Perlunya Pendidikan Karakter pada Masyarakat
Senin, 05 Juni 2017 08:00 WIBOleh Yudha Cahyo Sandrika Kambocie *)
*Oleh Yudha Cahyo Sandrika Kambocie
SISTEM pendidikan karakter di Indonesia secara umum masih dititik beratkan pada kecerdasan kognitif. Karena dunia pendidikan diharapkan sebagai motor pergerakan untuk memfasilitasi perkembangan karakter, sehingga anggota masyarakat mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di masyarakat yang telah menjadi kesepakatan bersama.
Pendidikan karakter, adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan dan melakukan nilai-nilai etika. Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan tentang hal yang baik sehingga peserta didik menjadi faham (kognitif) tentang mana yang benar dan mana yang salah, yang baik dan buruk, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukan (psikomotor).
Berkarakter mulia, berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti percaya diri, rasional, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung-jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet atau gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadaran.
Berkarakter yang baik atau unggul, merupakan seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia pada umumnya, dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasi.
Pendidikan karakter yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda.
Pendidikan karakter berpijak dari karakter dasar manusia sendiri, pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak dari nilai-nilai pendidikan tersebut. Nilai-nilai dasar tersebut seperti cinta kepada Allah dan ciptaan-Nya, bertanggung-jawab, jujur, hormat, sopan dan santun, kasih sayang, peduli, kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah.
Nilai karakter dasar yang selanjutnya dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih banyak atau lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungannya.
*) Penulis sedang menempuh studi di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang