Imarotul Khoiroh, M.Pd.I
Tak Lupa Keluarga Meski Sibuk Bertugas
Jumat, 04 Maret 2016 09:00 WIBOleh Betty Aulia
Oleh Betty Aulia
Kota - Banyak di sekitar kita menjumpai wanita-wanita yang sukses dalam kariernya tapi tidak banyak yang dapat menyeimbangkan antara karier dan kehidupan rumah tangganya. Banyak yang kariernya lagi
menjulang tinggi namun kehidupan rumah tangganya berantakan. Namun tidak sedikit juga yang sukses dalam berkarier namun juga menjalan tugasnya di rumah sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya.
Seperti Imarotul Khoiroh, M.P. Dia salah satu anggota DPRD Bojonegoro dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB-). Sebagai anggota Dewan tak lantas membuat kewajibannya sebagai seorang ibu dan istri terbengkelai. Sebab itu dia selalu menjaga komunikasi dengan keluarganya terutama pada anaknya. Hal ini dilakukannya supaya keluarganya selalu harmonis.
"Pada prinsipnya saya tidak ingin anak saya kehilangan kasih sayang dari ibunya. Buat apa sukses berkarier kalau mengorbankan keluarga," kata ibu dari dua anak itu.
Perempuan dari Desa Nguyangan Kecamatan Trucuk itu merupakan anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB-). Selain itu dia juga merupakan satu-satunya anggota perempuan di partai berlambang bola dunia tersebut. Tetapi dia mengaku tidak pernah merasa minder dengan keadaan itu.
Mengenai pengalaman organisasi dia sudah banyak masuk di banyak perkumpulan. Misalnya Fatayat NU saat ini dia menjabat sebagai sekertaris umum Bojonegoro. Salah satu gerakan konkritnya adalah menghidupkan organisasi Fatayat di desanya.
Bagi perempuan berhijab itu seseorang meskipun telah sukses berkiprah di luar belum dikatakan berhasil ketika belum bisa membangun daerahnya. Sebagaimana yang telah diamanahkan oleh orang tuanya.
Selain dalam dunia politik bu Ima, panggilan akrabnya, juga mengakrabi dunia pendidikan. Sebagimana juga latar belakang pendidikannya yaitu Magister Pendidikan. Oleh karena itu dia bersama keluarga mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ).
"Bahkan kalau diizinkan dan ada kesempatan saya ingin kembali menjadi seorang tenaga pendidik," harap dia. (ety/kik)