Virus Corona
Labkesda Bojonegoro Ditutup, Pelayanan Rapid Test bagi Masyarakat Dialihkan ke Dinas Kesehatan
Rabu, 19 Agustus 2020 10:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sehubungan ditutupnya pelayanan rapid test di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, terhitung mulai Selasa (18/08/2020) hingga Senin (31/08/2020) mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, mengalihkan tempat pelayanan rapid test bagi masyarakat yang membutuhkan ke Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro.
Namun demikian, pelayanan rapid test di Dinas Kesehatan tersebut sementara hanya melayani masyarakat yang memang urgent (mendesak) sekali membutuhkan rapid test.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, dr Ani Pujiningrum MMKes, saat ditemui awak media ini di kantornya Rabu (19/08/2020) pagi.
Dokter Ani Pujiningrum menjelaskan bahwa sehubungan adanya tenaga kesehatan UPT Labkesda Bojonegoro yang terpapar Covid-19, maka pelayanan Labkesda harus ditutup selama 14 hari. Menurutnya, karena rapid test juga dibutuhkan oleh masyarakat, dan hal tersebut merupakan kewajiban dari Dinas Kesehatan, maka untuk rapid test yang sifatnya urgent (mendesak), akan dilayani di kantor Dinas Kesehatan.
"Tetapi mohon dengan sangat karena tenaga kami tentunya juga sangat berkurang, dengan adanya yang positif dan mereka banyak yang harus isolasi mandiri, mohon masyarakat memberi pengertian, yang kami layani adalah yang memang urgent sekali membutuhkan rapid test." kata dr Ani Pujiningrum MMKes.
Diberitakan sebelumnya, hingga Selasa (18/08/2020), jumlah petugas medis atau tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bojonegoro yang dinyatakan terkonfirmasi positif (confirm) virus Corona (Covid-19) sebanyak 25 orang, dengan rincian yang masih dalam perawatan (aktif) sebanyak 10 orang, sembuh sebanyak 12 orang, dan yang meninggal dunia sebanyak 3 orang.
Salah satu dari ketiga nakes yang meninggal dunia tersebut adalah Kepala UPT Labkesda Kabupaten Bojonegoro, yang meninggal dunia pada Selasa (18/08/2020) pukul 04.45 WIB, saat dirawat atau diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
Dokter Ani Pujiningrum menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa mengatakan satu-persatu, dari mana tenaga kesehatan tersebut terpapar virus Corona (Covid-19). Menurutnya bisa juga dari risiko pekerjaannya atau bisa juga dari luar, karena tenaga kesehatan tersebut juga berkegiatan di luar pekerjaan yang dilakukan sehari-hari.
"Jadi memang ada beberapa tenaga kesehaan di Kabupaten Bojonegoro yang terpapar Covid-19. Yang paling memprihatinkan memang kami semua berduka atas meninggalnya Kepala Labkesda Bojonegoro. Beliau adalah orang yang sangat berdedikasi sekali, melaksanakan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab. Dengan waktu yang sangat cepat ternyata beliau menghadap Yang Kuasa karena salah satu risiko terkena covid tadi itu," kata dr Ani Pujiningrum
Saat ditanya apakah di Kabupaten Bojonegoro telah ditemukan klaster baru penularan Covid-19, dr Ani Pujiningrum menuturkan bahwa sejauh ini tidak ada.
Selanjutnya pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar patuh dan disiplin menerapkan protokaol kesehatan, salah satunya memakai masker dengan baik dan benar, karena menurutnya sekarang ini kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan ini mulai menurun, contohnya tidak memakai masker walau membawa masker tetapi tidak dipakai dengan baik dan benar.
"Jadi mohon memakai masker dengan baik dan benar, karena virus ini menular melalui mulut, hidung, dan mata. Jadi sebelum menyentuh ketiga area tersebut, mohon untuk cuci tangan. Cara pmencegah penularannya itu dengan memakai masker. Jadi dengan memakai masker akan melindungi kita dan juga melindungi orang-orang di sekitar kita." kata dr Ani Pujiningrum MMKes,
Infografis Data Kumulatif Pemantauan Virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Bojonegoro hingga Selasa (18/08/2020)
Untuk diketahui, update perkembangan pemantauan virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Bojonegoro hingga Selasa (18/08/2020), untuk suspect sebanyak 51 orang. Sementara untuk kasus confirm kumulatif sebanyak 297 orang, meliputi aktif atau yang dirawat 48 orang, sembuh 218 orang dan meninggal dunia 31 orang.