Panen Bawang Merah Petani di Blora Meningkat
Rabu, 10 Mei 2017 09:00 WIBOleh Priyo Spd
Oleh Priyo Spd
BLORA - Panen bawang merah di lahan pertanian Desa Kimiri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah, mengalami peningkatan. Panen kali ini mengalami peningkatan hingga dua ton per hektare.
Warsi, salah satu petani bawang merah mengaku panen bawang merah kedua di tahunn ini mengalami peningkatan cukup bagus. Tak hanya itu bawang yang di hasilkan juga besar.
"Alhmdulillah tahun ini panen bawang merah meningkat, hasilnya cukup memuaskan jika di banding tahun sebelumnya." Jelas Warsi disela sela panen bawang merah Selasa (09/05/2017).
Menurutnya tak hanya panen yang melimpah harga bawang merah yang meningkat, juga membuat para petani senang dan mendapatkan hasil yang cukup bagus.
"Kalau panen kemarin harga yang kecil sekitar Rp 25 ribu dan yang besar mencapai Rp 30 ribu. Namun panen kali ini bawang yang besar mencapai Rp 40 ribu per kilonya" imbuhnya.
Hal yang sama juga di kemukakan oleh Selamet, petani bawang merah lainnya. Ia mengaku tanaman bawang merah kali ini hasilnya cukup bagus dan hampir tidak ada hama yang menyerang .
"Kalau panen awal kemarin memang ada hama, namun kali ini cuaca yang bagus membuat hasil panen cukup bagus" imbuhnya.
Untuk hasilnya ia mengaku di ambil tengkulak yang datang untuk di pasok ke wilayah Blora dan wilayah luar daerah Blora.
"Kalau sudah panen kayak gini pengepul kadang datang kesini. Dan nanti di pasok ke pasar-pasar tradisional di daerah Blora dan sekitarnya " terangnya .
Para petani berharap harga bawang merah bisa stabil diharga yang baik, sehingga hasilnya bisa di gunakan untuk menanam varietas lainnya.
"Ya semoga harga bawang merah bisa naik terus dan hasil panen berikutnya bisa lebih bagus dari yang sekarang " harapnya.
Kepala Desa Kemiri, Sutrisno mangatakan, dengan hasil panen bawang merah yang begitu melimpah dari petani tentu sangat membanggakanbagi pemerintah desa.
"Tentu ini sangat membanggakan bagi pemerintah desa, terlebih Desa Kemiri menjadi salah satu desa percontohan pengolahan lahan pertanian, tentu menjadi bukti kemajuan pertanian desa kemiri" jelasnya
Pihaknya menyebutkan, hal ini tak lepas dengan kondisi iklim basah seperti saat ini dan pengolahan lahan pertanian yang terus di rawat dengan baik.
”Kami pemerintah desa selalu menganjurkan untuk mengolah lahan secara rutin sehingga hasil bisa maksimal.” katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga selalu menganjurkan para petani menggunakan pestisida organik untuk menekan biaya produksi dalam pengolahan lahan.
Lebih lanjut, pihaknya berharap para petani bisa terus mengembangkan lahan pertanian yang ada. Sehingga nantinya hasil pertanian bisa semakin meningkat.
"Pemerintah desa terus mendorong para petani untuk terus mengolah lahan pertanian secara organik sehingga nantinya hasil pertanian di Desa Kemiri bisa semakin meningkat" harapnya. (teg/inc)