Permukaan Bengawan Naik Lagi, Bojonegoro Siaga Satu
Jumat, 12 Februari 2016 08:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota – Permukaan Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro pagi ini, Jumat (12/02) merambat naik lagi. Naiknya permukaan sungai terpanjang di Pulau Jawa ini dipicu adanya kiriman air bah dari daerah hulu sungai.
Menurut Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom, tinggi muka air Bengawan Solo kini cenderung naik lagi.
Ia menyebutkan, tinggi muka air di papan duga Karangnongko (wilayah barat Bojonegoro) pada pukul 06.00 WIB berada di kisaran 27.23 peilschaal di atas permukaan air laut. Sedangkan, tinggi muka air di papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) Kota Bojonegoro pada pukul 06.00 WIB berada di kisaran 13.00 peilschaal di atas permukaan air laut. Status Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro dinyatakan siaga hijau (siaga satu). Padahal, sehari sebelumnya status Bengawan Solo sempat di bawah siaga.
“Permukaan Sungai Bengawan Solo kecenderungannya naik lagi karena ada kiriman air dari daerah hulu,” ujarnya.
Sementara itu, di wilayah hulu sungai yaitu di daerah Ngawi saat ini dikabarkan ketinggian air Bengawan Solo mendekati siaga merah. Laporan dari BPBD Ngawi dan Madiun menyebutkan bahwa sistem peringatan dini (early warning system) banjir Bengawan Solo telah menyala. Tanda itu menunjukkan bahwa Bengawan Solo mengalami kenaikan signifikan dan cepat.
Sementara itu menurut Tarmuji, 56, awak perahu penyeberangan di Desa Dukoh Lor, Kecamatan Malo, mengungkapkan, permukaan Sungai Bengawan Solo merambat naik dengan cepat sejak tadi malam. Ia kini mengaku harus berhati-hati menakhodai perahu penyeberangan yang mengangkut penumpang, sepeda motor, dan barang dagangan dari titik di Desa Dukoh Lor, Kecamatan Malo, ke titik Dusun Korgan, Desa/Kecamatan Purwosari.
“Air Bengawan Solo naik dengan cepat dan arusnya juga deras,” ujarnya. (mol/kik)