Mahasiswa Penerima Beasiswa Banyu Urip Beri Bantuan APD untuk Rumah Isolasi di Bojonegoro
Rabu, 20 Mei 2020 15:00 WIBOleh Muhammad Roqib Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro – Mahasiswa penerima Beasiswa Banyu Urip, pada Rabu (20/05/2020), adakan kegiatan sosial berupa pemberian bantuan alat pelindung diri (APD) untuk rumah isolasi Covid-19 di Desa Mulyoagung dan Desa Campurejo Kecamatan Bojonegoro.
Beasiswa Banyu Urip adalah program yang diinisiasi oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan didukung penuh oleh SKK Migas. Dalam program ini, EMCL bermitra dengan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB).
Mahasiswa asal Bojonegoro yang sedang menempuh kuliah di berbagai perguruan tinggi negeri ini memberikan kontribusi APD berupa masker, hand sanitizer, handsoap, desinfektan, dan bak cuci tangan. Selain itu, mahasiswa juga berbagi ilmu cara membuat hand sanitizer alami dari bahan tanaman sirih cina yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Diharapkan warga dapat membuat hand sanitizer alami di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungannya masing-masing.
Mahasiswa penerima Beasiswa Banyu Urip, saat serah terimakan bantuan alat pelindung diri (APD) untuk rumah isolasi Covid-19 di Desa Mulyoagung Bojonegoro. Rabu (20/05/2020)
Ketua Panitia Kegiatan Sosial Mahasiswa Penerima Beasiswa Banyu Urip, Deni Nurhudayanto, mengatakan, kegiatan sosial ini merupakan kontribusi nyata mahasiswa penerima Beasiswa Banyu Urip pada masyarakat sekitar.
“Kegiatan sosial ini setiap akhir semester kita lakukan. Untuk kali ini kami membuat kegiatan sosial membantu mencegah dan mengatasi penyebaran virus corona,” ujar mahasiswa Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang saat di Balai Desa Mulyoagung.
Kepala Desa Mulyoagung, Sawiyono, mengungkapkan, pihaknya menyampaikan terima kasih karena mendapatkan dukungan dari mahasiswa penerima Beasiswa Banyu Urip ini. Sebelumnya, kata dia, pihak Desa Mulyoagung juga pernah mendapatkan kontribusi dari pihak EMCL.
“Bantuan alat pelindung diri ini akan kami gunakan sebaik-baiknya. Semoga kita bisa mencegah dan mengatasi penyebaran virus corona ini,” ujarnya.
Perwakilan EMCL, Hasti Asih, mengatakan, kegiatan sosial penerima beasiswa Banyu Urip di Desa Mulyoagung ini merupakan kontribusi EMCL dan mahasiswa untuk membantu meringankan beban masyarakat akibat penyebaran virus corona.
“Kegiatan sosial ini dirancang dan disiapkan penuh oleh mahasiswa penerima beasiswa Banyu Urip. Jadi, ini bentuk sumbangsih mahasiswa kepada masyarakat sekitar,” ujarnya.
Kegiatan serupa juga digelar di Desa Campurejo. Selain memberikan dukungan alat pelindung diri, mahasiswa juga memperagakan cara membuat hand sanitizer alami dari bahan sirih cina dan jeruk nipis. Cara membuat hand sanitizer dengan bahan yang mudah didapat dan proses pembuatannya yang mudah dapat dipraktikkan langsung oleh warga.
“Kami ingin berbagi ilmu yang kami dapatkan dari kuliah untuk masyarakat sekitar. Semoga kegiatan sosial ini dapat memberi manfaat nyata kepada masyarakat Desa Campurejo,” ujar Frisma Aulia, mahasiswi IPB, saat berada di Balai Desa Campurejo.
Kepala Desa Campurejo, Edi Sampurno, mengaku sangat senang mendapatkan bantuan alat pelindung diri dan berbagi ilmu pembuatan hand sanitizer alami dari mahasiswa penerima beasiswa Banyu Urip. Apalagi, kata dia, di Desa Campurejo termasuk zona merah penyebaran corona.
“Beban masyarakat akibat pandemic corona cukup berat saat ini. Adanya kepedulian dari teman teman mahasiswa penerima beasiswa Banyu Urip ini sangat membantu,” ujarnya. (kik/imm)