Peristiwa Angin Kencang
Lagi, Akibat Diterjang Angin, Atap Bengkel Milik Warga Baureno Bojonegoro Runtuh
Selasa, 15 Oktober 2019 22:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Baureno) - Diberitakan sebelumnya, akibat hujan deras yang disertai angin kencang, yang terjadi Selasa (15/10/2019) petang, mengakibatkan dapur milik Sungadianto (56), Wardi (49), dan Muhari (60), ketiganya warga Desa Banjaranyar RT 011 RW 004 Kecamatan Baureno, serta satu bangunan rumah milik Siti Aminah (40), warga Desa Ngemplak RT 014 RW 005 Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro, roboh.
Dalam waktu yang hampir bersamaan, atap bengkel milik H Muhammad Moha (50), warga Dusun Poluju Desa Baureno RT 017 RW 006 Kecamatan Baureno, juga dilaporkan roboh atau runtuh.
Sementara, di wilayah Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro juga pada waktu yang hampir bersamaan, bangunan rumah milik Suparman (70) warga Dusun Mberan Desa Nglarangan RT 001 RW 003 Kecamatan Kanor Kabupaen Bojonegoro, juga dilaporkan roboh.
Petugas saat lakukan olah TKP, di bengkel milik H Muhammad Moha (50), warga Dusun Poluju Desa Baureno Kecamatan Baureno Bojonegoro, yang dilaporkan runtuh. Selasa (15/10/2019)
Kapolsek Baureno, Ajun Komisaris Polisi (AKP ) Marjono SH, kepada awak media ini menjelaskan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan terkait adanya sejumlah rumah di tiga desa di Kecamatan Baureno yang dilaporkan roboh akibat di terjang angin.
Menurut Kapolsek, selain rumah Siti Aminah (40), warga Desa Ngemplak dan dapur milik Sungadianto (56), Wardi (49), dan Muhari (60), warga Desa Banjaranyar, terdapat bangunan bengkel milik H Muhammad Moha (50), warga Dusun Poluju Desa Baureno RT 017 RW 006 Kecamatan Baureno, yang juga dilaporkan roboh atau runtuh.
"Atap bengkel milik warga juga dilaporkan runtuh." kata Kapolsek.
Kapolsek menuturkan bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan dari hasil olah TKP, kronologi robohnya rumah H Muhammad Toha bermula, pada Selasa (15/10/2019), sekira pukul 15.45 WIB, di sekitar rumah korban terjadi hujan disertai dengan angin kencang.
Saat itu, korban sedang bekerja di pabrik tahu miliknya, yang berada di belakang bengkel mobil miliknya. Tiba-tiba korban mendengar suara gemuruh sehingga korban keluar.
"Setelah keluar, korban mengetahui atap bengkel mobil miliknya yang terbuat dari kayu dan galvalum tersebut roboh atau runtuh," kata Kapolsek.
Akibat kejadian tersebut korban diperkirakan mengalami kerugian material sebesar Rp 20 juta. "Korban jiwa nihil. Kerugian material ditaksir sebesar 20 juta rupiah," pungkas Kapolsek. (red/imm)