Rumah Mbah Panidin Warga Sekar Yang Tinggal Sebatangkara, Mulai Dibangun
Senin, 11 Desember 2017 22:00 WIBOleh Imam Nurcahyo *)
*Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Sekar) - Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Mbah Panidin (73), yang tinggal di tengah hutan di Desa Bobol Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro, menjalani hidup sebatangkara di sebuah gubuk yang tidak layak huni berukuran 2x3 meter dengan berlantai tanah. Sejumlah pihak telah menyanggupi untuk membuatkan rumah yang layak huni sesuai permintaan Mbah Panidin, yaitu di samping gubug yang ditinggalinya saat ini.
Dan pada Senin (11/12/2017) pagi tadi, berkat dukungan kepala desa setempat bersama warga dan tiga pilar Kecamatan Sekar, pembuatan kerangka rumah yang diperuntukkan bagi Mbah Panidin, mulai dikerjakan.
Kapolsek Sekar, AKP Supriyo kepada awak media ini menyampaikan bahwa, pengerjaan kerangka rumah itu sesuai yang diharapkan oleh Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro beberapa hari lalu, agar pembuatan rumah untuk Mbah Panidin segera dikerjakan.
Dikatakan oleh Kapolsek, setelah dilakukan koordinasi dengan Kepala Desa Bobol, Harinto, diputuskan bahwa Mbah Panidin akan dibuatkan rumah dengan ukuran 3 meter kali 6 meter, yang terbuat dari kayu jati dengan atap menggunakan esbes dan dinding dari kalsibord.
“Bhabinkamtibmas Desa Bobol, Brigadir Ahmid Riyono bersama warga masyarakat Desa Bobol, siang tadi bergotong royong memulai pembuatan kerangka rumah untuk Mbah Panidin.” terang Kapolsek.
Kapolsek menambahkan, proses pembuatan rumah untuk Mbah Panidin dimulai dengan pembuatan kerangka rumah yang dilaksanakan di rumah Kades Bobol, mengingat rumah Mbah Panidin berada di tengah hutan dan hanya bisa dilalui dengan menggunakan kendaraan sepeda motor.
"Tiga Pilar bersama warga memulai pembuatan kerangka rumah untuk Mbah Panidin di rumah Kepala Desa Bobol, nanti kalau kerangka sudah jadi baru akan diangkut dan dipasang di lokasi," lanjut Kapolsek.
Sedangkan untuk mengangkut material rencananya juga akan diangkut ke lokasi menggunakan sepeda motor, karena untuk menuju ke rumah Mbah Panidin harus berjalan kaki atau naik motor dengan kondisi jalan setapak, naik turun bukit dan menyeberang sungai.
"Rencananya pada Selasa besok, kerangka kayu dan material rumah akan di angkut ke lokasi menggunakan sepeda motor," imbuh Kapolsek.
Informasi yang didapat awak media ini dari Kapolsek Sekar, bahwa Mbah Panidin sebenarnya masih memiliki saudara yang ingin merawatnya. Namun Mbah Panidin sendiri tidak mau untuk diajak tinggal bersama saudaranya dan memilih untuk tinggal di bangunan yang tidak layak huni berukuran 2x3 meter dengan berlantai tanah.
Sedangkan informasi dari Kepala Desa Bobol bahwa sebelumnya, oleh pemerintah desa setempat, Mbah Panidin pernah akan direlokasi ke tempat lain atas biaya pemerintah desa, namun Mbah Panidin meminta kepada pemerintah desa setempat agar dibuatkan rumah di dekat rumahnya yang ditinggali sekarang ini, yang tanahnya masih miliknya sendiri, sehingga pemerintah desa setempat bersama tiga pilar akhirnya menuruti kemauan Mbah Panidin, dengan membangun rumah di dekat rumahnya yang ditinggali sekarang ini. (*/imm)