Peristiwa Orang Meninggal Mendadak
Cari Bonsai, Seorang Warga Dander Bojonegoro Ditemukan Meninggal Dunia di Hutan
Selasa, 20 Oktober 2020 17:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Lagi, peristiwa orang meninggal mendadak kembali terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Kali ini korbannya seorang laki-laki bernama Syafii (55), warga Dukuh Bogo Desa Ngumpakdalem RT 025 RW 006 Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, pada Selasa (20/10/2020) sekira pukul 10.30 WIB, ditemukan meninggal dunia di kawasan hutan Petak 39A RPH Kebonagung turut Desa Sumberagung Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.
Sebelum ditemukan meninggal, sehari sebelumnya atau pada Senin (19/10/2020) pagi, korban berangkat ke hutan untuk mencari pohon serut untuk bonsai, namun hingga Selasa (20/10/2020) pagi, korban tak kunjung pulang sehingga oleh keluarganya dengan di bantu warga, dilakukan upaya pencarian hingga akhirnya korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di kawasan hutan tersebut.
Menurut keterangan keluarganya, korban memiliki riwayat sakit perut dan sering mengeluh kepala pusing. Diduga penyebab kematian korban karena penyakit yang dideritanya kabuh secara mendadak dan tidak ada yang menolong sehingga korban meninggal dunia.
Petugas, saat identifikasi dan olah TKP, meninggalnya Syafii (55), warga Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander Bojonegoro, di kawasan hutan Petak 39A RPH Kebonagung Dander Bojonegoro. Selasa (20/10/2020)
Informasi yang didapat awak media ini dari Kapolsek Dander, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Dumas Barutu SH, bahwa kronologi peristiwa tersebut bermula pada Senin (19/10/2020) sekira pukul 08.00 WIB, korban berangkat ke kawasan hutan Kebonagung turut Desa Sumberagung Kecamatan Dander, dengan mengendarai sepeda motor, hendak mencari pohon serut, untuk bahan atau bakalan bonsai, sambil membawa peralatan berupa karung plastik, gergaji, gancu, dan membawa air minum 1 botol.
Hingga malam hari, korban tidak kunjung pulang ke rumah, sehingga pada keesokan harinya atau pada Selasa (20/10/2020) sekira jam 10.30 WIB, pihak keluarga dengan dibantu para tetangga, berupaya mencari keberadaan korban.
"Saat masuk di wilayah hutan RPH Kebonagung, warga melihat sepeda motor milik korban terparkir di pinggir jalan hutan," kata AKP Dumas barutu SH.
Selanjutnya warga dan keluarga korban berusaha menelusuri hutan tersebut hingga akhirnya warga melihat korban berada di bawah tanaman serut yang dikelilingi semak belukar, dengan posisi tergeletak.
"Setelah dilakukan pengecekan, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, sehingga kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polsek Dander," kata Kapolsek.
Berdasarkan hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, panjang mayat 170 sentimeter, kulit sawo matang, rambut hitam beruban, korban mengenakan pakaian kaos warna putih lengan panjang dan memakai celana panjang warna hitam, serta memakai topi.
Sementara, berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis dari Puskesmas Ngumpakdalem, tidak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
Sedangkan berdasarkan keterangan pihak keluarganya bahwa korban memiliki riwayat sakit perut dan sering mengeluh pusing kepala.
"Diduga, penyebab kematian korban akibat penyakitnya kambuh dan tidak ada yang menolong, sehingga korban meninggal dunia," kata Kapolsek.
Masih menurut Kapolsek, bahwa pihak keluarga korban tidak menghendaki untuk dilakukan otopsi, dan menerima kalau kematian korban adalah musibah, yang meninggal dunia secara mendadak, yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan.
"Kemudian jenazah korban kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman," kata Kapolsek Dander, AKP Dumas Barutu SH. (red/imm)