Reaktivasi Ngloram Terus Alami Perkembangan Positif
Selasa, 17 Oktober 2017 18:00 WIBOleh Priyo Spd
Oleh Priyo Spd
Blora - Rencana reaktivasi bandar udara (bandara) Ngloram yang ada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora terus ditindaklanjuti. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI beberapa waktu lalu menggelar rapat pembahasan pengalihan status Bandar Udara Ngloram yang dipimpin langsung oleh Sesditjen Perhubungan Udara Ir. M. Pramintohadi Sukarno, M.Sc.
Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman, saat dihubungi mengatakan bahwa pada dasarnya Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub siap menerima pengalihan status Bandara Ngloram yang tadinya milik Kementerian ESDM. Kedua belah pihak sedang merencanakan dan mengidentifikasi aset-aset bandara yang akan dialihkan melalui Kementerian Keuangan.
“Proses penyerahan atau pengalihan aset Bandara Ngloram dari Kementerian ESDM ke Kemenhub akan melalui Kementerian Keuangan terlebih dahulu. Setelah pelimpahan aset selesai, nanti baru akan dilakukan pembagian peran antara Kemenhub dan Pemkab untuk pengaktifannya,” ucap Arief Rohman.
Saat ditanya kapan target pelaksanaan pengalihan aset tersebut, ia berharap tahun ini bisa selesai. Sehingga tahapan pengaktifan bandara bisa dilanjutkan ke langkah berikutnya.
"Kalau bisa ya secepatnya terlaksana namun semua kan perlu proses jadi tahapan demi tahapan perlu dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinrumkimhub Kabupaten Blora Ir. Samsul Arief ketika dihubungi merasa bersyukur atas kemajuan perkembangan reaktivasi bandara Ngloram. Ia berharap pengalihan status kepemilikan dari Kementerian ESDM ke Kemenhub bisa segera dilaksanakan.
“Alhamdulillah ada kemajuan, sedang dipercepat proses transfer aset lahan bandara Ngloram dari Kementerian ESDM kepada Kementerian Perhubungan. Semakin cepat semakin baik,” ujar Samsul Arief.
Ia mengatakan, tindak lanjut dari rapat kemarin adalah segera mengadakan rapat teknis antara Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan terkait materi aset bandara yg akan diserahkan. Hal itu dilakukan sebelum diajukan ke Menteri Keuangan guna persetujuan transfer aset.
“Kementerian Perhubungan juga masih memantabkan lagi perencanaan bandara seperti rencana induk dan amdalnya,” pungkasnya.
Diketahui bersama bandara Ngloram milik Kementerian ESDM yang terletak di Desa Ngloram Kecamatan Cepu ini sempat beroperasi pada tahun 1980 dan mulai off di tahun 1984. Sejak off, hingga kini landasan pesawat sepanjang 900 meter banyak digunakan masyarakat sebagai lokasi latihan mobil, menjemur padi dan ngabuburit saat puasa. (teg/kik)