Kelompok Ternak Sumber Rejeki Berhasil Kembangkan Sapi
Kamis, 21 Januari 2016 11:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Gayam – Petani di sekitar ladang minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, sejak dulu dikenal sebagai petani utun atau ulet. Petani yang disebut petani tadahan karena menggarap lahan sawah tadah hujan ini ditempa oleh kondisi alam yang sulit. Mereka mampu memanfaatkan dan mengolah sumber daya alam di sekitarnya untuk bertahan hidup.
Selain menjadi petani mereka sekaligus menjadi peternak. Lihat saja hampir setiap rumah di desa-desa sekitar ladang migas Blok Cepu terdapat kandang untuk memelihara sapi atau kambing. Tumpukan jerami sebagai pakan ternak terlihat menumpuk di depan, samping, atau belakang rumah.
Salah satu peternak yang berhasil mengembangkan ternak sapi yaitu peternak sapi di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu. Sebanyak 22 peternak sapi tergabung dalam kelompok swadaya masyarakat (KSM) Sumber Rejeki.
Kelompok peternak sapi Sumber Rejeki ini mempunyai kandang sapi yang berada di ujung kampung. Lokasinya berada jauh dari permukiman warga tetapi dekat dengan lokasi persawahan. Sapi-sapi berukuran besar jenis ongole dan limosin tampak sehat dan gemuk-gemuk di kandang itu. Kondisi kandang juga terlihat bersih. Sementara, tumpukan jerami terlihat di sekitar kandang.
Menurut Jai, 50, anggota kelompok ternak sapi Sumber Rejeki, saat ini ada 19 ekor sapi jenis ongole dan limosin yang dirawat di kandang itu. Sapi-sapi yang dirawat itu sudah besar dan siap untuk dijual. “Sapi-sapi ini milik anggota kelompok ternak,” ujarnya
Jai menuturkan, sapi-sapi itu bisa tumbuh dengan baik karena mendapatkan perawatan dan asupan makanan yang baik. Sapi itu mendapatkan makanan berupa jerami, rumput, dan campuran bekatul. Bahan makanan itu mudah didapatkan dari lingkungan sekitar. Misalnya jerami didapatkan dari tanaman padi yang usai dipanen. Begitu pula bekatul juga didapatkan dari hasil pengolahan gabah menjadi beras.
“Komposisi makanan yang diberikan pada sapi-sapi ini juga harus seimbang,” ujarnya.
Jai menjelaskan, selain mendapatkan asupan makanan yang sehat dan seimbang, sapi-sapi ternak ini juga mendapatkan perawatan maksimal. Kondisi kandang selalu dijaga kebersihannya. Begitu pula kondisi tubuh sapi-sapi itu selalu dibersihkan secara rutin. “Merawat sapi ini seperti merawat anak sendiri. Kalau kondisi badannya bersih dan kandangnya juga bersih, sapi-sapi ini merasa nyaman dan tidak stres. Akhirnya sapi-sapi ini dapat berkembang dengan cepat,” ujarnya.
Sementara itu menurut Ikhwan Safaat, ketua tim lapangan Bina Swadaya, selaku pendamping kelompok ternak Sumber Rejeki, mengungkapkan, anggota kelompok ternak Sumber Rejeki ini selain beternak sapi juga ada yang beternak kambing dan budidaya ikan air tawar. Selain itu, mereka juga mendirikan koperasi simpan pinjam.
“Peternak sapi ini juga mampu membuat kompos atau pupuk dari kotoran ternak. Selanjutnya, kompos itu digunakan untuk pemupukan di sawah. Dengan begitu, antara peternakan sapi dan pertanian bisa saling mengisi,” ujarnya. (rul/kik)