Kurangi Resiko Bencana, BNPB Pusat Survei Bojonegoro
Sabtu, 13 Februari 2016 12:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Malo - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat mengunjungi Kabupaten Bojonegoro dalam rangka survei pelaksanaan program nasional pengurangan resiko bencana, Jumat (12/2) kemarin.
Acara kunjungan BNPB Pusat di wilayah Kecamatan Malo, tepatnya di Desa Rendeng Kecamatan Malo, merupakan rencana yang sudah sejak lama dijadwalkan. Acara tersebut bertujuan untuk melakukan survei terhadap lokasi pelaksanaan program pengurangan resiko bencana.
Wilayah Desa Rendeng Kecamatan Malo merupakan daerah yang terkenal sebagai daerah penghasil gerabah. Masyarakat sekitar Rendeng, kebanyakan bekerja membuat gerabah. Namun, produktifitas warga tersebut kerap menurun sepanjang banjir terjadi akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Andik Sujarwo, kepada beritabojonegoro.com mengatakan bahwa kedatangan BNPB Pusat adalah untuk menindaklanjuti rencana Bupati Bojonegoro dalam menggelar program nasional pengurangan resiko bencana.
"BNPB sekedar survei lokasi saja, dimana kabanyaakan menjadi wilayah yang akan dibangun tanggul dan pariwisata di Desa Rendeng Kecamatan Malo ini," ujar Andik Sujarwo.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Pengurangan Resiko Bencana BNPB Pusat, Lilik Kurniawan, ST. M.Si,beserta empat orang lainnya mendatangi Desa Rendeng Kecamatan Malo, dimana lokasi tersebut merupakan wilayah Bojonegoro yang bisa dijadikan lokasi pelaksanaan program pengurangan resiko bencana dengan pemberdayaan masyarakat
Selain Direktur Pengurangan Resiko Bencana BNPB Pusat, hadir juga Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Malo, yakni Camat, Achmad Gunawan, didampingi oleh Kapolsek, AKP Wiwin Rusli dan Danramil juga turut serta mendatangi lokasi.
"Ini masih pada tahapan survei lokasi. Belum ada rencana dalam waktu dekat hanya saja, acara semacam ini sudah pernah dibahas sebelumnya. Ini sudah pernah dibicarakan bersama Bupati, saat ditemui beberapa waktu lalu saat mengisi acara di Malang," kata Lilik Kurniawan, ST. M.Si.
Desa Rendeng Kecamatan Malo, memang terkenal sebagai daerah sentra gerabah di Kabupaten Bojonegoro. Desa ini memang terkenal sebagai daerah unggulan penghasil gerabah. "Oleh karena itu, dengan adanya program pengurangan resiko bencana ini, diharapkan meskipun besok terjadi peningkatan TMA, usaha masyarakat di sekitar Rendeng tidak berhenti berproduksi," terang Lilik kepada beritabojonegoro.com. (lyn/kik)