Puji Hartono, Guru yang Bisa Jadi Tukang Pijat
Rabu, 06 Juli 2016 09:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Profesi tukang pijat barangkali seringkali diremehkan, tetapi juga dicari oleh banyak orang. Apalagi saat musim mudik Lebaran seperti sekarang. Tukang pijat dicari untuk memberikan rasa nyaman dan menghilangkan pegal-pegal saat perjalanan. Pada rest area yang bertempat di Balai Uji Kir Dishub Bojonegoro, disediakan pijat gratis selama sepuluh menit.
Salah satu tukang pijat yaitu Puji Hartono, seorang guru yang pernah mengikuti pelatihan dan pendampingan pijat Disnaker Bojonegoro tahun 2015. Saat ditemui BeritaBojonegoro.com di rest area, Puji sedang membantu petugas yang mencoba pijat refleksi kaki.
Lelaki berkulit gelap ini merupakan lulusan IKIP PGRI jurusan ekonomi tahun 2012. Dia mengikuti pelatihan pijat karena tertarik dengan kegiatan pijat, baik pijat urat, pijat pegel maupun pijat refleksi.
"Namun saya tidak membuka praktik pijat di rumah, cuma melayani kalau ada teman atau keluarga yang minta dipijat saja, mbak," terang Puji.
Hal ini disebabkan kegiatan Puji sebagai guru yang tidak bisa ditinggal. Sehingga dia tidak mengkomersilkan kemampuan pijatnya.
Sebagai tukang pijat, Puji memperoleh pengalaman menarik selama memijat pasiennya. Pijat menurutnya bisa menjadi kegiatan saling berbagi, sekaligus pasien yang merasa nyaman bisa curhat dengan dirinya.
"Ketika mereka merasakan pijatnya nyaman, sering sekali mereka cerita tentang kehidupan pribadi mereka. Terkadang masalah - masalah yang tidak bisa diceritakan juga," ungkapnya.
Sebagian besar pasien yang mampir di rest area untuk dipijat olehnya berasal dari Surabaya yang ingin ke Jawa Tengah melalui Bojonegoro. Ada juga yang hendak ke Malo atau wilayah Bojonegoro lainnya.
Lelaki beranak satu ini sudah berjaga di rest area sebanyak dua kali. Saat hari pertama pada Sabtu (02/07) dia memijat sebanyak 15 orang.
"Ada yang minta lebih dari sepuluh menit, karena merasa pijatannya nyaman. Bahkan ada yang satu jam juga," imbuhnya. (ver/kik)