Bengawan Surut, Tanah Bantaran Rawan Longsor
Kamis, 11 Februari 2016 11:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Padangan – Warga yang tinggal di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro diimbau agar waspada longsor. Sebab, setelah air Bengawan Solo pasang kemudian surut biasanya tebing bantaran Bengawan Solo amblek atau longsor.
Seperti halnya tanah bantaran Bengawan Solo di lingkungan RT 10 RW 03 Desa Banjarjo, Kecamatan Padangan, longsor sepanjang 20 meter dengan lebar 2 meter. Bantaran yang longsor itu jaraknya tinggal 1,5 meter dengan rumah Mashari dan Maryoto. Rumah berdinding kayu itu nyaris terseret longsor.
Letak bantaran itu persis berada di tikungan sungai. Akibatnya, pada saat air pasang dan mengalir deras langsung menghantam daerah bantaran itu. Sebelumnya, rumah-rumah warga lainnya telah terlebih dulu dibongkar karena nyaris terseret longsor.
Menurut Mashari, sebelumnya jarak rumahnya dengan bibir Bengawan Solo sekitar 50 meter. Namun, bantaran itu terus terkikis dan kini jarak rumahnya dengan bibir Bengawan tinggal 1,5 meter. “Kalau air Bengawan pasang saya selalu waswas rumah bakalan terseret longsor dan masuk sungai,” ungkapnya pada BBC, Kamis (11/02).
Ia mengaku sebenarnya ingin segera pindah dari lokasi yang rawan longsor itu. Namun, kata dia, ia tidak mempunyai biaya untuk pindah rumah. Selain itu, lahan yang ia punya satu-satunya hanya lahan di bantaran sungai itu.
Tanah bantaran dekat permukiman penduduk juga longsor di lingkungan RT 04 RW 01 Desa Kuncen, Kecamatan Padangan. Longsor bantaran itu sepanjang 10 meter. Kemudian, tanah bantaran di Desa Kemiri, Kecamatan Malo juga longsor sepanjang 300 meter dengan lebar 20 meter.
Selain itu, tanah bantaran dekat permukiman warga di Kelurahan Jetak dan Kelurahan Banjarjo, Kecamatan Bojonegoro, juga rawan longsor setelah Bengawan Solo surut. Tanah bantaran itu lembek dan mudah amblek saat kondisi Bengawan Solo yang semula pasang lalu surut.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bojonegoro, Sukirno, mengimbau warga yang tinggal di daerah bantaran Bengawan Solo agar waspada longsor. Sebab, kata dia, kondisi tanah bantaran itu mudah longsor pada saat air Bengawan Solo surut. (rul/kik)