Mr X Korban Kecelakaan Maut di Padangan
Kurang Kasih Sayang, Asep Solehudin Jadi Salah Pergaulan
Jumat, 16 Desember 2016 08:00 WIBOleh Rischa Novian Indriyani
Oleh Rischa Novian Indriyani
Kapas - Berawal dari depresi karena ditinggal ibundanya pergi, Asep Solehudin, korban kecelakaan maut di Padangan, hidupnya menjadi tak terarah. Siswa SMK PGRI Bojonegoro itu sepertinya kurang kasih sayang.
"Belum genap satu tahun kepergian almarhum Suhartati, ibundanya, kini Asep Solehudin ikut menyusulnya," ujar Eni yang merupakan kakak ipar Asep.
Asep merupakan anak terakhir dari 4 bersaudara, putra pasangan Undang dan almarhumah Suhartati, warga Desa Tanjungharjo RT 02 RW 01 Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro.
"Asep dulunya memang sangat dekat dengan ibundanya, bahkan masih minta disuapi kalau makan dan tidur bersama ibundanya," ujar Eni.
Saat ditemui di kediaman rumahnya, Eni mengatakan, Asep yang hanya tinggal dengan bapaknya ini kurang kasih sayang dan kemudian salah pergaulan. Sebelumnya Asep memang anak yang rajin dan mau pergi ke sekolah, tetapi setelah kepergian ibunya dia jadi liar dan susah diatur.
"Akhir-akhir ini sering bergaul dengan anak punk," ujar Eni.
Semenjak itu dia sering bolos sekolah, keluyuran, bahkan sampai berhari-hari tidak pulang ke rumah.
Saat bersama anak anak punk, Momon, kakak Asep, selalu memantau dari facebook dan menanyakan sedang dimana. "Biasanya dia sampai ke Semarang, Sidoarjo, Mojokerto dan pernah sampai 6 hari tidak pulang," kata Momon.
Pulang-pulang kakinya malah bertato. Saat dinasehati katanya janji mau menghapus, tapi yang terakhir ini malah ditato lagi tangannya. "Saya sampai capek menasehati," sahut Eni sambil menangis.
Undang, bapak Asep, pernah satu pagi membuntuti Asep dan menemukannya sedang menangis sambil memeluk makam ibunda yang letaknya tidak jauh dari rumah.
"Seketika itu saya menangis karena waktu itu Asep bertengkar dengan saya dan mengatakan tidak mau ke sekolah karena malu membawa motor legenda, dan mau dibelikan motor baru,” kata Undang.
Akhirnya Asep diberikan motor Revo milik tetangga desa yang menggadaikannya. "Sekarang malah seperti itu bentuknya,” tambah Undang.
Terakhir kali, pada Rabu (14/12/2016) sore, Asep pamit menjenguk teman punknya yang kecelakaan di RS Madiun. Saat itu Undang tidak mengizinkannya, tetapi Asep tetap bersikukuh pergi hingga akhirnya saat perjalanan pulang ke Bojonegoro terjadilah kecelakaan di Padangan yang menewaskannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Asep Solehudin (16) adalah korban kecelakaan maut di Padangan yang meninggal setelah terlibat tabrakan dengan mobil Toyota Yaris nomor polisi S 1980 B dikemudikan Puji Jatmiko (25) asal Desa Bonorejo RT 02 RW 01 Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro, Rabu (14/12/2016) malam sekitar pukul 23.00 WIB, di Jalan Raya Desa Kebonagung Kecamatan Padangan. Saat itu Asep mengendarai Honda Revo bernomor polisi S 3633 CH.
Pada awalnya, jenazah Asep sempat dinyatakan sebagai Mr X, karena tidak diketahui ketahui identitasnya.
Segala upaya ditempuh untuk membongkar identitas korban. Unit Laka Lantas Satlants Polres Bojonegoro sempat melacak nama pemilik motor di Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Honda Revo S 3633 CH yang dikendarai korban, namun oleh pemilik motor yang tertera sesuai STNK tersebut, telah dijual ke orang lain.
Selain itu juga digunakan alat pelacak sidik jari MAMBIS milik Satuan Reskrim Polres Bojonegoro. Tetap saja hasilnya nihil, karena korban ternyata masih dibawah umur dan tentu saja belum pernah melakukan perekaman e-KTP.
Akhirnya petugas Satlantas Polres Bojonegoro berupaya mencari tahu siapa orang yang membeli sepeda motor tersebut, hingga diketahui yang membeli adalah orang asal Desa Padangmentoyo Kecamatan Kapas.
Selanjutnya dari pengakuan pemilik baru tersebut diperoleh keterangan bahwa motor Honda Revo S 3633 CH adalah miliknya dan memang benar sedang dipinjam oleh korban. Dari situlah identitas korban yang sebenarnya terungkap. (rni/kik)
Baca berita: Identitas Belum Diketahui, Di Tangan Ada Tato Tulisan "Asep Solehudin"
Baca Juga: Ternyata Mr X Pemilik Tato Tulisan “ Asep Solehudin” adalah Warga Kapas
ilustrasi www.viva.co.id