Hari Batik Nasional, Sudahkah Anda Menggunakan Batik?
Rabu, 02 Oktober 2019 08:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
HARI INI, 2 Oktober 2019, Indonesia memperingati Hari Batik Nasional.
Peringatan Hari Batik Nasional ini terjadi ketika pada 2 Oktober 2009 batik memperoleh pengakuan dunia dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization ( UNESCO), yang menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda atau intangible cultural heritage (ICH).
Batik Indonesia didaftarkan untuk mendapat status ICH melalui kantor UNESCO di Jakarta oleh kantor Menko Kesejahteraan Rakyat mewakili pemerintah dan komunitas batik Indonesia, pada 4 September 2008.
Menurut UNESCO, batik dinilai sebagai ikon budaya yang memiliki keunikan dan filosofi mendalam, serta mencakup siklus kehidupan manusia. sehingga UNESCO resmi menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia tak benda.
Sebelum batik, UNESCO telah menyatakan wayang dan keris sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.
Sementara, penetapan tangga 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2019.
Lantas, sudahkah anda menggunakan batik?
Salah satu perajin batik di Bojonegoro.
Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri, telah membuat Surat Edaran Nomor: 003.3/10132/SJ, tanggal 1 Oktober 2019, tentang Pemakaian Baju Batik Dalam Rangka Hari Batik Nasional 2 Oktober 2019.
Dalam surat edaran tersebut, diimbau kepada seluruh Pejabat dan Pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten / Kota, untuk menggunakan baju batik pada Rabu (02/10/2019) .
Sementara, di Kabupaen Bojonegoro sendiri, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, juga telah membuat surat
Nomor: 065/1210/412.012/2019, tanggal 1 Oktober 2019, tentang Pemakaian Baju Batik Dalam Rangka Hari Batik Nasional 2 Oktober 2019, bagi ASN di lingkungan Pemkab Bojonegoro.
Salah satu perajin batik di Bojonegoro.
Bagi anda warga Bojonegoro, perlu mengetahui bahwa Kabupaten Bojonegoro juga memiliki sejumlah motif batik, atau sering disebut juga Batik Jonegoroan.
Batik Jonegoroan baru dipopulerkan sekitar tahun 2000-an. Motifnya lebih banyak terinspirasi dari alam sekitar, terutama hasil bumi, tumbuh-tumbuhan dan budaya setempat.
Berikut ini beberapa motif Batik Jonegoroan yang perlu anda ketahui.
Gatra Rinonce (Minyak)
Menggambarkan perpaduan alat pengeborna minyak (RIG) dan bunga. Di mana Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah penghasil minyak dan gas yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap kebutuhan minyak nasional.
Jagung Miji Emas (Jagung)
Menggambarkan tanaman jagung, yang merupakan tanaman yang merakyat dan tumbuh subur di Bojonegoro.
Mliwis Mukti (Mliwis Putih)
Mliwis Putih, menurut legenda masyarakat Bojonegoro adalah jelmaan Prabu Angling Dharmo, Raja Malowopati, yang kerajaannya dianggap pernah ada di Kabupaten Bojonegoro.
Parang Dahana Mungal (Khayangan Api)
Menggambarakan objek wisata yang ada di Kabupaten Bojonegoro, yaitu api abadi Khayangan Api.
Parang Lembu Sekar Rinambat (Sapi)
Menggambarkan sapi, yang merupakan hewan peliharaan sebagian besar masyarakat Bojonegoro yang berprofesi sebagai petani.
Pari Sumilak (Padi)
Menggambarkan tanaman padi, yang tumbuh subur di Kabupaten Bojonegoro, yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani. Kabupaten Bojonegoro dikenal sebagai daerah penyumbang beras nasional.
Rancak Thengul (Wayang Thengul)
Wayang Thengul adalah salah satu kesenian tradisional khas Bojonegoro, sebagai warisan kesenian tradisional dari para leluhur. Saat ini wayang thengul telah menjadi salah satu ikon budaya Bojonegoro, yang terus dijaga kelestariannya.
Sata Ganda Wangi (Tembakau)
Kabupaten Bojonegoro sejak dahulu dikenal sebagai daerah penghasil tembakau yang memiliki aroma dan ciri khas tersendiri. Tembakau menjadi salah satu produk unggulan petani di Bojonegoro.
Sekar Jati (Daun Jati)
Kabupaten Bojonegoro, lebih dari separo wilayahnya adalah kawasan hutan jati, sehingga Kabupaten Bojonegoro juga cukup dikenal sebagai daerah penghasil kayu jati.
Selain sembilan motif batik tersebut di atas, perajin batik di Bojonegoro juga terus mengembangkan Batik Jonegoroan.
Nahh, mari kita bersama lestarikan budaya bangsa Indonesia yang telah diakui dunia tersebut, dengan turut berpartisipasi menyambut Hari Batik Nasional ini. (red/imm)