News Ticker
  • Pengurus Baru PWI Bojonegoro Resmi Dilantik, Tekankan Profesionalisme Wartawan
  • Perkuat Sinergi, KORMI Bojonegoro Matangkan Strategi Olahraga Masyarakat di Raker 2025
  • Harga Emas Hari Ini, 24 Desember 2025
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro. Rabu, 24 Desember 2025
  • TPID Bojonegoro Gelar Sidak di Pasar Kota, Pastikan Stabilitas Pangan Jelang Nataru
  • Gubernur Jatim Khofifah Kirim Tim Dokter Spesialis untuk Misi Kemanusiaan di Aceh
  • Bupati Bojonegoro Tekankan Peran Ibu dalam Pengasuhan Anak di Era Digital
  • Serunya Para Ibu Bojonegoro Rayakan Hari Ibu dengan Lomba Tangkap Ikan
  • Jurus Jitu Membuat Anak Doyan Sayur dan Buah
  • Sejarah Hari Akar Nasional
  • Usulan UMK Bojonegoro 2026 Naik Rp93 Ribu Kini Menanti Restu Gubernur Jatim
  • Pemprov Jatim Perketat Mitigasi Bencana Hadapi Nataru
  • Tri Astutik dan Rumah Batik Sekar Rinambat Ciptakan Berbagai Motif Lokal
  • 3000 Pesepeda Meriahkan Gowes Jelajah Bojonegoro
  • Es Batu Bikin Pilek, Mitos atau Fakta?
  • Sejarah Hari Ibu
  • Temani Perjalanan Libur Nataru, KAI Daop 8 Surabaya Hari Ini Layani 1.882 Penumpang di Stasiun Bojonegoro
  • Warga Rengel, Tuban yang Dilaporkan Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Meninggal
  • Berkat Inovasi Organik, Petani di Bojonegoro Ini Pangkas Biaya Produksi 50 Persen dan Panen Lebih Melimpah
  • Ribuan Pohon Produktif Ditanam di Kawasan Hulu Gunung Pandan Bojonegoro
  • Tips Menikmati Hari Minggu dengan Produktif
  • Atlet PB Mannah Bojonegoro Raih Juara II Aduputro Cup Badminton Open 2025 di Kediri
  • Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa Hadiri Pasar Murah di Kapas, Bojonegoro
  • Puluhan Anak Berkebutuhan Khusus di Bojonegoro Hadiri Festival Hari Disabilitas Internasional
Adanya Perbedaan Tempat Munculnya Hilal

Memahami dan Menyikapi Perbedaan Hari Raya (Bagian-3)

Adanya Perbedaan Tempat Munculnya Hilal

Oleh Drs.H. Sholikhin Jamik, SH.

Tahun ini di belahan dunia sebagaimana diberitakan di media massa internasional, hari Raya Idul Adha 1436 H berbeda-beda. Negara Kuwait, Lebanon, Libya, Maroko, Nigeria, Oman, Pakistan, Qatar, Turki, Urganda, Hari Raya Idul Adha-nya tanggal 23 September 2015. Philipina dan Arab Saudi tanggal 24 September 2015. Sedangkan Spanyol tanggal 25 September 2015, hal ini terjadi karena:

Adanya perbedaan mathla’ (tempat munculnya Hilal)

Selain adanya perbedaan metode penentuan awal bulan tersebut diatas (tulisan sambungan 2) ternyata masih ada lagi perbedaan dalam penentuan awal bulan yaitu adanya perbedaan mathla’ (tempat munculnya hilal).

Dalam hal ini ulama terpecah menjadi dua, namun di sini penulis tidak membahas secara detail tentang terjadinya perbedaan tersebut karena bahasannya akan terlalu panjang, namun hanya memberikan beberapa contoh yang dipakai sebagai pedoman tentang adanya perbedaan mathla’ tersebut :

