian kerja sama (PKS) tentang pembangunan Jembatan Bengawan Solo penghubung Desa Luwihhaji Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menuju Desa Medalem Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blora dengan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro.
Dalam kesepakatan tersebut di hadiri langsung oleh Bupati Blora Djoko Nugroho bersama Wakil Bupati H Arief Rohman MSi, didampingi Sekda Blora, Komang Gede irawadi bersama seluruh kepala OPD Pemkab Blora. Dan dari Bojonegoro dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah didampingi sejumlah kepala OPD terkait.
Bupati Blora Djoko Nugroho bersama Wakil Bupati H Arief Rohman MSi dan Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah didampingi sejumlah kepala OPD terkait, saat foto bersama usai penandatanganan perjanjian kerjasama pembangunan Jembatan Bengawan Solo. Rabu (29/05/2019)
Bupati Blora Djoko Nugroho mengawali sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah bersama rombongan.
"Ini menjadi THR bagi Blora. Bagaimana tidak, pada penandatanganan perjanjian kerja sama pembangunan jembatan ini Blora hanya memiliki tanggung jawab Detail Engineering Design (DED), dan tahun depan full dibangun Bojonegoro," kata Bupati Blora Djoko Nugroho.
Bupati Djoko Nugroho menyampaikan bahwa selama ini kegiatan ekonomi masyarakat Blora selatan, yakni Kecamatan Kradenan, Kedungtuban, Randublatung dan Jati, lebih dekat ke Kecamatan Ngraho Bojonegoro, dengan menyeberang melalui Desa Luwihaji.
"Dengan adanya jembatan ini, tentu bisa memangkas perjalanan separuh jarak, Jika disini ada jembatan maka jaraknya lebih pendek menjadi sekitar 10 kilometer saja. Betapa senangnya warga kita.” tutur Bupati
Belum lagi soal akses pendidikan dan kesehatan. Selama ini mereka hanya pakai perahu yang bisa menyeberangkan motor saja.
“Ini menjadi amal jariah bagi kita semua. Harapan kami, nantinya tidak hanya jembatan, tapi bisa ke bidang-bidang lainnya," kata Kokok, sapaan akrab bupati Djoko Nugroho.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya pembangunan jembatan antar Kabupaten ini merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat.
“Alhamdulillah ikhtiar kita bersama sudah sampai satu tahap yang penting. Ini semua sebagai wujud pelayanan kepada seluruh masyarakat baik Blora maupun Bojonegoro. Kawasan perbatasan menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
Ana Muawanah, mengatakan, jika kedatangannya bersama Bappeda serta Binamarga, untuk memantapkan kembali kerja sama Ratubanegoro (Blora Tuban Bojonegoro).
"Kita ingin kuatkan lagi Blora dengan Bojonegoro," kata Ana.
Dia juga menyampaikan, dalam beberapa kali event Nasional pihaknya selalau menyampaikan rencana pembangunan
tersebut.
"Kami akan maksimalkan kawasan wilayah Bojonegoro," ujar Bupati Anna. (teg/imm)