Selama 2015, Kebakaran Terjadi di 22 Desa
Senin, 10 Agustus 2015 13:00 WIBOleh Khoirul Anam
Oleh Khoirul Anam
Kota – Bencana kebakaran rawan terjadi selama musim kemarau tahun ini. Cuaca yang panas dan banyaknya material yang mudah terbakar rawan memicu kobaran api. Selama 2015, kejadian kebakaran terjadi di 22 desa di 14 kecamatan di wilayah Bojonegoro.
Penyebab terjadinya kebakaran bermacam-macam. Namun, yang paling banyak terjadi karena terjadinya hubungan arus pendek listrik (korsleting), pembakaran sampah, membuang puntung rokok secara sembarangan, hingga api yang masih menyala dari tungku perapian di dapur.
Menurut Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Sukirno, warga yang tinggal di daerah pedesaan diimbau agar langsung melapor pada pihak BPBD Bojonegoro bila terjadi kebakaran yang sulit dipadamkan. Sebab, saat ini di wilayah Bojonegoro sudah ada kantor cabang BPBD yakni di Padangan, Baureno, dan Temayang.
“Petugas pemadam kebakaran dan truk pemadam kebakaran akan langsung meluncur ke lokasi kejadian bila ada laporan kebakaran,” ujarnya.
Menurutnya, selama musim kemarau masyarakat juga diimbau agar lebih waspada. Misalnya, tidak meninggalkan rumah dalam keadaan listrik masih menyala atau setrika dibiarkan masih menyala di colokan, tidak meninggalkan pembakaran sampah, atau membiarkan tungku di dapur yang masih menyala. Sebab, percikan api sekecil apa pun akan mudah membesar saat suhu panas di musim kemarau ini. (nam/kik)