  1. Pendapat yang mengatakan bahwa Hilal hanya berlaku di negeri sendiri:

Imam Ibnu Khuzaimah berkata tentang hadits Kuraib, “Dalil tentang wajibnya atas tiap-tiap penduduk negeri puasa Ramadhan karena ru’yah mereka, tidak ru’yah selain negeri mereka”. Hadits Kuraib  (ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu) yang selengkapnya sebagai berikut. Dari Kuraib, sesungguhnya Ummu Fadh binti Al Haarits telah mengutusnya menemui Mu’awiyyah di Syam. Berkata Kuraib, “Lalu aku datang ke Syam, terus aku selesaikan semua keperluannya. Dan tampaklah olehku (bulan) Ramadhan, sedang aku masih berada di Syam dan aku melihat hilal pada malam Jum’at.Kemudian aku datang ke Madinah pada akhir bulan (Ramadhan), lalu Abdullah bin Abbas bertanya kepadaku, kemudian ia menyebut tentang hilal, lalu ia bertanya, ‘Kapan kamu melihat hilal (Ramadhan) ?’Jawabku, ‘Kami melihatnya pada malam Jum’at’ Ia bertanya lagi, ‘Engkau melihatnya (sendiri) ?’Jawabku, ‘Ya!Dan orang banyak juga melihatnya,lalu mereka puasa dan Mu’awiyyah juga puasa’ Ia berkata, ‘Tetapi kami melihatnya pada malam Sabtu, maka senantiasa kami berpuasa sampai kami sempurnakan tiga puluh hari, atau sampai kami melihat hilal (bulan Syawal)’Aku bertanya, ‘Apakah tidak cukup bagimu ru’yah dan puasanya Mu’awiyyah?’Jawabnya, ‘Tidak ! Begitulah Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kami'”.(Kitab Shahih Ibnu Khuzaimah)

Berkata Imam At Tirmidzi, “Sesungguhnya bagi tiap-tiap penduduk negeri ada ru’yah mereka (sendiri).” (Kitab Sunan At Tirmidzi)

Al-Mawardi menyatakan bahwa pendapat ini adalah salah satu pendapat madzab Syafi’i.

Ibnu Abdil Barr mengatakan bahwa para ulama sepakat bahwa ru’yah tidak sama pada negara yang berjauhan seperti antara Khurasan (negara di Rusia) dan Andalus (negeri Spanyol).

Imam Syaukani menambahkan : ‘Tidak harus sama jika berbeda dua arah, yakni tinggi dan rendah yang menyebabkan salah satunya mudah melihat hilal dan yang lain sulit atau bagi setiap negeri mempunyai iklim”. Hal ini diceritakan oleh Al-Mahdi dalam Al-Bahr dari Imam Yahya dalam Hadawiyah.

  1. Pendapat yang mengatakan bahwa Hilal berlaku di seluruh negeri:

As-Shan’ani rahimahullah berkata, ‘Makna dari ucapan ‘karena melihatnya’ yaitu apabila ru’yah didapati diantara kalian. Hal ini menunjukkan bahwa ru’yah pada suatu negeri adalah ru’yah bagi semua penduduk negeri dan hukumnya wajib.’ (Subulus Salam 2/310) Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa berkata : ‘Orang-orang yang menyatakan bahwa ru’yah tidak digunakan bagi semuanya (negeri-negeri) seperti kebanyakan pengikut-pengikut madzhab Syafi’i, diantaranya mereka ada yang membatasi dengan jarak qashar shalat, ada yang membatasi dengan perbedaan mathla’ seperti Hijaz dengan Syam, Iraq dengan Khurasan, kedua-duanya lemah (dha’if) karena jarak qashar shalat tidak berkaitan dengan hilal.
Apabila seseorang menyaksikan pada malam ke 30 bulan Sya’ban di suatu tempat, dekat maupun jauh, maka wajib puasa. Demikian juga kalau menyaksikan hilal pada waktu siang menjelang maghrib maka harus imsak (berpuasa) untuk waktu yang tersisa, sama saja baik satu iklim atau banyak iklim.’ (Majmu’ Fatawa Juz 25 hal 104-105)

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan masalah ini ketika ditanya apakah manusia harus berpuasa dengan mathla’ berbeda-beda, Beliau menjawab, yang benar adalah bersandar pada ru’yat dan tidak menganggap adanya perbedaan mathla’ karena Nabi Saw memerintahkan untuk bersandar dengan ru’yat dan tidak merinci pada masalah itu. Nabi SAW tidak mengisyaratkan adanya perbedaan mathla’ padahal beliau mengetahui hal itu (Tuhfatul Ikhwan, hal. 163)

Dari uraian diatas perbedaan awal bulan ternyata juga bisa terjadi karena perbedaan geografi, antara daerah satu dengan daerah lainnya, antara Negara satu dengan Negara lainnya dimana ada yang berpendapat bila didalam suatu daerah / negeri sudah ada yang bisa melihat hilal maka wajib bagi seluruh umat islam dinegeri tersebut berpuasa / berbuka. Inilah yang dianut contoh-contoh Negara diatas. Yang hari rayanya berbeda-berbeda.

Namun ada juga yang berpendapat yang wajib berpuasa / berbuka hanya satu daerah yang bisa melihat hilal, bukan satu negeri, bahkan ada juga yang berpendapat bahwa jika disuatu daerah sudah bisa melihat hilal maka seluruh dunia wajib berpuasa / berbuka. Ini yang dikenal menganut mathla’ global.

