Diguyur Hujan, Harga Tembakau Turun
Rabu, 11 Oktober 2017 10:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Bojonegoro - Harga komoditas tambakau masih tak stabil. Hal ini karena musim yang tidak menentu dalam beberapa hari ini. Salah satu petani tembaku asal Desa Jono Kecamatan Temayang, Ali Rohman, menerangkan bahwa harga daun terbaik atau daun bagian atas di pohonnya (kepolo) kemarin sebelum hujan, harga melambung tinggi mencapai Rp 29.000 sampai Rp 40.000.
”Namun karena kemarin sempat terjadi hujan beberapa hari sehingga sekarang harga daun terbaik anjlok menjadi Rp 20.000 per kilogramnya”, katanya.
Hal tersebut dikarenakan kadar kadungan tembakau menjadi menurun akibat terlalu banyak terendam air hujan. “Daun yang seharusnya sudah tua dan siap panen, akan menjadi muda lagi karena hujan, meskipun dijemur hingga kering tapi kadar kadungannya sudah berbeda,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan untuk waktu tanam tembakau sendiri terdapat dua waktu berbeda, yaitu pada bulan Mei dan tanam kedua pada bulan Juni. “Dimana yang ditanam pada bulan Mei sudah habis dipanen sebelum hujan tiba dan kualitasnya tentunya lebih bagus karena tidak terguyur hujan, sedangkan yang ditanam pada bulan selanjutnya masih separuh batang, untuk daun yang belum dipanen dan masa tanam kedua masih banyak belum dipanen,” terangnya.
Sementara Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Imam Wahyudi menerangkan bahwa memang saat ini tembakau mengalami penurunan, masih banyak yang belum terpanen dan belum diolah.
”Saat ini banyak tanaman tembakau yang belum panen, kemungkinan harga akan terus menurun karena cuaca dan hujan yang sering mengguyur," ujarnya.
Pihaknya menambahkan rata rata petani tembakau yang mengalami gagal panen atau penurunan harga karena terlambat saat tanam, sehingga saat tembakau siap panen rugi karena sering hujan. (mol/kik)