Serbuan Ulat Pohon Jati Tidak Sampai Merusak Tanaman Jagung
Sabtu, 02 Januari 2016 11:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Purwosari – Serbuan ulat pohon jati di wilayah Bojonegoro masih terus berlangsung. Jutaan ulat berwarna hitam kecokelatan itu memakan daun-daun jati di kawasan Kecamatan Padangan dan Purwosari. Pohon-pohon jati berumur puluhan tahun itu tampak daunnya bolong-bolong dan bahkan tinggal serat kasarnya saja.
Pohon-pohon jati setinggi 5-10 meter di kawasan hutan jati Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tobo, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan terlihat diserang jutaan ulat. Ulat itu menempel di daun, ranting, dan juga menempel di batang-batang pohon jati.
Menurut Abdul Khoiron, 47, warga Desa/Kecamatan Purwosari, serangan ulat pohon jati pada musim hujan tahun ini memang lebih dahsyat dibandingkan dengan musim hujan tahun sebelumnya. Ulat pohon jati menghabiskan daun-daun pohon jati. Selain itu, ulat terlihat merayap di dinding dan menempel di dinding-dinding rumah warga.
“Tetapi beruntung ulat itu tidak sampai menyerbu tanaman jagung dan tanaman palawija yang ditanam di bawah pohon jati,” ujarnya pada BBC, sebutan BeritaBojonegoro.com, Sabtu (02/01).
Dia menuturkan, biasanya serbuan ulat pohon jati itu hanya berada di kawasan hutan. Namun, kata dia, pada musim hujan kali ini serbuan ulat pohon jati juga masuk di permukiman penduduk. “Bagi sebagian orang keberadaan ulat pohon jati itu menguntungkan. Sebab, ulat akan menghasilkan kepompong yang diambil lalu bisa dikonsumsi,” ujarnya.
Sejauh ini, kata Khoiron, warga membiarkan keberadaan ulat pohon jati itu karena dianggap belum terlalu mengganggu. Adanya ulat ini, kata dia, menandakan terjadinya perubahan musim dari kemarau ke musim hujan. (rul/kik)