Pakde Karwo Harap di Jawa Timur Terjadi Deflasi Selama Ramadan Hingga Lebaran
Kamis, 10 Mei 2018 16:00 WIBOleh Redaksi
Oleh Redaksi
Surabaya - Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo mengharapkan kepada para pelaku usaha, produsen dan distributor di Jawa Timur untuk dapat menurunkan harga bahan pokok selama bulan ramadan hingga lebaran nanti. Dengan demikian pada periode waktu tersebut dapat terjadi deflasi.
Hal tersebut di sampaikan Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim ini, dalam acara Silaturahmi Forkopimda bersama Pelaku Usaha, Produsen dan Distributor Bahan Pokok, Tingkat Jawa Timur pada Rabu (09/05/2018) malam, di rumah dinas Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs Machfud Arifin SH, di Jalan Bengawan Surabaya.
“Saya percaya semua pihak bisa mewujudkan deflasi pada bulan ramadan hingga lebaran. Situasinya jadi tidak bagus kalau puasa dan lebaran inflasi tinggi” harapnya.
Kondisi tersebut dapat terwujud, apabila terdapat komitmen para pengusaha, ketersediaan bahan pokok yang cukup, dan Forkompinda dapat menjaga situasi damai.
Untuk itu, pihaknya mengapresiasi Kapolda Jatim yang memberikan inisiatif menyelenggarakan kegiatan yang mampu menyatukan komitmen dari Pemprov Jatim, Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, serta seluruh pengusaha, untuk mewujudkan deflasi.
“Ini sejarah besar, pada hari raya nasional harga-harga tidak naik,” jelasnya.
Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo menjelaskan beberapa komoditi bahan pokok yang menyumbang inflasi, diantaranya beras, daging, ayam, telor dan cabai. Komoditi tersebut ketersediaan stoknya aman dan harga mengalami penurunan.
Mengenai stok beras, lanjut Pakde Karwo, kondisinya di Jawa Timur masih sangat cukup. Panen beras pada bulan Maret-April 2018 sekitar 2,6 juta ton setara beras, sedangkan dalam setahun Jatim surplus 5,1 juta ton beras. Sementara, stok beras di Bulog Divre Jatim saat ini telah tersedia sebanyak 225 ribu ton. Sedangkan untuk harga beras IR 64 dan Bengawan, cenderung turun.
“Stok beras di Jatim saat ini dalam kondisi aman. Untuk itu, masyarakat tidak perlu melakukan panic buying,” pintanya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa Jatim juga memenuhi kebutuhan beras pada 16 provinsi. Karena itu, keamanan terhadap tata niaga beras tidak hanya dilakukan Bulog, tetapi juga semua pihak termasuk forkopimda, ikut mengamankan.
Pakde Karwo juga menjelaskan, untuk harga daging di Jatim masih stabil dari bulan Desember 2017 hingga Mei 2018. Harga daging dengan kualitas satu Rp 106 ribu, kualitas dua seharga Rp 95 ribu dan tetelan Rp 85 ribu.
Mengenai daging ayam ras, ia menyampaikan stoknya masih sangat besar. Jatim menghasilkan daging ayam ras sebanyak 26 persen dari total daging ayam di Jatim. Harganya cenderung turun, mencapai Rp 32 ribu sejak bulan Januari 2018. Sedangkan untuk daging ayam kampung harganya sekitar Rp 56-57 ribu.
Lebih lanjut disampaikannya, harga telor ayam kampung mencapai Rp 36 ribu per kilogram. Sedangkan telor ayam ras harganya mencapai Rp 22 ribu per kilogram, dengan ongkos produksi Rp 16 ribu. Kondisi tersebut membuat pedagang dan petani mendapatkan keuntungan.
“Tidak ada alasan untuk telor ayam ras naik harganya. Sudah ada perhitungan yang jelas,” tegasnya.
Untuk cabai seperti cabai keriting, merah besar dan rawit, lanjutnya, mulai bulan Maret 2018, mengalami penurunan harga. Harga cabai keriting Rp 29 ribu, cabai merah besar Rp 30 ribu dan cabe rawit Rp 23 ribu. Sedangkan bawang merah sedang panen besar saat ini dengan harga sekitar Rp 28 ribu.
Dengan kondisi seperti ini, semua pihak diminta untuk tidak menaikkan harga bahan pokok. Begitu juga dengan forkopimda melalui Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya, bisa bertindak tegas untuk menangani para pengusaha yang mempermainkan harga bahan pokok.
“Memang demand terhadap bahan pokok naik 10 persen untuk puasa dan hari raya, tetapi jumlah orangnya sama. Tinggal kapolda dan pangdam yang harus membantu memantau kepatuhan pengusaha dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok,” pintanya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Machfud Arifin SH, dalam sambutannya mengatakan, pertemuan ini bertujuan untuk berdiskusi mengenai ketersediaan bahan pokok menjelang bulan ramadan.
“Kita berdiskusi dan mendengarkan penjelasan dari Pakde Karwo mengenai ketahanan dan ketersediaan bahan pokok di Jatim,” jelasnya.
Hadir dalam kesempatan itu Kasdam V Brawijaya, Brigjen TNI Widodo Iryansyah SSos MM, KPPU Jatim, Bea Cukai, Pertamina MOR V Jatim Bali Nusra, Ketua Perpadi (Beras), beberapa pejabat di lingkungan Pemprov Jatim serta para pengusaha, produsen dan distributor bahan pokok. (*/imm)