Pemkab Bojonegoro Gelar Ngaji Kebangsaan, Noto Ati Nandur Katresnan
Selasa, 03 Desember 2019 09:00 WIBOleh Mulyanto SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bojonegoro, pada Senin (02/12/2019) malam, bertempat di halaman Musala Al-Munir, Kelurahan Ngroworejo Kecamatan Bojonegoro Kota, menggelar pengajian atau Ngaji Kebangsaan yang mengambil tema "Noto Ati Nandur Katresnan menuju SDM Unggul Indonesia Maju".
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Bangkesbangpol Kabupaten Bojonegoro, Drs Kusbianto; Kasat Intelkam Polres Bojonegoro, AKP Akay Fahli SKom SIK didampingi KBO Sat Intelkam Polres Bojonegoro, Ipda Joko; Danramil Bojonegoro Kota, Kapten (Inf) Sukomaulona; Kapolsek Bojonegoro Kota, Kompol Eko Dhani Rinawan SH; Kabid Hubungan antar Lembaga, Bangkesbangpol Kabupaten Bojonegoro, Dra.Yanti; Sekcam Bojonegoro Kota, Muhammad Affan SSTP MM, Kepala Kelurahan Ngroworejo, Cahyo Widodo SPd, Ketua RW dan RW se Kelurahan Ngroworejo dan
Jamaah Yasin serta warga setempat.
Dalam kegiatan Ngaji Kebangsaan tersebut mengahadirkan Penceramah KH Imam Sadeli dari Kecamatan Purwosari dan hiburan Campursari Religi Tombo Ati dengan pemandu Gento Cs.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro, Drs Kusbiyanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Ngaji Kebangsaan tersebut mengambil tema yang sesuaikan kecerdasan lokal, yaitu "Noto Ati Nandur Katresnan menuju SDM Unggul Indonesia Maju".
"Yang pertama kita noto ati, menata hati. Yang kedua nandur katresnan, menanamkan rasa cinta. Mari kita tata hati kita untuk cinta terhadap anak istri, keluarga, para tetangga, hingga cinta terhadap tanah air dan bangsa." kata Drs Kusbiyanto
Drs Kusbiyanto menyampaikan bahwa sebelumnya sudah dilaksanakan Pilkada, Pilpres, Pileg hingga Pilkades. Dalam masa pilpres, bangsa Indonesia seperti di kotak-kotak. Dan saat ini proses pemilihan presiden sudah selesai di laksanakan, bahkan yang terjadi saat ini, Prabowo yang sebelumnya menjadi kompetitor dalam pilpres tersebut, sudah menjadi menterinya Presiden Jokowi.
"Namun mengapa kok masih ada yang belum akur. Untuk itulah melalui kegiatan ini mari kita bangun niat untuk menanamkan rasa cinta kasih sesama anak bangsa," kata Drs Kusbiyanto.
Lebih lanjut Kusbiyanto mengungkapkan bahwa lebih dari seteng penduuduk Indonesia, saat ini telah menggunakan tehnologi, khususnya internet. Menurutnya, noto ati masih diperlukan, salah satunya budaya gotong royong yang berkembang di masyarakat jangan sampai tergeser dengan tehnologi.
"Kaitannya dengan gotong royong, harus kita rawat sebaik baiknya, walaupun kita dihadapkan dengan canggihnya tehnologi. Saya melihat perkembangan di Ngrowo ini, budaya lokal masih dipakai di masyrakat." kata Drs Kusbiyanto.
KH Imam Sadeli, saat beri ceramah dalam Ngaji Kebangsaan di halaman Musala Al-Munir, Kelurahan Ngroworejo Kecamatan Bojonegoro Kota, Senin (02/12/2019)
Sementara itu, KH Imam Sadeli, dalam ceramahnya mengajak para jeamah untuk bersama-sama noto ati, agar mendapat jalan di akherat menuju surga.
Menurut KH Imam Sadeli bahwa yang mengakibatka ribut sesama tetangga, salah satunya karena tidak bisa noto ati, yang akibatkan karena sifat hasut dan mempunyai sifat iri.
"Sifat hasut dan iri dalam kehidupan bernegara dan berbangsa bisa mengahancurkan bangsa Indonesia. Maka dari itu kita harus menjadi umat Allah dan waraga negara indonesia yang baik dalam mempertahankan NKRI." kata KH Imam Sadeli.
KH Imam Sadeli juga menyampaikan bahwa orang yang menjadi provokator, yang menjadikan perpecahan dalam hidup di lingkungan dan bernegara, sama Gusti Allah tidak akan di beri kenikmatan, jauh dari surganya Allah.
KH Imam Sadeli juga berpesan kepada para jemaat untuk tidak menjadi orang yang pelit, namun harus menjadi orang yang berjiwa sosial yang tinggi dna berjiwa besar dalam hidup berbangsa dan bernegara,
"Kita harus wajib membantu orang yang tidak mampu dalam hidup bertetangga, dengan itu kita bisa menjadikan hidup di lingkungan yang kompak dan rukun menjadikan negara Indonesia maju." kata KH Imam Sadeli. (red/imm)