Semangat Guru Bojonegoro Hidupkan Kembali Pusat Belajar Guru yang Sempat Mati Suri
Jumat, 19 September 2025 20:45 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Semangat membara kembali terasa di kalangan pendidik di Kabupaten Bojonegoro untuk bangkit menghidupkan kembali Pusat Belajar Guru (PBG) yang sebelumnya sempat mati suri.
Bertempat di Smartclass UNUGIRI Bojonegoro, sebuah Diskusi Terfokus digelar untuk merumuskan kembali model organisasi PBG yang lebih relevan dengan kemajuan teknologi dan pendidikan terkini. Jumat (19/09/2025).
Inisiatif ini didukung oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas, yang menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNUGIRI sebagai mitra.
Acara ini dihadiri para pemangku kepentingan, termasuk perwakilan guru dari berbagai jenjang dan mata pelajaran, perwakilan kepala sekolah dan pengawas sekolah, tim pengembang PBG, hingga akademisi.
Diskusi Terfokus digelar untuk merumuskan kembali model organisasi PBG yang lebih relevan dengan kemajuan teknologi dan pendidikan terkini. Jumat (19/09/2025). (Aset: Istimewa)
Mantan pengurus PBG, Khoirul Anam mengungkapkan rasa harunya melihat semangat ini. Ia mengenang kembali masa kejayaan PBG yang beroperasi sejak 2015 hingga 2018. “Manfaatnya banyak bagi dunia pendidikan,” ujar Anam.
Menurutnya, PBG telah memberikan banyak manfaat kepada para guru dan kepala sekolah, termasuk peningkatan kapasitas dalam hal pengajaran dan manajemen.
Tak hanya itu, PBG juga telah membantu para guru untuk menghasilkan banyak karya, mulai dari artikel, jurnal, hingga buku. Karya mereka terbit di tingkat nasional hingga internasional. Dampaknya terasa langsung pada karier para pendidik yang mengaku menjadi lebih baik setelah mengikuti program PBG.
Sayangnya, keberadaan PBG waktu itu harus terhenti saat Pemerintah memutuskan untuk menutupnya dan menghibahkan bangunannya menjadi gedung fasilitas kejaksaan.
Kini, dengan spirit baru, para guru bertekad untuk menghidupkan kembali PBG. Dalam Diskusi Terfokus ini, para peserta dengan antusias berkolaborasi merumuskan model restrukturisasi kelembagaan PBG. Hasilnya, diskusi ini berhasil merumuskan draf struktur organisasi, uraian tugas, dan mekanisme kerja yang lebih adaptif. Hasil ini juga mencakup dokumen rekomendasi restrukturisasi PBG, pemilihan pengurus inti yang baru, serta rencana tindak lanjut implementasi yang terukur.
Perwakilan EMCL, Joni Wicaksono menegaskan komitmen perusahaannya dalam pembangunan sumber daya manusia. “Investasi terbaik adalah investasi pada pendidikan,” kata Joni, seraya berharap PBG bisa menjadi wadah yang lebih kuat bagi guru-guru Bojonegoro untuk terus belajar dan berinovasi.
Antusiasme para guru dan kepala sekolah dalam Diskusi Terfokus ini menunjukkan kesadaran kolektif mereka akan pentingnya revitalisasi PBG. Diskusi ini menjadi bukti bahwa semangat untuk memajukan pendidikan datang langsung dari para pelakunya di lapangan. (ads/red/imm)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo