Virus Corona
Bupati Anna Muawanah Bicara Tentang Penanganan Covid-19 di Bojonegoro Melalui Webinar
Rabu, 20 Mei 2020 16:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, pada Rabu (20/05/2020), bertempat di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro, berbicara dalam seminar melalui webinar daring (dalam jaringan), terkait Penanganan Covid-19 di Kabupaten Bojonegoro, yang mengambil tema “Kendali Penanganan COVID-19: Milik Pusat atau Daerah?”
Dalam seminar online yang diprakarsai oleh Center for Indonesia Strategic Development Initiative (CISDI) tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber lainnya antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Komisioner HAM, Beka Untung Hapsara; Senior Adviser on Gender and Youth WHO, Dian Saminarsih; Wakil Komisi IX DPRD RI, Nihayatul Wafiroh.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat ikuti seminar melalui webinar daring (dalam jaringan), terkait Penanganan Covid-19 di Kabupaten Bojonegoro. Rabu (20/095/2020).
Bupati Anna Muawanah, dalam paparannya menyampaikan bahwa dalam melihat kasus virus Corona (Covid -19) di tingkat kabupaten, tentunya berbeda. Bupati menuturkan bahwa dalam penanganan Covid-19, Pemkab Bojonegoro membentuk gugus tugas berbasis desa.
"Kita membuat tim gugus berbasis desa. Jadi melibatkan RT-RW sampai ke tingkat desa, dan kami juga menyiapkan shelter-shelter," tutu Bupati.
Bupati menyampaikan bahwa terkait larangan mudik, tentunya tidak dapa dicegah 100 persen. Karena tradisi dan berbagai faktor misal tempat kerjanya sudah tutup sehingga tetap pulang kampung, untuk itu pemerintah menyiapkan shelter-shelter di setiap desa.
"Kami menyiapkan shelter-shelter, ada 419 desa. Kami menerapkan gotong royong dari gugus tugas kabupaten, kecamatan, dan juga gugus desa," kata Bupati.
Terkait penerapan lockdown, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sebagainya, Bupati Anna Muawanah mengaskan bahwa Pemkab Bojonegoro tidak akan menerapkan PSBB.
"Kami tidak melirik itu sama sekali karena kami tau ini sesuatu yang tidak mudah untuk menerapkn. Tapi Pemkab Bojonegoro sudah sangat ketat dalam melakukan pembaasan-pembatasan," kata Bupati.
Bupati juga menjelaskan bahwa di Jawa Timur, salah satu sumbangan (kasus Corona) dari Kabupaten Bojonegoro yang berasal dari Pasar Kota Bojonegoro. Menurut Bupati, begitu di pasar tradisional dimenemukan kasus positif, maka langsung dilakukan tracking untuk memutus mata rantai.
"Kami menghitung rasio hampir 25 persen yang diperiksa reaktif, kemudian kami siapkan shelter-shelter yang di gunakan untuk tempat penampungan." kata Bupati.
Bupati juga mengungkapkan bahwa salah satu kendala di Kabupaten Bojonegoro adalah belum mempunyai peralatan PCR atau swab test, namun Pemprov Jawa Timur memberi perhatian kepada Pemkab Bojonegoro sehingga saat ini RSUD dr Sosodoro Bojonegoro telah mampu melakukan penujian virus corona.
"RSUD Sosodoro Bojonegoro bisa melakukan swab atua PCR sehingga lebih cepat penanganannya," kata Bupati Anna Muawanah.
Di akhir paparannya menyampaikan kendala yang dihadapi pemkab Bojonegoro dalam menangani Covid-19. Menurut bupati, yang pertama adalah tingkat kesejahteraan masyarakat. Kemudian waktu, sampai kapan akan berkahir?, karena tim sudah 2 bulan lebih, pasti kelelahan. Belum lagi jika PSBB di Jakarta dibuka, pasti nanti akan menunjukkan tren naik.
"Namun demikian bahwa kami mengedepankan utnuk menlakukan kerjasama kegotong-royongan, termasuk sosial kontrol kami tekankan. Jadi saya selalu mengimabu melalui media sosial, selain social distancing, kemudai phsyical distancing juga social control dari masyarakat. Saya pikir kendala pasti ada, namun mari kita lawan Covid ini dengan riang gembira dan serius, itu saja kuncinya," pungkas Bupati Anna Muawanah. (red/imm)