Kualitas Rias dan Baju Pengantin Disesuaikan Bujet
Kamis, 10 Agustus 2017 20:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro - Pada bulan Syawal lalu banyak pesta atau walimah pernikahan digelar. Sebelumnya, lonjakan terbanyak pernikahan terjadi pada malam songo di bulan Ramadan. Banyaknya jumlah pernikahan menjadi rejeki bagi penyedia wedding organizer seperti fotografer, rias dan baju pengantin, percetakan undangan, sound sistem, tenda dan kursi.
Bagian yang paling lama ditentukan oleh pengantin adalah masalah rias dan baju pengantin. Sebab keduanya akan mencerminkan adat apa yang akan digunakan dalam resepsi mereka. Meski saat ini tren muslim menjadi banyak diterapkan, tetapi menurut Tutik Kariana, salah seorang perias di Bojonegoro, adat Jawa dan kebaya lama mulai naik daun lagi.
"Untuk bajunya sesuai dengan permintaan calon manten, disesuaikan juga dengan bujet mereka," kata Tutik, yang tokonya terletak di jalan Mastrip Bojonegoro.
Bila waktu pelaksaan masih lama, tiga bulan misalnya, Tutik menyebutkan sanggup mendesign baju baru. Tetapi bila kurang dari satu bulan,dirinya tidak menyanggupi. Sehingga menggunakan gaun yang ada.
"Untuk harganya disesuaikan dengan harga. Ada harga ada kualitas. Kalau untuk paketan biasanya harga mulai Rp8 sampai 15 juta," ungkap Tutik.
Perempuan yang telah menjadi perias selama 29 tahun ini mengungkapkan bahwa dirinya selalu berusaha mengupdate pengetahuan dalam seminar rias dan baju pengantin. Sebab saat ini gaya baju pengantin selalu berubah, sehingga dirinya harus mengikuti agar tidak ketinggalan zaman. (ver/moha)