Puluhan Hektare Padi Warga Desa Wotanngare, Kalitidu, Bojonegoro, Diserang Hama Wereng
Sabtu, 20 Februari 2021 12:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Puluhan hektare tanaman padi milik petani di Desa Wotanngare, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, diserang hama wereng.
Setidaknya ada sekitar 100 hektare tanaman padi di tiga dukuhan, yaitu Dukuh Tawing, Dukuh Dempol, dan Dukuh Wotanngare, yang rata-rata berumur 80 hingga 90 hari atau telah memasuki masa panen, diserang hama, sehingga para petani terancam merugi karena produksinya dipastikan menurun.
Para petani hanya mengaku pasrah dengan adanya hama wereng yang menyerang tanaman padi milik mereka. Sementara menurut para petani belum ada upaya dari pemerintah atau dinas terkait guna membantu permasalahan para petani tersebut.
Salah serorang petani bernama Mashuri (46), warga Desa Wotanngare RT 017 RW 005, Kecamatan Kalitidu, ditemui awak media ini di sawahnya Sabtu (20/02/2021) mengaku bahwa hama wereng tersebut diketahui warga ketika tanaman padi sudah memasuki masa panen atau berumur lebih dari 80 hari.
Mashuri menjelaskan bahwa hama tersebut lebih menyerang batang paling bawah sehingga kondisi tanaman padi menjadi kering dan buahnya tidak berisi atau warga setempat menyebuntnya gabuk.
"Hampir semua tanaman padi milik petani di Desa Wotanngare diserang hama, meskipun luas tanaman yang diserang bervariasi, namun dikawatirkan akan mempengaruhi hasil produksi dan harga jual padi." kata Mashuri.
Salah serorang petani di Desa Wotanngare Kecamatan Kalitidu, Mashuri, ditemui awak media ini di sawahnya Sabtu (20/2/2021). (foto: dan/beritabojonegoro)
Menurutnya, hasil panen para petani di desanya akan menurun akibat serangan hama wereng tersebut, sehingga para petani akan merugi.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini harga jual padi kering sawah berkisar Rp 3.900 per kilogramnya, padahal sebelumnya harganya berkisar Rp 4.400 per kilogramnya.
"Apalagi saat awal tanam kita juga susah mendapatkan pupuk bersubsisi, sehingga para petani harus membeli pupuk non subsidi yang harganya cukup mahal. Belum lagi modal awal kita juga banyak." kata Mashuri.
Dirinya bersama para petani di desanya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, agar terjun langsung melihat kondisi tersebut.
"Harapan kami paling tidak dari dinas terkait memberikan solusi untuk mengatasi hama wereng ini." kata Mashuri.
Sementara itu Kepala Desa Wotanngare, Kecamatan Kalitidu, Yaci, dihubungi awak media ini membenarkan bahwa tanaman padi milik warga didesannya saat ini diserang hama wereng.
"Ya betul. Kurang lebih ada 100 hektare yang diserang hama wereng, tersebar di tiga dukuhan, yaitu Dukuh Tawing, Dukuh Dempol, dan Dukuh Wotanngare," kata Yaci, melalui sambungan telepon selulernya.
Dirinya menyampaikan bahwa Pemerintah Desa Wotanngare sebelumnya juga telah berupaya memberikan bantuan berupa obat-obatan pestisida kepada para petani, untuk membasmi hama tersebut, namun karena luas lahan petani yang terserang hama cukup luas dan dana yang tersedia cukup terbatas, sehingga tidak mencukupi.
"Karena wilayah yang terserang hama wereng luas jadi bantuannya terbatas. Yang jelas kita sudah berupaya membantu para petani." kata Yaci. (dan/imm)