News Ticker
  • DPRD Bojonegoro Setujui KUA-PPAS 2026, Total Belanja Daerah Capai Rp6,79 Triliun
  • Museum Rajekwesi Bojonegoro Kini Berada di Tengah Kota
  • BPKAD Jelaskan Alasan Pemkab Bojonegoro Depositokan Rp 3,6 T di Bank
  • SIG Pabrik Tuban Ajak Kelompok Petani Bersama Jaga Kawasan Reklamasi & Green Belt
  • Puluhan Pelajar Bojonegoro Adu Tangkas di Battle of Mind Olimpiade Matematika
  • Waspadai Penyakit Pergantian Musim, Ini Kata Dokter Penyakit Dalam
  • Melihat Serunya Hari Pertama Bojonegoro Youth Festival 2025
  • Bupati Wahono Resmikan Gedung Baru BPR Bojonegoro, Dorong Inovasi dan Penguatan Ekonomi Kerakyatan
  • Optimalkan Donor, Persediaan Darah di PMI Bojonegoro Aman
  • Denny Caknan Pukau Penggemar pada Perayaan Hari Jadi Bojonegoro ke 348 di GoFun
  • Bojonegoro Innovative Award 2025: Menginspirasi Budaya Inovasi dan Kolaborasi
  • Bupati Blora Dorong Peternak Lele Kembangkan Potensi Perikanan
  • Geger Penemuan Dua Speedboat Hanyut di Bengawan Solo Wilayah Bojonegoro
  • Tiga Nama Lolos Seleksi Tahap Akhir Sekda Bojonegoro
  • Turut Sukseskan Program Pemerintah, SIG Buka Peluang Bermitra dengan Kopdes Merah Putih
  • Peringati Hari Santri 2025, Bupati Blora Tegaskan Dukungannya pada Pesantren
  • Brimob Polda Jateng Musnahkan Mortir Temuan Warga di Hutan Sambong, Blora
  • Mantan Bupati Bojonegoro Berbagi Pandangan tentang Pengelolaan Anggaran
  • DPRD Bojonegoro Desak Pemkab Maksimalkan Serapan Anggaran
  • Dari Berjualan di Rumah hingga Suplai MBG, Nasabah PNM Mekaar Buktikan Daya Saing UMKM Lokal
  • Menteri Keuangan Soroti Uang Pemkab Bojonegoro yang Mengendap di Kas Daerah
  • Lapas Bojonegoro Ikuti Komitmen Bersama Lingkungan Anti Narkoba dan Handphone
  • Serentak, Babinsa Kodim Bojonegoro Gelar Penguatan Bela Negara di Kalangan Pelajar
  • Gema Hari Jadi Bojonegoro ke-348, Momen Refleksi Menuju Kabupaten yang Bersinergi untuk Mandiri
Sejarah Hari Ibu dan Luapan di Medsos

Peringatan Hari Ibu

Sejarah Hari Ibu dan Luapan di Medsos

 

Oleh Linda Estiyanti

Sejak pagi tadi, beranda BBM (Blackberry Messenger) saya dipenuhi oleh personal message (PM) dan Display Picture (DP) dari teman-teman saya dengan ucapan selamat hari ibu. Demikian juga beranda facebook dan media sosial (medsos) lainnya yang saya miliki.

Saya merasa wajar ketika ramai dalam medsos meledak status-status semacam itu. Kemudian saya temukan dalam LINE dan beberapa pesan broadcast yang menjelaskan tentang asal muasal hari ibu. Saya sempat tercengang ketika membaca sebuah pesan mengatakan bahwa hari ibu datang dari budaya barat, bukan budaya Indonesia. Saya penasaran dengan kalimat tersebut, kemudian saya mencari tahu bagaimana sejarah hari ibu.

Hari Ibu memperingati peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Peringatan dan perayaan tersebut biasanya dilakukan dengan membebastugaskankan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Hari Ibu, di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Australia, Kanda, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong, Hari Ibu atau Mother's Day (dalam bahasa Inggris) dirayakan pada hari Minggu di pekan kedua bulan Mei. Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day diperingati setiap tanggal 8 Maret. Sementara di Indonesia hari Ibu dirayakan pada hari ini, tanggal 22 Desember, dan telah ditetapkan sebagai perayaan nasional.

Di Indonesia, perayaan nasional hari Ibu yang dijatuhkan pada setiap tanggal 22 Desember ini ditetapkan tidak dengan sulapan atau asal-asalan. Melainkan ada serangkaian proses sejarah yang penuh perjuangan dan menjadi peristiwa besar di Indonesia, yang sudah sepatutnya kita ketahui. Tahukah kita?

Pada saat itu, tahun 1928, sejumlah pejuang perempuan dari 12 kota di tanah Jawa dan Sumatera mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta. Dalam kongres tersebut, para perempuan kuat tersebut menyatukan pikiran dan semangat untuk ikut berjuang merebut kemerdekaan serta perbaikan nasib kaum perempuan di Nusantara ke depan.

