Seleksi Petugas Sensus BPS Tuban Diduga Banyak Kolusi
Kamis, 18 Februari 2016 10:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Soko - Kabar tak sedap menghampiri Badan Pusat Statistika Kabupaten Tuban yang baru saja mengumumkan hasil seleksi petugas sensus ekonomi Badan pusat statistika (BPS) Kabupaten Tuban secara serentak pada Senin (15/02) kemarin di setiap kecamatan.
Dari hasil yang ada, banyak peserta asal Kecamatan Soko yang kecewa dan menduga ada kolusi di dalam proses penerimaan petugas sensus tersebut. Pasalnya sebelum proses seleksi dan akhirnya diumumkan, banyak peserta yang mendengar kabar bahwa ada calon sudah diatur oleh setiap oknum pejabat yang menangani.
Hal tersebut diungkapkan Ervin (22) salah satu peserta asal Sumurcinde, Kecamatan Soko yang juga lolos seleksi mendengar kabar bahwa ada beberapa oknum yang mengatur nama - nama calon petugas yang lolos.
"Saya tidak tahu jelasnya tapi sempat ada kabar perangkat diutamakan." jelas Ervin.
Hal senada diungkapkan oleh Dwi Kusuma, peserta asal Desa Sokosari yang tidak lolos seleksi, Ia menduga ada permainan dalam proses rekrutmen tersebut.
"Saya sudah pesimistis dari awal, teman saya bahkan tidak berangkat tes karena mendengar kabar calon petugas sudah ditentukan,” ungkapnya.
Dwi juga merasa janggal terkait pengumuman yang diberikan oleh BPS dengan cara hanya menampilkan nomor peserta tidak dengan nama. " Ini aneh juga kenapa hanya nomor, apakah biar kita tidak curiga dengan nama - nama yang lolos," jelasnya.
Selain itu Puput (21) dan Eva (20) peserta yang tidak lolos menunut BPS mengumumkan nilai atau hasil tes secara keseluruhan agar mereka tahu hasilnya dan tidak ada kecurigaan.
"Kalau memang ingin dipercaya kami juga harus ditunjukkan hasil tes, karena dari hasil yang lolos sepertinya tidak dari kualitas, harusnya lebih obyektif lagi," tandas Puput.
Sementara itu beberapa hari sebelum tes ada protes dari warga yang dialamatkan ke Camat Soko agar menghimbau pamong desa memberi kesempatan bagi warga yanag masih menganggur dan camat siap melakukan himbauan tersebut.
"Sebelumnya camat bilang kalau akan menghimbau pamong agar tidak ikut tapi kenyataanya banyak sekali yang ikut dan lolos" ungkap Arie Jatra salah satu peserta. Namun, hingga berita ini di turunkan mantri statistik (mantis/KSK) soko belum bisa di hubungi untuk di mintai konfirmasi terkait kabar tersebut. (ping/kik)
Ilustrasi www.surabayaonline.co