EMCL dan Ademos Gelar Pelatihan Batik Jonegoroan
Selasa, 01 Agustus 2017 16:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos) Indonesia menggelar Pelatihan Batik Bojonegoro. Kegiatan tersebut digelar di Panggon Sinau Bareng Ademos Desa Begadon Kecamatan Gayam sebagai bagian dari tahapan Program Pengembangan Industri Kreatif Batik di Kecamatan Gayam, Senin - Sabtu (31 Juli - 05 Agustus 2017).
Dikemas dengan tajuk Pelatihan Batik Bojonegoro, Penguasaan Teknik Membatik dan Kewirausahaan, kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenaga Kerjaan Kabupaten Bojonegoro, Agus Supriyanto.
Turut hadir pula Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Elzabeda Agustina, Camat Gayam, Hartono, Kapolsek Gayam, Wiwin R, Posramil Gayam, Sapari, Perwakilan Disbudpar, Yanto, Public Goverment Affairs (PGA) EMCL, Galih Tiara, Sekretaris Ademos, A Shodiqurrosyad, perwakilan tokoh masyarakat Kecamatan Gayam, pemuda, dan peserta Pelatihan Batik Bojonegoro.
Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Bojonegoro, Agus Supriyanto mengatakan bahwa pelatihan membatik ini sangat baik karena banyak sekali catatan positif yang didapatkan.
"Sekurang-kurangnya ada 5, diantaranya bahwa pelatihan ini juga melibatkan kaum disabilitas," jelasnya.
Agus juga mengatakan bahwa pemerintah merasa terbantu dengan adanya pelatihan yang sudah Ademos dan EMCL lakukan. "Karena dengan adanya kegiatan pelatihan membatik seperti ini maka perkembangan industri kreatif di Bojonegoro, khususnya batik, akan semakin dapat dirasakan," imbuhnya.
Sementara itu, camat Gayam, Hartono, merasa senang akhirnya Kecamatan Gayam mendapatkan Program Pengembangan Industri Kreatif Batik.
"Sejak dulu saya minta (Program Pengembangan Industri Kreatif Batik di Kecamatan Gayam) ini dilakukan, alhamdulillah akhirnya dilaksanakan juga pada tahun ini," jelasnya.
Ia berharap, tambah Hartono, agar semua peserta bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan ini.
"Sehingga kedepannya menjadi pengusaha batik semua," harapnya.
PGA EMCL, Galih Tiara, sendiri mengatakan bahwa Program Pengembangan Industri Kreatif Batik tahun ini memang akan difokuskan di Kecamatan Gayam.
"Bila kemarin kita sudah melakukannya di Kecamatan Kalitidu, Kecamatan Ngasem, Kecamatan Dander, maka tahun ini akan dilakukan di Kecamatan Gayam," jelasnya.
"Kami berharap 22 peserta pelatihan yang semuanya dari Kecamatan Gayam ini akan menjadi pengusaha batik yang dapat menginspirasi banyak orang," Galih Tiara menambahi.
Pelatihan Batik Bojonegoro ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian tahapan pelaksanaan Program Pengembangan Industri Kreatif Batik di Kecamatan Gayam.
Sekretaris Ademos, A Shodiqurrosyad, menjelaskan bahwa setelah kemarin kita mulai dengan Lomba Desain Mtif Batik 2017 Juni-Juli lalu, maka tahapan selanjutnya adalah pelatihan membatik kepada para pemenang lomba.
"Setelah diumumkan sebagai pemenang lomba, maka secara ex officio, 20 orang tersebut juga ditetapkan sebagai penerima manfaat Program Pengembangan Industri Kreatif Batik di Kecamatan Gayam ini," ujarnya.
Tidak cukup hanya di situ, pasca pelatihan nanti juga akan ada stimulan bagi para penerima manfaat program berupa, peralatan dan perlengkapan membatik, fasilitas rumah produksi berupa IPAL (instalasi pembuangan air limbah), tas batik, katalog batik, akses ke koperasi sebagai fasilitas produksi dan ke Toko Bojonegoro sebagai fasilitas pemasaran serta akses kepada seluruh jejaring Ademos.
"Hal ini dilakukan agar para penerima manfaat program benar-benar dapat menjadi pengusaha batik kedepannya," pungkasnya. (her/kik)