Kang Yoto, Mantan Bupati Bojonegoro
“Saya Ingin Selalu Memberi”
Sabtu, 08 September 2018 12:00 WIBOleh Muhammad Roqib
Oleh Muhammad Roqib
Kang Yoto, mantan Bupati Bojonegoro dua periode yakni 2008 – 2013 dan 2013 – 2018, sungguh menikmati masa-masa senggangnya saat ini. Ia kini menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Ia kembali ke dunia akademik yang dulu juga pernah digelutinya sebelum menjadi Bupati Bojonegoro.
Kang Yoto, sapaan Suyoto, menempati salah satu ruangan di lantai tujuh gedung kampus UMG. Ruangannya bersebelahan persis dengan ruangan rektor UMG. Dari ruangan itu melalui jendela kaca kita bisa melihat Kota Gresik dengan bangunan-bangunan tinggi di sana-sini yang mulai bermunculan.
“Saya sangat menikmati apa yang saya lakukan saat ini. Saya bisa beradaptasi dengan cepat dan fokus melakukan apa yang saya lakukan, termasuk mengabdi dan memajukan kampus UMG ini,” ujar Kang Yoto saat bertemu dengan jurnalis beritabojonegoro.com, Kamis (06/09/2018).
Kang Yoto mengungkapkan, ia sudah mencapai apa yang diinginkan selama ini yakni menjadi Bupati Bojonegoro dua periode. Ia bisa mengemban amanah sebagai orang nomor satu di Bojonegoro selama sepuluh tahun itu dengan lancar.
“Saya sering tidak sadar bagaimana saya bisa menjalani sepuluh tahun sebagai bupati Bojonegoro itu dengan cara seperti itu. Sepertinya energi saya tidak habis-habisnya untuk mengabdi dan memajukan Bojonegoro. Setiap pemimpin ada masanya dan saya sudah menggunakan kepemimpinan saya memajukan Bojonegoro,” ungkapnya.
Ia optimistis bupati dan wakil Bupati Bojonegoro terpilih saat ini bisa melanjutkan dan lebih memajukan Bojonegoro. “Kita memilih jalan demokrasi. Siapa yang dikehendaki oleh rakyat itu harus kita dukung sepenuhnya, kita beri kesempatan pemimpin yang terpilih untuk menunaikan janji-janjinya,” ungkapnya.
Kini Kang Yoto fokus ingin mengabdi dan memajukan UMG. Ia ingin melakukan dan menjadi bagian dari transformasi UMG menjadi kampus yang maju di Gresik. Kampus ini, kata dia, akan menjadi kampus bagi generasi milenial dengan fokus pada sektor kesehatan. “Belum ada kampus yang fokusnya adalah health sector. Nah, UMG ini akan menjadi kampus yang mencetak tenaga profesional di bidang health sector. Semua jurusan dan prodi akan diarahkan untuk health sector tersebut. Kami juga akan bersinergi dengan berbagai pihak termasuk dengan Pemerintah Kabupaten Gresik,” urainya.
Kota Gresik ini, kata dia, berkembang menjadi kota industri dan jasa. UMG, kata dia, akan menjadi bagian dan berkontribusi dalam pengembangan kota pudak ini. Untuk menuju ke sana, kata dia, UMG akan memanfaatkan lahan seluas 22 hektare untuk pengembangan kampus dan juga asrama mahasiswa.
“UMG akan menjadi kampus yang unggul dan disegani pada 2030 nanti,” ujarnya.
Kendati demikian, Kang Yoto adalah tipikal seorang pejuang. Ia mengakui, imajinasinya terkadang jauh lebih cepat ketimbang kondisi riil yang dia hadapi. Itu juga, kata dia, yang terkadang diakuinya sebagai kelemahan. Namun, di sisi lain ia juga seorang pendaki dan penyuka tantangan. Sebagai penghobi trail, dalam kehidupannya termasuk dalam jalan hidup berpolitik ia suka menjajal medan dan tantangan baru. Sebelum ia terjatuh dan terjungkal, ia tidak akan berhenti.
Begitu pula dalam momentum pemilihan legislatif 2019 nanti ia memilih maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Nasdem. Ia memilih maju lewat Partai Nasdem ini setelah melalui pertimbangan yang mendalam.
“Saya ini selalu terpanggil untuk memberikan sesuatu untuk kepentingan publik. Saya ini berpolitik dengan politik publik, bukan politik ego. Saya itu selalu ingin memberi, bukan ingin meraih jabatan atau material tertentu. Saya sudah lebih dari cukup kalau ukurannya adalah materi, saya sekarang ini ingin selalu memberi,” ungkapnya. (*/kik)