Tujuh Sekolah di Bojonegoro Raih Adiwiyata Nasional 2025
Senin, 15 Desember 2025 12:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Kabupaten Bojonegoro kembali mencatatkan prestasi membanggakan di level nasional melalui ajang Malam Penganugerahan Sekolah Adiwiyata Tahun 2025 yang digelar di Gedung Sasana Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (13/12/2025) lalu. Sebanyak tujuh Sekolah asal Bojonegoro berhasil meraih penghargaan bergengsi di bidang lingkungan itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, Luluk Afifah, mengatakan capaian ini mencerminkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama komunitas pendidikan setempat dalam membangun lingkungan sekolah yang bersih, sehat, serta ramah lingkungan secara berkelanjutan.
"Merujuk pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Bojonegoro mencetak rekor dengan rincian dua sekolah meraih predikat Adiwiyata Mandiri dan lima sekolah lainnya menyandang status Adiwiyata Nasional," kata Luluk.
Secara rinci, dua sekolah yang meraih Adiwiyata Mandiri itu adalah SMA Negeri 4 Bojonegoro dan SMP Negeri 7 Bojonegoro. Sementara lima sekolah yang meraih Adiwiyata Nasional yaitu SDIT Insan Permata, SMPN 1 Kanor, SMPN 1 Balen, SMPN 1 Ngasem, dan SMPN 1 Trucuk.
Secara nasional, penghargaan Adiwiyata Mandiri hanya diberikan kepada 258 sekolah, sedangkan Adiwiyata Nasional diraih oleh 721 sekolah. Keberhasilan tujuh sekolah Bojonegoro masuk dalam daftar bergengsi ini membuktikan bahwa budaya peduli lingkungan telah tertanam kuat dan mendapat pengakuan luas di tingkat nasional.
Suasana penganugerahan semakin berkesan ketika delegasi dari Bojonegoro mendapat kesempatan berfoto bersama Menteri Lingkungan Hidup, Dr. Hanif Faisal Nurrofiq, sebagai wujud penghargaan tertinggi atas ketekunan mereka menjalankan program Adiwiyata.
Luluk Alifah, menegaskan bahwa tujuh penghargaan ini bukan hanya sekadar angka, tetapi buah dari kerjasama dan pengabdian seluruh pihak di sektor pendidikan Bojonegoro.
“Kami berharap pencapaian ini bisa menginspirasi sekolah-sekolah, untuk terus membudayakan kesadaran lingkungan sejak usia dini dan menjadikan sekolah sebagai kawah candradimuka bagi Green Culture,” ujarnya.
Keberhasilan tersebut diharapkan mampu membangkitkan semangat seluruh masyarakat Bojonegoro untuk terus berinovasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus menjadikan kabupaten ini sebagai contoh bagi wilayah lain dalam menerapkan pembangunan yang berkelanjutan.(red/toh)






























.md.jpg)






