Antisipasi Konflik, Polres Bojonegoro Kirim Pasukan ke Lokasi Proyek ECW JTB di Kaliombo
Jumat, 04 Agustus 2017 21:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Guna mengantisipasi timbulnya konflik dan untuk mengamankan aksi unjuk rasa di lokasai proyek ECW Jambaran Tiung Biru (JTB) di Desa Kaliombo Kecamatan Purwosari, yang digelar oleh sekelompok masyarakat desa setempat, pada Jum'at (04/08/2017) tadi pagi, Polres Bojonegoro mengirimkan 1 kompi pasukan atau sejumlah 133 anggota, terdiri dari gabungan beberapa fungsi yaitu Pejabat Utama (PJU) Polres Bojonegoro sebanyak 5 personil, Sat Sabhara 13 personil, Sat Reskrim 14 personil, Sat Intelkam 3 personil, Sat Binmas 2 personil dan Dalmas kerangka dari Polsek jajaran 96 personil.
Sebelum diberangkatkan ke lokasi kegiatan unjuk rasa, terlebih dahulu dilaksanakan apel persiapan yang dilakukan di halaman Mapolres Bojonegoro yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro SH SIK MSi. Dalam arahannya Kapolres berpesan agar seluruh anggota untuk mengamankan jalannya unjuk rasa dengan sungguh-sungguh serta jangan arogan saat berhadapan dengan massa.
"Tetap gunakan cara yang humanis serta laksanakan sesuai dengan SOP pangamanan unjuk rasa," pesan Kapolres.
Setelah memberikan arahan dalam apel persiapan, Kapolres memeriksan kesiapan serta perlengkan personil dan selanjutnya menuju lokasi pengamanan di Desa Kaliombo Kecamatan Purwosari.
Perlu diketahui bahwa masyarakat Desa Kaliombo dalam aksi unjuk rasanya yang dikoordinatori oleh Jupri pada Rabu (02/08/2017) lalu, telah meminta dihentikannya seluruh aktifitas kerja project pengerjaan akses jalan Jambaran Tiung Biru (JTB) dengan cara mengusir seluruh tenaga kerja dan alat berat milik PT. DASP yang bekerja di lokasi kerja tepatnya diwilayah Perhutani, masuk wilayah Desa Kaliombo Kecamatan Purwosari.
Latar belakang tidak diperbolehkannya alat berat tersebut beroperasi karena pihak masyarakat Desa Kaliombo menganggap bahwa untuk pengerjaan proyek, baik pengadaan tenaga kerja maupun alat berat harus dikerjakan oleh masyarakat Desa Kaliombo bukan dari wilayah desa lainnya, sedangkan alat berat yang masuk diwilayah Desa Kaliombo tersebut berasal dari PT DASP yang mana diklaim bahwa PT DASP merupakan milik dari Sudawam yang merupakan Kepala Desa Pelem Kecamatan Purwosari dan tenaga kerja yang direkrut sebagaian besar juga berasal dari Desa Pelem Kecamatan Purwosari.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jajaran Polres Bojonegoro mengirimkan pasukan sebagai antisipasi kemungkinan timbulnya konflik antara warga Desa Pelem dengan sekelompok warga dari Desa Kaliombo yang langsung dipimpin oleh Kapolres. (inc/imm)