Virus Corona
Seorang Pasien yang Dirujuk ke RSUD Bojonegoro, Negatif Virus Corona
Sabtu, 14 Maret 2020 12:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro melalui siaran pers (press release) tertanggal 13 Maret 2020, disampaikan bahwa satu pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dengan keluhan utama sesak dan demam, dinyatakan negatif virus corona.
Pasien yang dirawat dan diisolasi di RSUD Bojonegoro tersebut telah dilakukan pemeriksaan fisik maupun laboratorium, dan didapati hasil sementara adalah pasien dengan penyakit paru karena infeksi bakteri.
Dalam siaran pers yang ditandatangani oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Bojonegoro, dr Ani Pujiningrum MMKes tersebut juga disampaikan bahwa untuk meningkatkan kewaspadaan, pasien tersebut telah dilakukan penanganan sesuai prosedur penyakit infeksius.
Press Release dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro tertanggal 13 Maret 2020, yang diterima beritabojonegoro.com
Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro juga telah melakukan upaya kewaspadaan dini COVID-19 dan melakukan sosialisasi terkait virus COVID-19 di berbagai kesempatan antara lain melalui Posyandu, Puskesmas, Konferensi Kepala Desa, dan Radio serta sosialisasi tentang perilaku hidup sehat untuk mencegah penularan, antara lain dengan cuci tangan di berbagai kesempatan.
Selanjutnya Dinkes Bojonegoro juga menghimbau kepada semua warga yang sakit batuk dan pilek untuk menggunakan masker.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro juga senantiasa berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi, Kodim dan Polres Bojonegoro untuk memantau warga Bojonegoro yang baru pulang dari Luar Negeri.
Sementara itu, Humas RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, drg Thomas Djaja, dihubungi awak media ini melalui sambungan telepon seluler pada Sabtu (14/03/2020) pagi membenarkan bahwa ada satu orang pasien yang dirujuk ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro pada Kamis (12/03/2020) malam, dengan keluhan utama sesak dan demam.
"Ini kan gejalanya sama. Jadi karena situasinya seperti saat ini, semua jadi panik, pasien tersebut juga panik, sehingga sebagai upaya pencegahan atau tindakan preventif, pasien tersebut diisolasi." kata drg Thomas Djaja.
Drg Thomas mengatakan bahwa dari riawayat pasien tersebut, menurut pengakuannya tidak pernah melakukan kontak dengan orang sakit maupun berkontak dengan orang asing, serta tidak pernah pergi ke luar negeri.
"Tapi kita juga tidak mau berandai-andai, sehingga pasien tersebut dirawat dan diisolasi. Setelah dicek darah kemarin, dan dari hasil lab, diketahui menderita radang paru yang diakibatkan oleh bakteri. Saat ini kondisinya bagus dan membaik." kata drg Thomas. (red/imm)