Dengan adanya uraian tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa :

  1. Sangat difahami terjadinya perbedaan tanggal antara Arab Saudi dengan Negara   lain termasuk Indonesia, meskipun harinya sama atau harinya beda.
  2. Pelaksanaan shalat ‘Id baik Idul Fitri maupun ‘Idul Adha termasuk didalamnya adalah puasa arafah dasarnya adalah tanggal ( kemunculan bulan ) bukan berdasarkan hari ( Senin, Selasa, Rabu dst )
  3. Difahami terjadinya perbedaan hari pelaksanaan shalat ‘Id baik ‘Idul Fitri maupun ‘Idul adha antara Arab Saudi dengan Indonesia maupun Negara lain, termasuk juga puasa Arafahnya.
  4. Tidak ada dalil bahwa shalat Id harus mengikuti pelaksanaan shalat Id di Arab Saudi, karena penentuan awal hari dan bulan berdasarkan hilal di negeri masing-masing. Semua orang tentu faham bahwa yang dimaksud mengikuti berarti berada dibelakangnya, , Akal kita berkata “ Seharusnya bila pelaksanaan shalat Iedul adha di Arab Saudi pada hari Kamis tanggal 24 September 2015, kira-kira jam 6.00 waktu setempat maka di Indonesia baru boleh dilaksanakan hari Kamis setelah jam 10.00 ( karena jam 06.00 di Arab Saudi di Indonesia jam 10.00 ).Lantas bagaimana shalat bagi umat Islam yang berjarak 10 jam dari Arab Saudi ? tidakkah di daerah tersebut sudah pukul 16.00 (ba’da ashar).

Kesimpulannya, dengan uraian tersebut diatas bila terpaksa terjadi perbedaaan hari pelaksanaan shalat ‘id maka cara menyikapinya adalah :

Janganlah ada kelompok yang merasa paling benar dengan menyalahkan yang lain, karena perbedaan mustahil bisa dihindari, bahkan dalam satu negeripun kadang bisa berbeda, yang penting umat islam beribadah mengerti ilmunya, jangan asal mengikuti tanpa ada ilmunya ( taqlid buta ). Muhammad bin Husain al Jizani, dalam disertasi doktornya untuk kajian Ushul Fiqh di Universitas Islam Madinah, KSA, yang mengantarnya memperoleh yudisium summa cum laude disertai pengahargaan tingkat I, menulis tentang sikap islami terhadap masalah ijtihad dalam menghadapi perbedaan sebagai berikut:

  1. Tidak menganggap fasiq, mubtadi’ dan kafir pihak yang berselisih paham;
  2. Melakukan dialog yang sehat dengan mengutamakan dalil dan argumentasi;
  3. Tidak memaksakan kehendak atau paham kepada pihak lain;
  4. Tidak mengklaim kebenaran mutlak berada pada pihaknya. (*)

*) Penulis adalah alumni kursus hisab dan rukyat, yang diadakan Pengadilan Tinggi Agama Jawa Timur tahun 2006.

Berita Terkait

Videotorial

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Berita Video

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah dan Ketua DPRD Abdulloh Umar, bersama jajaran Forkopimda Bojonegoro ...

Berita Video

Geopark Bojonegoro Berpeluang Raih UNESCO Global Geopark

Berita Video

Geopark Bojonegoro Berpeluang Raih UNESCO Global Geopark

Bojonegoro - Peluang Bojonegoro Geopark untuk meraih UNESCO Global Geopark (UGGp) cukup besar, karena Bojonegoro mengangkat tema petroleum system paling ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Eksis

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro menggelar Lomba Bertutur tingkat Kabupaten. Lomba ini berakhir pada Jumat (31/10/2025) kemarin. Sepuluh finalis bersaing memperebutkan ...

Infotorial

Wujudkan Komitmen Berkelanjutan, PEPC JTB Hijaukan Bojonegoro Melalui Aksi Nyata Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia

Wujudkan Komitmen Berkelanjutan, PEPC JTB Hijaukan Bojonegoro Melalui Aksi Nyata Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia

Bojonegoro Memperingati hari menanam pohon indonesia 2025, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB) menegaskan komitmennya dalam menjaga ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

Tips Penting Sebelum Nonton Avatar: Fire and Ash di Bioskop

Tips Penting Sebelum Nonton Avatar: Fire and Ash di Bioskop

Film Avatar ketiga yang diberi sub judul Fire and Ash sudah mulai tayang di bioskop Indonesia sejak 17 Desember 2025. ...

1766550745.6108 at start, 1766550745.9215 at end, 0.31075096130371 sec elapsed