MoU dengan Universitas Budi Luhur, Bupati Arief Berharap Dibantu Beasiswa
Selasa, 09 Januari 2024 12:00 WIBOleh Priyo, S Pd
Jakarta-Pemerintah Kabupaten Blora melakukan penandatanganan MoU dengan Universitas Budi Luhur (UBL) di Jakarta, Selasa (9/1/2024). MoU tersebut dalam rangka kerja sama di sejumlah bidang, di antaranya beasiswa, penanggulangan kemiskinan, dan lain-lain.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Bupati H. Arief Rohman yang didampingi sejumlah Kepala OPD, dengan Rektor universitas Budi luhur, Prof. Dr. Agus Setyo Budi.
Diharapkan, dalam kunjungan yang ditindaklanjuti dengan MoU itu dapat mewujudkan Blora yang unggul dan berdaya saing. Salah satu skemanya dengan terus menggalakkan dan menggandeng akademisi yang ada di daerah dan pusat.
Rektor universitas Budi luhur Prof. Dr. Agus Setyo Budi, dalam sambutannya secara daring menyambut baik kedatangan Pemkab Blora ke UBL.
"Kami sangat senang sekali dengan kehadiran pak Bupati bersama rombongan ini yang tentu dilandasi dengan kerjasama baik akademik maupun non-akademik yang nanti bisa dikerjasamakan," jelas Rektor.
Rektor Agus Setyo Budi menjelaskan, pada prinsipnya banyak yang bisa kita lakukan kerjasama mulai dari universitas maupun lainnya.
"Saya harap kunjungan Pemkab Blora bisa mendapat yang diharapkan, untuk memajukan daerah dari kerjasama, terlebih saya juga dari Blora tentu sangat senang dapat kunjungan dari orang nomor 1 dari Blora bersama jajarannya," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Arief Rohman yang bersama Asisten hingga para Kepala OPD terkait, mengaku senang satu perguruan tinggi lagi yang akan membantu Blora.
"Kami sadar, dalam membangun daerah tidak bisa sendiri. Oleh karena itu seluruh stakeholder kita ajak bersama-sama untuk Sesarengan mBangun Blora, termasuk salah satunya Budi Luhur ini,” ungkap Bupati Arief.
Saat ini, lanjutnya, di Blora masih ada desa zona merah kemiskinan dan permasalahan stunting. Untuk itu dirinya punya cita-cita perguruan tinggi yang kerjasama dengan Pemkab, bisa masing-masing perguruan tinggi mendampingi satu desa.
"Dengan begitu kami yakin desa itu akan terangkat ekonominya, meningkat kualitas SDM nya, termasuk program kami satu desa dia sarjana tentu diharapkan bisa mengangkat masyarakat,” lanjut yang akrab dipanggil Mas Arief itu.
Desa Binaan
Selain beasiswa pendidikan, Bupati Blora berharap Universitas Budi Luhur yang rektornya diaspora Blora ini bisa memilih satu desa di kawasan hutan yang masuk zona merah kemiskinan menjadi desa binaannya.
"Sekaligus membantu beasiswa kuliah untuk mahasiswa kurang mampu dalam program Satu Desa Dua Sarjana, kemudian penanggulangan stunting, teknologi pengolahan limbah peternakan, dan lain sebagainya," tuturnya.
Dengan demikian tentunya sesuai dengan program Kampus Merdeka yang saat ini juga sedang digencarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jadi ibarat tidak hanya mempelajari ilmunya di langit, namun juga membumi, melaksanakan ilmunya langsung ke masyarakat.
"Semakin banyak Perguruan Tinggi yang membantu kita lewat Tri Dharma Perguruan Tingginya, maka akan semakin baik. Apalagi jika nanti masing-masing memiliki desa binaan di Blora, maka penanganan kemiskinan juga bisa kita lakukan berbasis pemberdayaan masyarakat dengan pendampingan dari Perguruan Tinggi," pungkas Bupati.
Usai melaksanakan MoU, dilanjutkan dengan diskusi, tentang permasalahan yang ada di Blora. Tak hanya itu, bupati sempat bertemu dengan dua mahasiswa asli Blora yang diterima di universitas Budi Luhur.
Reporter: Priyo, S Pd
Editor: Mohamad Tohir