Musim Pancaroba dan Penyakit yang Sering Muncul
Selasa, 17 November 2015 11:00 WIBOleh Dr Achmad Budi Karyono *)
*Oleh Dr Achmad Budi Karyono
UDARA panas masih kerap melelehkan peluh kita. Namun sesekali sudah mulai turun hujan yang terkadang juga cukup deras. Malah di beberapa daerah sampai terjadi genangan banjir, tanah longsor serta pusaran punting beliung. Keadaan semacam ini merupakan salah satu tanda peralihan musim, yang sangat mempengaruhi stabilitas lingkungan maupun makhluk hidup.
Belum lagi dibeberapa daerah diramaikan oleh erupsi gunung berapi. Dan lebih parah lagi di dua pulau besar Sumatra dan Kalimantan, diselimuti kabut asap yang telah berlangsung lebih dari 3 bulan. Bahkan kita ‘berhasil mengekspor’ asapnya ke negara tetangga.
Kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, khususnya saat terjadi perubahan musim seperti saat ini. Banyak penyakit yang muncul lebih banyak dari sebelumnya. Penyakit saluran nafas, penyakit saluran cerna, serta beberapa penyakit yang disebabkan virus banyak bermunculan, yang kesemuanya itu sangat mudah menular. Sehingga banyak penyakit yang menghampiri saudara kita kalau kurang mewaspadai dan menjaga kondisi tubuh kita.
Penyakit saluran nafas menduduki urutan teratas pada saat seperti ini. Ditambah lagi bencana kabut asap ataupun debu erupsi gunung berapi. Padahal di sekitar kita saja sudah penuh dengan polusi, khususnya asap kendaraan bermotor yang setiap tahunnya selalu bertambah. Udara polutif itu sedikit banyak akan mengganggu bahkan merusak selaput lendir saluran nafas. Hal itu akan mengakibatkan sakit infeksi saluran nafas.
Namun banyak saudara kita menganggap hal itu sudah biasa dan kurang diterapi dengan tuntas, sehingga ada beberapa yang saluran nafasnya lemah akan sakit lebih berat. Penyakit saluran nafas sangat mudah menular, karena penularannya melalui udara yang mengandung penyakit, yang terhirup.
Berhati hatilah kalau disekitar kita ada yang batuk atau pilek, terutama yang kalau batu tidak ditutup, yang sering mengumbar batuknya. Oleh karena itu perlu kewaspadaan yang lebih, untuk menjaga agar kita tetap sehat.
Penyakit saluran cerna juga tergolong banyak pada pergantian musim seperti saat ini. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air bersih yang saat ini masih langka. Salah satu fungsi air bersih dipergunakan sebagai cuci peralatan makan. Kalau airnya tercemar akan mempengaruhi kesehatan saluran cerna kita.
Belum lagi kalau beberapa bahan makanan kita dicemari bahan lain baik sengaja maupun tidak. Karena saat ini ada beberapa oknum yang sengaja mencampur bahan berbahaya ke dalam bahan makanan tanpa mempertimbangkan kesehatan konsumen.
Belum lagi kalau proses memasaknya kurang memperhatikan faktor higienis. Akibat dari hal tersebut, bisa menjadi diare atau muntaber, keracunan makanan serta penyakit tifus. Oleh karena itu kita perlu lebih mewaspadai makanan apa yang akan kita konsumsi agar diri kita bisa terhindar dari penyakit tersebut dan terjaga lebih sehat.
Infeksi virus dan kuman penyakit mendominasi pula pada musim seperti ini. Sudah sekitar satu bulan ini, banyak bermunculan penyakit yang disebabkan karena virus baik yang bersarang dikulit, mata atau organ yang lain. Misalnya cacar air, herpes, infeksi selaput lendir mata dan masih banyak yang lain. Penyakit karena virus ini sangat mudah menular, sehingga dalam waktu singkat seakan mewabah.
Cara pencegahannya, salah satunya dengan cara menggalakkan cuci tangan, agar mata rantai penularan bisa terputus, apalagi kalau setelah kontak dengan penderita.
Semua diatas merupakan penyakit yang sering dijumpai saat pergantian musim dari keadaan ekstrim panas menjadi musim hujan. Namun satu lagi yang tak kalah pentingnya, pada awal musim hujan juga harus mewaspadai serangan demam berdarah.
Dengan adanya sedikit tulisan ini, kita berharap semoga bisa lebih meningkatkan kewaspadaan sehingga tidak terjangkit penyakit tersebut. Karena kewaspadaan kita lebih akan membatu tidak tertular.
Kita harus selalu melaksanakan pola hidup sehat, serta menjaga kondisi tubuh kita atau stamina dengan baik. Semoga kita selalu sehat. (*)
*) Penulis adalah Sie Pengabdian Masyarakat IDI Cabang Bojonegoro