Mensesneg Gelar Acara Sinau Bareng Pembangunan Desa Melalui BUMDes di Tambakrejo
Sabtu, 25 Februari 2017 18:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Tambakrejo - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Dr Pratikno MSos Sc, pada Sabtu (25/02/2017), mulai pukul 09.30 WIB pagi ini, menggelar acara "Sinau Bareng Pembangunan Desa Melalui BUMDes". Bertempat di Masjid Ar-Rohman Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo, acara tersebut dihadiri oleh para Kepala Desa dari 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Tambakrejo, Ngasem, Ngambon, Gayam dan Kecamatan Porwosari.
Selain Mensesneg Dr Pratikno MSos Sc, turut hadir sebagai narasumber, Kepala Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten Jawa Tengah, Junaidi, yang mana BUMDes desa tersebut merupakan BUMDes terbaik dan menjadi percontohan tingkat nasional, serta Iwan Abdi, salah satu Pimpinan Bank BNI 46 dari Jakarta.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Mensesneg Dr Pratikno MSos Sc, pada Jumat (24/02/2017) kemarin, pulang ke kampung halamannya di Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo.
Baca: Mensesneg Pulang Kampung di Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo
Baca juga: Kapolres Berkunjung ke Kediaman Mensesneg di Tambakrejo
Dalam sambutannya, Mensesneg menyampaikan bahwa tujuan acara tersebut adalah sebagai salah satu program, dalam upaya pengentasan kemiskinan masarakat desa, di Kabupaten Bojonegoro, melalui pemberdayaan usaha BUMDes.
Harapannya, dengan kemandirian desa, nantinya para manula (jompo) yang blum ter-cover program Jamkesmas atau Jamkesda, dapat diberikan subsidi oleh BUMDes masing-masing.
Sengaja oleh Mensesneg didatangkan Kepala Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Karena BUMDes Desa Ponggok sebagai percontohan dan berhasil menjadi BUMDes terbaik tingkat nasional.
"Kesuksesan aparat Desa Ponggok yang berhasil mendongkrak pendapatan BUMDes-nya, dapat menjadi contoh untuk mempercepat terwujudnya desa mandiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa," jelas Mensesneg.
Sementara, Junaidi yang menjadi narasumber menyampaikan bahwa mengubah kas desa dari nol menjadi miliaran rupiah, harus melalui sebuah proses kreativitas. BUMDes harus berupaya mencari mitra dari berbagai pihak. Salah satu usaha yang berpotensi untuk dikembangkan adalah obyek wisata, seperti yang telah dikembangakan di Desa Ponggok.
"Umbul Ponggok yang dulunya tidak dikenal orang, sekarang sudah menjadi destinasi wisata favorit di Klaten," terang Junaidi.
Sebagaimana diketahui, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten, setiap tahunnya mampu memperoleh pendapatan miliaran rupiah karena obyek wisatanya. Kunci sukses tersebut tidak lepas dari kreativitas aparat desa setempat dengan mendirikan BUMDes sehingga mampu mempercepat terwujudnya desa mandiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tersebut
Selain didatangkan Kepala Desa Ponggok, Mensesneg juga mengajak pejabat dari Bank BNI 46 Jakarta, yang diharapkan nantinya dapat diajak kerja-sama oleh BUMDes di Bojonegoro.
Harapannya, dengan kemandirian desa, nantinya para manula (jompo) yang blum ter-cover program Jamkesmas atau Jamkesda, dapat diberikan subsidi oleh BUMDes masing-masing.
Iwan Abdi, salah satu Pimpinan Bank BNI 46 dari Jakarta yang turut hadir sebagai narasumber berharap, nantinya pengelolaan dana BUMDes, dapat ditampung di rekening Bank BNI 46. "Pengeloaan dana BUMDes sudah ada kerja samanya dengan Bank BNI 46," terang Iwan Abdi.
Di akhir sambutannya, Mensesneg menyampaikan bahwa untuk tahap awal, sinau bareng ini dilaksanakan guna memberikan motivasi kepada para kepala desa di 5 kecamatan tersebut, agar dapat membuat terobosan dalam upaya pengentasan kemiskinan masyarakat desa.
"Saya harap sinau bareng ini dapat dilanjutkan dan saya akan mendukung serta membantu pendanaannya lewat pihak Bank BNI 46," pungkas Mensesneg.
Giat berakhir sekitar pukul 13.00 WIB, selanjutnya sekira pukul 14.00 WIB, Mensesneg meninggalkan rumah kediaman ibu-nya, di Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo, untuk kembali ke Jakarta. (her/tap)