Meski Mahal, Sepatu Kulit Dinilai Lebih Awet
Selasa, 10 Oktober 2017 15:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Sejak dulu kulit binatang dijadikan beragam macam benda, misalnya sepatu, dompet dan tas. Sampai saat ini produksi sepatu maupun kulit terus berjalan lantaran permintaan masih banyak. Secara umum material kulit dinilai awet sampai puluhan tahun. Maka dari itu meski banyak sepatu-sepatu yang lebih modern model dan harga yang lebih murah, banyak warga yang enggan beranjak dari sepatu kulit.
Sepatu berbagai jenis model, mulai dari flat shoes, boot dan pantofel berjejer rapi di rak dalam kios berukuran 3 kali tiga meter itu. Bila diamati warnanya, warna hitam mendominasi. Sedangkan warna lainnya ada tetapi tidak terlalu banyak. Tampak perempuan duduk di balik meja dengan setumpuk kertas dan beberapa model sepatu.
Winarti namanya. Dia salah satu penjual sepatu kulit yang ada di Bojonegoro. Sepatu-sepatu buatannya adalah produk home industri dari Magetan. Bekerja sama dengan saudaranya mereka membangun bisnis ini.
"Sepatu kami ini home industri. Kulitnya terbuat daru kulit sapi. Ada juga domba tetapi jarang," kata Winarti kepada BeritaBojonegoro.com
Untuk harga sepatu kulit ini Winarti menyebutkan mulai dari Rp 130 ribu. Sedangkan sandal mulai dari Rp 45 ribu sampai dengan Rp 110 ribu. Harga yang cukup mahal dibanding dengan sepatu dan sandal yang ada di pasar. Meski demikian Winarti percaya masyarakat sekarang lebih cerdas memilih kualitas meski mahal.
"Sebagian besar yang menjadi konsumen sepatu kulit adalah pegawai di instansi. seperti bidan dan lainnya," imbuhnya.
Saat ini ibu muda juga menjadi pelanggan tokonya. Sebab menurut Winarti, tren fashion sudah bergeser. Sepatu sekarang ini juga bisa digunakan dalam suasana yang santai.
"Modelnya juga tidak kaku, sekarang lebih modern. Warnanya juga bisa dipesan," tutupnya. (ver/kik)