Pj Butati Bojonegoro Harap Perangkat Desa Turut Aktif Perangi Hoax
Selasa, 08 Mei 2018 16:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Ngasem) - Dalam acara Pembinaan Aparatur Pemerintah Desa se-Kecamatan Ngasem, yang dilaksanakan pada Selasa (08/05/2018) bertempat di Pendopo Kecamatan Ngasem, Pj Bupati Bojonegoro Dr Supriyanto SH MH, dalam arahannya menyampaikan tiga pesan penting yang menjadi isu sat ini, yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh perangkat desa, yaitu netralitas ASN dalam pelaksanaan pilkada, paham aturan-aturan yang ada, khususnya dalam pengelolaan keuangan desa dan berperan aktif dalam menolak penyebaran berita bohong atau hoax.
Selain perangkat desa, turut hadir seluruh Jajaran Forpimca Kecamatan Ngasem dan dalam acara tersebut dihadirkan narasumber dari DPMD Kabupaten Bojonegoro, Bappeda dan Instansi terkait lainnya.
Camat Ngasem, Mahmudin AP MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kecamatan Ngasem memiliki 17 desa, 14 desa adalah wilayah hutan dan 3 desa tidak. Permasalahan utama untuk daerah yang wilayahnya hutan adalah kemiskinan.
“Bahkan Kecamatan Ngasem menduduki rangking ke 3 kecamatan termiskin di Bojonegoro,” ungkapnya.
Mahmudin menerangkan bahwa saat ini pihaknya fokus untuk menangani kemiskinan di wilayahnya. Salah satu bentuk penanganan tersebut adalah menjalin kerjasama dengan Perhutani dengan budidaya tanaman minyak kayu putih dengan lahan seluas kurang lebih 200 hektar.
“Dengan adanya pengolahan minyak kayu putih di Ngasem, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.” terangnya.
Mahmudin juga menjelasakan, untuk Bidang Kesehatan, Kecamatan Ngasem telah berhasil menurunkan angka kematian bbu dan bayi. Sedangkan dibidang Pendidikandi Ngasem telah terbentuk PKBM dan Paket C.
“Bahkan pada tahun ini, kami telah berhasil melaksanakan Ujian Nasioanal Paket C berbasis Komputer yang diprakarsai oleh SMAN Ngasem. Inilah bentuk pemerintah hadir di dalam masyarakat,” ujarnya.
Sementara Pj Bupati Bojonegoro, Dr Supriyanto SH MH, dalam sambutan dan arahannya menyampaikan tiga hal penting yang menjadi isu saat ini, yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh perangkat desa.
Yang pertama adalah Isu pilkada, Supriyanto mengingatkan netralitas ASN terhadap pelaksanaan pilkada. “Jangan ada ASN yang ikut dalam politik praktis seperti ikut kampanye, mendukung salah satu calon dalam bentuk apapun, bahkan nge-like di media sosialpun akan kena sanksi.” tegas Supriyanto.
Yang kedua adalah bahwa perangkat desa agar paham dan mengerti terkait aturan-aturan yang ada, khususnya dalam pengelolaan keuangan desa, karena hal tersebut sudah menjadi tuntutan dan berbeda dengan pengelolaan keuangan sebelumnya.
“Agar semua perangkat mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan dengan sungguh-sungguh.” pesan Pj Bupati.
Sedangkan yang ketiga, Pj Bupati Supriyanto mengingatkan tentang maraknya hoak atau berita bohong yang luar biasa. Perangkat desa harus turut berperan aktif dalam memerangi dan menolak penyebaran berita bohong atau hoax.
“Hoak dapat menyebabkan suatu negara hancur. Untuk itu agar seluruh perangkat desa, untuk tidak meng-share berita-berita yang belum jelas sumbernya.” harap Pj Bupati.
Di akhir sambutannya, Pj Bupati kembali mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Bojonegoro tahun 2013 sampai dengan 2017 mencapai 22% dan itu diatas rata-rata provinsi serta nasional, namun jika itu tanpa migas, pertumbuhan ekonomi Bojonegoro akan langsung terjun di bawah rata-rata provinsi dan nasional, yang mencapai 5 sampai 6%.
Sehingga Pj Bupati mengingatkan pada seluruh jajarannya untuk tidak hanya bergantung pada pengelolaan migas karena 20 hingga 25 tahun lagi, migas akan habis.
“Kita harus fokus dalam pembangunan ekonomi makro. Pemerintah desa harus hadir dalam masyarakat melalui kebijak-kebijakannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, mensejahterakan masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan.” pesan Pj Bupati mengakhiri sambutannya. (red/imm).