Kuliner
Menikmati Sego Buwuhan, Kuliner Khas Bojonegoro, di Tepi Sungai Bengawan Solo
Kamis, 20 Agustus 2020 18:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Menikmati masakan khas desa Sego Buwuhan, sambil menikmati keindahan Sungai Bengawan Solo, merupakan sensasi tersendiri bagi penikmat kuliner. Suasana sejuk nan tenang, tentu akan menambah nikmat dan sangat sayang untuk dilewatkan.
Sego Buwuhan mungkin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Bojonegoro, karena masakan tersebut menjadi salah satu kuliner khas di Kabupaten Bojonegoro ini. Bagi anda yang belum mengenal Sego Buwuhan, makanan tersebut terdiri dari nasi putih, momok tempe, mie kuning, sayur nangka muda, dan sate daging.
Salah satu penjual Sego Buwuhan yang ada di Kota Bojonegoro adalah Warung Sincin, yang berada di Jalan MH Thamrin Gang Mawar, Kauman, Bojonegoro. Yang lokasinya persis berada di pinggir sungai Bengawan Solo, sehingga para pengunjung dapat menikmati Sego Buwuhan sambil menikmati keindahan Sungai Bengawan Solo.
Warung Sincin, salah satu penjual Sego Buwuhan di Jalan MH Thamrin Gang Mawar, Kauman, Bojonegoro. Yang lokasinya persis berada di pinggir sungai Bengawan Solo. Kamis (20/08/2020)
Saat awak media ini datang di Warung Sincin Kamis (20/08/2020), warung yang sudah berdiri sejak tahun 2016 ini menyajikan menu Sego Buwuhan dengan berbagai lauk. Seperti sambel lele ale, ayam bakar, telur bali, mangut pe, wader dan udang sambal mangga muda dan sebagainya.
Pemilik warung Sego Buwuhan, Puspita Sari mengatakan, bahwa awalnya ia memiliki ide mendirikan warung dengan menu Sego Buwuhan tersebut karena menu tersebut jarang ditemui, karena pada sejatinya Sego Buwuhan itu hanya didapatkan dari orang yang sedang buwuh (kondangan) dari orang yang memiliki hajatan.
"Kalo dulu pulang hajatan dapat sego buwuhan, tapi sekarang sudah sangat jarang," katanya, saat awak media ini berkunjung di warung miliknya. Kamis (20/08/2020).
Sego Buwuhan, salah satu kuliner khas di Kabupaten Bojonegoro ini. Sego Buwuhan, terdiri dari nasi putih, momok tempe, mie kuning, sayur nangka muda, dan sate daging.
Dari situlah Puspita Sari tersirat ide untuk membuat warung dengan menu Sego Buwuhan yang bisa disantap setiap hari, tanpa menunggu adanya hajatan.
"Panyajiannya juga menggunakan daun jati, sama persis seperti nasi hajatan, agar lebih mengeluarkan cita rasa yang khas," tutur Puspita Sari menambahkan.
Sementara itu, salah satu pengunjung yang sedang menikmati Sego Buwuhan di Warung Sincin, yang mengaku dari Kecamatan Sumberrejo, Finish Panamera mengatakan, jika ia sering mendatangi warung tersebut dengan menu favorit Sego Buwuhan.
"Rasanya pedes dan asin, ciri khas masakan Bojonegoro," tuturnya. (red/imm)