Banjir Genangan
Sejumlah Kawasan di Bojonegoro Kota Kembali Digenangi Banjir, Terparah Sejak 2008
Sabtu, 22 Februari 2020 20:30 WIBOleh Mulyanto SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro – Akibat hujan deras yang mengguyur kawasan dalam kota Bojonegoro, Sabtu (22/02/2020) sore hingga malam, mengakibatkan sejumlah ruas jalan atau kawasan di kota Bojonegoro tergenang air dengan ketinggian bervariasi, antara 10 hingga 50 sentimeter, bahkan ada yang mencapai ketinggian 60 sentimeter.
Genangan banjir kali ini merupakan yang kedua kalinya yang terjadi dalam seminggu ini dan merupakan yang terparah sejak tahun 2008.
Sebelumnya, pada Senin (17/02/2020) lalu, banjir serupa juga menggenangi sejumlah ruas jalan di dalam kota Bojonegoro.
Seorang warga yang harus mendorong kendaraannya mogok di Jalan Panglima Sudirman Bojonegoro akibat banjir. sabtu (22/02/2020)
Pantauan awak media ini di Jalan Panglima Sudirman, banjir genangan kali ini relatif cukup tinggi dan berlangsung cukup lama. Genangan air mulai dari pertigaan Jalan Hasyim Asyari hingga perempatan Jalan dokter Setyabudi, dengan ketinggian berkisar antara 10 hingga 50 sentimeter.
Genangan mulai terjadi pada pukul 17.00 WIB, dan hingga berita ini ditulis pada pukul 20.30 WIB, genangan air masih terjadi.
Belasan sepeda motor warga yang nekat menerobos genangan banjir tersebut mogok, sehingga warga tersebut harus mendorong sepeda motornya menuju ujung jalan yang tidak tergenang atau ke bengkel terdekat.
Seorang warga yang tinggal di Jalan Panglima Sudirman Bojonegoro, Hadi (25) kepada awak media ini menuturkan bahwa bajir genangan kali ini merupakan yang terparah setidaknya sejak dirinya tinggal di Jalan Panglima Sudirman tahun 2015 lalu. Bahkan, boleh jadi banjir genangan kali ini merupakan yang terparah sejak banjir besar yang melanda kota Bojonegoro tahun 2008 lalu.
"Biasanya genangan air tidak sampai halaman rumah, tapi kali ini masuk sampai teras. Rumah tetangga sebelah ini sejak banjir besar 2008 tidak pernah kemasukan air, tapi kali ini kemasukan air dengan kedalaman 5 sampai 10 sentimeter," kata Hadi.
Sementara itu, salah satu warga Desa Kauman Kecamatan Bojonegoro Kota, Zaki (33) menuturkan bahwa akibat hujan yang terjadi sejak sore tadi membuat ruas jalan Mastrip tergenang air, selain itu air masuk ke dalam rumahnya karena trotoar tak mampu menampung banyaknya air hujan.
"Ini sudah langganan banjir, setiap hujan lebat lebih dari satu jam pasti banjir, tapi ini yang paling parah," kata Zaki.
Dirinya memperkirakan penyebab banjir tersebut karena saluran air atau trotoar tak mampu menampung debit air hujan sehingga berdampak pada daerah yang rendah.
Tim dari BPBD Bojonegoro saaty lakukan patroli Kondisi banjir genangan di salah satu jalan protokol di Bojonegoro. Sabtu (22/02/2020)
Terpisah Kepala Pelaksanan (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Drs Umar Ghoni MM, melalui rilis media yang diterima awak media ini menerangkan bahwa akibat hujan lebat yang terjadi pada Sabtu (22/02/2020) sore hingga malam, mengakibatkan sejumlah ruas jalan protokol yang ada di dalam kota Bojonegoro tergenang air.
"Dari data yang kami terima, setidaknya ada 14 ruas jalan protokol atau kawasan di kota Bojonegoro yang tergenang banjir," kata Umar Ghoni dalam rilis media.
Adapun ruas jalan atau kawasan yang tergenang luapan air antara lain: Jalan Ahmad Yani, Jalan Gajah Mada, Jalan Untung Suropati, Jalan Diponegoro, Jalan Panglima Polim, Jalan Patimura, Panglima Sudirman, Jalan Pahlawan, Jalan Imam Bonjol, Jalan Mastrip, Tengku Umar, Jalan Pemuda, Jalan Lettu Suyitno, dan Jalan Lisman
"Dampak bencana jalan tergenang sedalam 20 hingga 60 sentimeter sehingga sebagian jalan mengalami kemancetan karena kendaraan memperlambat kecepatan. Puluhan kendaraan roda dua mengalami mogok. Beberapa rumah warga, halaman perkantoran dan tempat usaha tergenang." kata Umar Ghoni.
Selain mengakibatkan banjir di sejumlah kawasan atau jalan, akibat hujan deras tersebut satu tempat usaha dilaporkan atapnya ambruk.
"Korban jiwa nihil. Genangan air sudah mulai berangsur surut. Tim BPBD Bojonegoro saat ini masih melakukan patroli seputaran kota Bojonegoro. Kerugian material dan perkembangan selanjutnya kami sampaikan menyusul, termasuk laporan kemungkinan adanya banjir dari wilayah kecamatan," kata Drs Umar Ghoni. (red/imm)