Kodim Bojonegoro Gelar Apel, Tingkatkan Wawasan dan Pengetahuan Danramil dan Babinsa
Rabu, 18 Desember 2019 10:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Kodim 0813 Bojonegoro pada Rabu (18/12/2019), bertempat di Aula Angling Dharma, menggelar acara Apel Danramil dan Babinsa, yang mengambil tema "Danramil dan Babinsa Profesional Kebanggaan Rakyat".
Apel digelar bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi aparat teritorial, mengenai kewilayahan serta meningkatkan kerja sama dengan Instansi terkait seperti polri dan pemerintah daerah.
Kegiatan tersebut dihadiri Kasdim 0813 Bojonegoro, Mayor Inf Hairil Achmad; Sekretaris Daerah Bojonegoro, Dra Nurul Azizah MM; dan diikuti sekita 250 peserta dari Danramil dan Babinsa, jajaran Kodim 0813 Bojonegoro
Kasdim 0813 Bojonegoro, Mayor Inf Hairil Ahmad dalam sambutanya menjelasakan, bahwa apel Danramil dan Babinsa merupakan tindak lanjut pada acara Apel Dansat di Jakarta, yang telah dilaksanakan oleh Dansat Jajaran Kodam V Brawijaya, yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi aparat teritorial, mengenai kewilayahan serta meningkatkan kerja sama dengan Instansi terkait seperti polri dan pemerintah daerah.
Kasdim juga menuturkan bahwa para Danramil merupakan kepanjangan tangan dari Dandim di wilayah, dan Babinsa merupakan ujung tombak di lapangan.
"Pahami tugas dan fungsi masing-masing, bangun komunikasi dengan baik terhadap jaring dan mitra karib yang ada, perbanyak anjangsana sehingga kita dengan mudah mengetahui segala perkembangan di masyarakat." kata Kasdim Mayor Inf Hairil Ahmad.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Dra Nurul Azizah MM, saat beri sambutan dalam acara Apel Danramil dan Babinsa, di Aula Angling Dharma, Rabu (18/12/2019)
Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Dra Nurul Azizah MM, dalam sambutanya mengatakan akan pentingnya Sinergitas TNI, Polri dan Pemda, dalam mencermati situasi wilayah, termasuk dalam penanganan bencana.
"Pemkab Bojonegoro telah menyediakan anggaran bantuan bencana yang mekanismenya dalam proses pengajuannya melalui BPBD. " kata Nurul Azizah.
Sekda juga menyinggung terkait kecamatan dan desa yang rawan atau adanya potensi konflik, terkait dengan Pilkades Serentak Gelombang ketiga Tahun 2020, di mana ada beberapa wilayah yang sangat berpotensi rawan konflik.
Menurut Sekda, setidaknya ada 10 desa di Bojonegoro di antaranya, Desa Kanor Kecamatan Kanor, Desa Kemamang Kecamatan Balen, Desa Tondomulo Kecamatan Kedungadem, Desa Ngampel Kecamatan Kapas, Desa Pilangsari Kecamatan Kalitidu, Desa Jumput Kecamatan Sukosewu, Desa Dander Kecamatan Dander, Desa Mojodelik Kecamatan Gayam, Desa Trenggulunan Kecamatan Ngasem, dan Desa Donan Kecamatan Purwosari
"Selain itu terkait keributan atau perkelahian antar perguruan silat, juga sangat mengganggu dan dapat memicu konflik sosial di masyarakat. Perlu adanya perhatian dan sinergitas antara seluruh komponen yang ada di wilayah." kata Sekda Nurul Azizah.
Lebih lanjut Sekda juga menyampaikan terkait dengan program prioritas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2020, antara lain adalah pembangunan jalan sepanjang 173 kilometer, dengan penyiapan anggaran melalui APBD Kabupaaten Bojonegoro sebesar Rp 6,3 triliun. Antara lain pembangunan jembatan Kanor - Rengel, jembatan Luwihaji - Medalem (Blora), peningkatan rumah tidak layak huni (RTLH) dan perbaikan atap, lantai dan dinding (ALADIN) , Integrasi BPJS , Pembangunan Sarpas Kesehatan, Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (PPM), dan beasiwa untuk profram satu desa dua sarjana.
"Hal tersebuat tidak akan bisa terlaksana apabila tidak ada sinergitas semua pihak," tutur Sekda, Nurul Azizah. (dan/imm)