Harga Jual Anjlok, Petani Cabai di Sugihwaras Bojonegoro Merugi
Sabtu, 19 September 2020 14:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sejumlah petani cabai rawit di Desa Glagahwangi Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro tak mampu berbuat banyak dan harus menerima kenyataan, menyusul anjloknya harga cabai di tingkat petani yang turun drastis pada musim panen kali ini.
Pada musim panen tahun lalu, harga jual cabai rawit di tingkat petani berkisar Rp 40 ribu per kilogram. Sementara 3 bulan lalu, jelang perayaan hari raya Iduladha, atau saat para petani mulai menanam cabai, harga jual cabai rawit di tingkat petani berkisar Rp 15 ribu per kilogram, namun kini harga jualnya hanya berkisar Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu per kilogramnya, sehingga membuat para petani tersebut merugi.
Kerugian tersebut akibat biaya yang dikeluarkan para petani untuk pembelian benih, pupuk dan biaya perawatan, serta pembelian obat-obatan, tidak sebanding dengan pendapatan penjulanan cabai saat panen kali ini, akibat merosotnya harga cabai tersebut.
Selain itu, akibat faktor hama atau penyakit yang menyerang tanaman cabai milik para petani, membuat produktivitasnya menurun, yang berdampak juga pada hasil penjualan cabai saat panen kali ini. Belum lagi faktor cuaca saat musim kemarau kali ini begitu panas, sehingga butuh perawatan yang lebih, khususnya dalam hal penyiraman.
Wage, petani cabai asal Desa Glagahwangi Kecamatan Sugihwaras, saat beraktivitas di sawah miliknya. Sabtu (19/09/2020)
Wage (45), salah seorang petani cabai warga Desa Glagahwangi RT 008 RW 003 Kecamatan Sugihwaras, di temui awak media ini di sawah atau kebunnya, Sabtu (19/09/2020), mengaku pendapatan dari penjualan cabai yang ia tanam merosot tajam karena harga jual cabai saat ini turun drastis. Padahal dirinya mengaku sawah yang ia garap seluas seperempat hektare tersebut merupakan sawah milik orang lain yang ia sewa tahunan, dengan harga sewa Rp 5 juta per tahun.
"Tahun lalu panen dapat 2 ton. Kemarin pas panen agak menurun karena diserang hama juga. Kami cuma bisa pasrah," kata Wage. Sabtu (19/09/2020), pagi.
Wage bersama istrinya, petani cabai asal Desa Glagahwangi Kecamatan Sugihwaras, saat beraktivitas di sawah miliknya. Sabtu (19/09/2020)
Wage menjelaskan akibat adanya hama yang menyerang tanaman cabai milik para petani di desanya, mengakibatkan pertumbuhan tanaman cabai tersebut tidak maskimal atau tidak normal alias kriting sehingga hasilnya tidak maksimal atau buahnya menjadi kecil.
Menurutnya dirinya dan para petani di desanya telah mencoba beberapa macam obat pestisida untuk menanggulangi hama tersebut, namun tetap tidak berhasil dengan sempurnya dan saat ini tanaman cabainya terlihat layu.
"Sebetulnya kami berharap ada perhatian atau bimbingan dari pihak terkait untuk penanggulangan hama tersebut, syukur-syukur selain dapat bimbingan juga dapat bantuan obat-obatan," kata Wage.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran awak media ini, harga jual cabai rawit di pasar tradisional Bojonegoro Kota hari ini pada kisaran Rp 15 ribu - Rp 16 ribu. Sementara 3 bulan lalu atau jelang perayaan hari raya iduladha, harga jual cabai di pasar yang sama pada kisaran Rp 20 ribu - Rp 25 ribu per kilogram. (dan/imm)