Di antara perempuan tersebut adalah R.A. Kartini, Cut Nya Dien, M. Christina Tiahahu, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Rangkayo Rasuna Said , Nyai Achmad Dahlan, dan Cut Mutiah. Kemudian dari upaya penyatuan cita-cita itu diputuskan membentuk Kongres Perempuan yang kemudian dikenal dengan nama Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Namun penetapan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember tidak diputuskan saat itu juga, melainkan pada 1938 atau tepatnya dalam Kongres Perempuan Indonesia III. Penetapan Hari raya nasional itu diilhami perjuangan para pahlawan perempuan yang hidup di abad ke-19.

Dalam setiap kongres, mereka banyak membahas berbagai isu yang berkembang di dalam negeri. Diantaranya yakni keterlibatan perempuan memperjuangkan kemerdekaan, hingga pelibatan perempuan pada berbagai aspek pembangunan pasca kemerdekaan. Salah satu pencapain dari cita-cita para kaum feminis itu terwujud pada 1959. Soekarno yang saat itu menjabat Presiden Indonesia akhirnya menetapkan bahwa 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959.

Setelah itu, sampai saat ini, perjuangan Kowani di masa pembangunan lebih banyak menyoal perdagangan anak-anak dan perempuan, hingga pernikahan usia dini kaum perempuan. Selain itu, masalah kesehatan para ibu dan gizi para balita juga terus dikaji dalam kongres itu.

Demikianlah sejarah hari Ibu 22 Desember di Indonesia.

Namun, saat ini, substansi dari hari perayaan nasional yang ditujukan bagi seluruh ibu-ibu di Indonesia, atas perannya di dalam keluarga dan tindak sosialnya di tengah masyarakat tersebut telah bergeser maknanya. Masyarakat berbondong-bondong memperingati hari Ibu dengan berbagai cara. Memberi ucapan dan kado kepada ibu, mengucapkan terima kasih dan maaf kepada ibu, hingga mengajak jalan-jalan dan memuliakan ibu dalam sehari pada 22 Desember.

Ibu adalah sosok perempuan yang patut kita puja. Perempuan yang telah mengandung kita selama sembilan bulan, dengan perjuangan sepenuh jiwa dan raganya melahirkan dan menyusui kita. Kemudian ketika kita menangis di suatu malam, ia memberikan ASI untuk menenangkan kita. Dengan belaiannya yang lembut melindungi dan mendidik kita. Hingga pun kita dewasa, Ibu adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan mengantarkan kita meraih masa depan dan kebahagiaan. Tanpa peduli dengan kesedihan dan kelelahannya atas perlakuan nakal kita sebagai anak. Tentu kita tahu sedemikian berat perjuangan seorang ibu.

Akan tetapi, di medsos justru ramai beberapa status muda-mudi yang mengkritik tentang ucapan hari ibu oleh anak yang hanya ramai di medsos, sementara dalam prakteknya di dunia nyata seorang anak tersebut tidak bisa merasakan apa substansi dan makna sesungguhnya hari Ibu. Entah datang dari hati yang iba dengan perkembangan zaman yang gila eksis di dunia medsos ini, atau mereka hanya bagian dari orang-orang yang tidak mempunyai kelembutan hati yang sukanya mencela dan menjatuhkan satu sama lain. Entahlah.

Apapun itu, sesungguhnya ucapan yang ramai di medsos, sejatinya tidak pernah mewakili rasa terima kasih kita. Karena pada hakikatnya, ungkapan cinta kepada ibu bukanlah sekedar ucapan. Melainkan bentuk cinta kasih dan bakti seorang anak sebagai ungkapan cinta kepada Ibu dalam pikiran, ucapan dan perbuatan secara nyata. Lantas, bakti apa yang sudah kita haturkan kepada Ibu? Sudahkah kita benar-benar mengucapkan selamat hari Ibu (dari hati) untuk Ibu kita? Saya belum. Semoga ada kesempatan yang baik untuk kita mengucapkannya di waktu yang tepat, di waktu yang Tuhan dan Ibu kita sukai. (lyn/moha)

Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait

Videotorial

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Berita Video

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Bojonegoro - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, menggelar Pasar Rakyat Jawa Timur di Lapangan Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Bojonegoro - Jika hari ini ada beberapa kelompok menggiring opini bahwa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

"ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama petani di jalur pipa Lapangan Banyu Urip, terus mengembangkan pertanian berkelanjutan dan aman. Hasil panen ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

20  Oktober dalam Sejarah

Tahukah Anda?

20 Oktober dalam Sejarah

20 Oktober adalah hari ke-293 (hari ke-294 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Peristiwa
1677 - Hari ...

1761422783.3829 at start, 1761422783.6779 at end, 0.29498696327209 sec elapsed